Solusi Jangka Panjang Hadapi Kekeringan, Desa Jembarwangi Sumedang Usulkan Sumur Pantek

Editor: ferri amiril
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani tembakau di kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang kesulitan mengolah tanah karena musim kemarau

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Kiki Andriana dari Sumedang

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Pemerintah Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang perlu tambahan sumur pantek untuk para petani tembakau di desa tersebut. 

Saat ini, baru ada satu sumur. Sumur pantek adalah sumur bor yang lokasinya berada di tengah persawahan. Gunanya adalah untuk pengairan tanaman. 

"Sumur yang satu itu sudah ada sebelum saya menjabat Kades dua tahun lalu," kata Kepala Desa Jembarwangi, Fitriani Dewi kepada TribunPriangan.com, Senin (5/6/2023). 

Jembarwangi adalah daerah penghasil tembakau, seperti desa tetangga, Darmawangi. Musim kemarau seperti sekarang ini musim yang bagus untuk menanam tembakau. 

Sayangnya, kemarau terlalu terik sehingga tanah mengeras sebelum sempat disiapkan sebagai lahan tanam tembakau. Petani mengeluhkan kerasnya tanah untuk diolah. 

Penanaman tembakau tanpa pengolahan tanah sangat berisiko gagalnya pertumbuhan tanaman tembakau. Jika gagal tanam, petani akan merugi hingga miliaran rupiah. 

Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) turun ke Desa Jembarwangi ini pada tahun 2022 senilai Rp200 juta. Namun, ketika itu alokasinya untuk perbaikan rumah-rumah penduduk. 

Tahun 2023, Pemerintah Desa Jembarwangi mengusulkan jika DBHCHT kembali didapatkan, akan dialokasikan untuk pembuatan sumur pantek. 

"Ya idealnya untuk 114 hektare lahan yang biasa ditanami tembakau, perlu 3 hingga 4 sumur pantek," kata

Kades.(*)