Alih-alih Perbaikan Layanan, Manajemen RSUD Kota Tasikmalaya Minta Bantuan Dana Segar ke Pemkot

anajemen RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya minta bantuan dana segar ke Pemerintah Daerah, Pemkor Kota Tasikmalaya

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
MINTA BANTUAN DANA - Direktur Utama RSUD dr Soekardjo (baju orange kanan) ketika mendampingi kunjungan Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya yang melihat langsung kondisi fasilitas rumah sakit, Selasa (5/8/2025). Pihak rumah sakit menjaukan bantuan dana dari Pemkot Tasikmalaya. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Manajemen RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya minta bantuan dana segar ke Pemerintah Daerah, hal ini terungkap usai menggelar pertemuan dengan Dinkes dan DPRD Komisi IV, Selasa (5/8/2025).

Pantauan wartawan TribunPriangan.com, ketika Komisi IV melakukan pengecekan beberapa fasilitas kesehatan didapati yang tidak berfungsi dan belum beroperasi, seperti ST Scan sejak 2020 tidak punya dengan alasan sudah rusak.

Selain itu, ruangan untuk rawat inap pun sudah usang dan perlu banyak perbaikan. Padahal status RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya sudah tipe B, tapi kondisinya jauh dari layak.

Untuk penerangan listrik di beberapa ruangan juga tidak dinyalakan semua, dengan alasan efisiensi anggaran yang dilakukan manajemen RSUD dr Soekardjo.

Baca juga: Jadi KJSU-KIA, RSUD Pandega Pangandaran Akan Punya Gedung Rawat Inap Cath Lab dan Cytotoxic

Hal ini berbalik dengan jumlah pegawai RSUD dr Soekardjo yang saat ini sudah melebihi batas ideal, tapi tidak didukung dengan kelengkapan penunjang fasilitas rumah sakit yang masih kekurangan.

"Permasalahan secara garis besar terkait dengan sarana dan prasarana dan SDM yang kita kelola oleh manajemen," ucap Direktur Utama RSUD dr Soekardjo Budi Trimadi kepada wartawan TribunPriangan.com, Selasa (5/8/2025).

Budi mengakui saat ini memang di RSUD dr Soekardjo ada kelebihan pegawai, tapi di satu sisi jumlah dokter spesialis kurang dan perlu ada pembenahan tata kelola manajemen.

"Kita akui sekarang jumlah dokter spesialis kurang, apalagi sub spesialis, seperti dokter paru, dokter jiwa dan dokter jantung. Tapi di sisi lain memang kita juga ada kelebihan tenaga pegawai," ungkapnya.

Namun, ia beralasan hal ini menjadi pertimbangan manajemen dan akan dilakukan pendataan kembali secara bertahap.

"Memang belum, tapi bertahap dan kita juga paham bahwa ini memang bukan kebijakan yang populer, kemarin saja masih ada yang riak-riak artinya kita mempertimbangkan kesana," jelasnya.

Namun, dalam pertemuan tadi dengan DPRD dan Dinas Kesehatan, manajemen mengajukan bantuan dana segar untuk melengkapi fasilitas di rumah sakit dengan jumlah cukup besar.

"Estimasi kebutuhan buat RSUD sekitar Rp 300 miliar itu baru kajian singkat, dan ini untuk keperluan alat kesehatan yang rusak banyak dan perlu di maintenance, contoh ST Scan rusak harganya diangka 17 miliar meskipun, kita akan menerima bantuan dari Kemenkes tahun ini," tuturnya.

Adapun fasilitas lain yang harus dilengkapi seperti ruangan operasi, penambahan ruangan ICU dan perbaikan penunjang lain di RSUD dr Soekardjo.

"Semuanya bertahap, dan kita juga sedang menunggu bantuan pusat, provinsi dan Pemkot juga," kata Budi. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved