Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNPRIANGAN.COM, TASIKMALAYA - Pimpinan STMIK Kota Tasikmalaya, Restu, mengatakan, pihaknya tengah berupaya melakukan merger dengan perguruan tinggi serumpun.
Hal itu dilakukan supaya mahasiswa STMIK Kota Tasikmalaya tak terlantar seusai izin kampus dicabut.
"Sesuai dengan arahan Kemendikbudristek, kami saat ini tengah melakukan komunikasi dengan sejumlah perguruan tinggi serumpun di Priangan Timur untuk merger," kata Restu.
Baca juga: Exit Tol Getaci di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Pindah Desa, Jadi di Mana?
Restu melanjutkan, merger adalah upaya yang paling realistis dan harus dilakukan demi keberlangsungan kegiatan perkuliahan mahasiswa.
"Sejauh ini kami terus melobi perguruan tinggi di Priangan Timur terutama di Kota Tasikmalaya. Tentunya perguruan tinggi yang serumpun," ujar Restu.
Mahasiswa menggelar demo mempertanyakan nasib kelangsungan pendidikan mereka, setelah kampus tempat mereka menimba ilmu ditutup.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Berupa Hujan Diprediksi Turun Siang Hingga Malam Hari Ini di Tasikmalaya
Datang dengan pengamananan aparat kepolisian, mahasiswa tiba di kampus sekitar pukul 10.00. Mereka pun langsung menggelar aksi.
Mereka menuntut transparansi pihak kampus dan tidak menelantarkan kelangsungan perkuliahan mereka.
"Kami sudah habis waktu habis biaya kuliah di sini demi menata masa depan. Tolong jangan menelantarkan nasib kami," kata seorang mahasiswa yang giliran berorasi.
Baca juga: 3 Tempat Ngabuburit Seru dengan Spot Bagus di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya
Setelah sejumlah mahasiswa berorasi, mahasiswa bermaksud merangsek menuju kantor kampus, namun dicegah aparat.
Kapolsek Indihiang, Kompol Iwan, segera melobi pihak kampus agar menemui mahasiswa. Pimpinan STMIK, Restu, nersedia dan menemui mahasiswa. (*)