Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 1 Agustus 2025: Surga Bagimu yang Menahan Amarah

Berikut Ini disajikan Naskah Khutbah Jumat 1 Agustus 2025: Surga Bagimu yang Menahan Amarah

Tribunpriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jamaah saat mendengar khutbah Jumat di Masjid Agung Trans Studio Bandung, Jumat (21/2/2025). Berikut Naskah Khutbah Jumat 1 Agustus 2025: Surga Bagimu yang Menahan Amarah 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Berikut Ini disajikan Naskah Khutbah Jumat 1 Agustus 2025: Surga Bagimu yang Menahan Amarah.

 Tribuners, "Surga bagi penahan amarah" adalah sebuah ungkapan yang merujuk pada janji dalam Islam bahwa orang yang mampu menahan amarahnya akan mendapatkan balasan surga.

Ungkapan ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: "Janganlah engkau marah, maka bagimu surga".

Hadis tersebut secara jelas menyatakan bahwa menahan amarah adalah amalan yang sangat mulia dan akan mendapatkan ganjaran surga.

Berbicara perihal Jumat hari ini, tepatnya di hari Jumat tanggal 1 Agustus 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat hari ini, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari berbagai sumber untuk tanggal 1 Agustus 2025 bertemakan "Surga Bagimu yang Menahan Amarah".

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 25 Juli 2025/30 Muharram 1447 H: Perbaiki Akhlakmu Kepada Tetangga

Khutbah 1

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ مَصَابِيْحُ الدُّجَى، وَعَلَى أَصْحَابِهِ مَفَاتِيْحُ الْهُدَى، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً

أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ وَاعْبُدُوْهُ، فَإِنَّ اللهَ خَلَقَكُمْ، لِذَلِكَ قَالَ تَعَالَى: ﴿ يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلا تَمُوْتُنَّ إِلَاّ ‌وَأَنْتُمْ ‌مُسْلِمُوْنَ﴾ وَقَالَ: ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللّٰهِ ‌تَوْبَةً ‌نَصُوْحاً عَسٰى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ﴾ صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ الْحَبِيْبُ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Baca juga: Naskah Bahasa Sunda Khutbah Jumat 25 Juli 2025 : 3 Tetenger Hirup Manusia di Alam Dunya

Hadirin Rahimakumullah

Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt. Dzat yang tak henti-hentinya melimpahkan karunia nikmat-Nya kepada kita semua, termasuk nikmat taufik, hidayah, dan nikmat berjamaah seperti sekarang ini.

Shalawat teriring salam semoga tercurah kepada Baginda Alam, Habibana Muhammad saw. Shalawat dan salam juga semoga terlimpah kepada para sahabat, para tabiin, tabi tabiinnya, hingga kepada kita semua selaku umatnya. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan hidayah untuk senantiasa mengikuti ajarannya dan kelak di akhirat mendapatkan syafaatnya.

Namun sebelumnya, khatib berwasiat khusus kepada diri khatib sendiri dan kepada jamaah Jum’at sekalian, marilah sama-sama mempertahankan serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Sebab, hanya dua hal itu yang paling berharga bagi kita nanti saat menghadap kepada-Nya.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 25 Juli 2025/30 Muharram 1447 H: Keutamaan Menutupi Aib Orang Lain

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah

Mengikuti dan meneladani semua yang dilakukan oleh Rasulullah merupakan cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, salah satunya adalah bersikap kasih sayang dan anti kekerasan. Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam riwayat Imam al-Baihaqi, bahwa ia diutus sebagai pembawa kasih sayang,

إِنَّ اللهَ لَمْ يَبْعَثْنِى طَعَّانًا وَلَا لَعَّانًا وَلَكِنْ بَعَثَنِى دَاعِيًا وَرَحْمَةً، اَللّٰهُمَّ اهْدِ قَوْمِى فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya, “Sungguh Allah tidak mengutusku untuk menjadi orang yang merusak dan bukan (pula) orang yang melaknat. Akan tetapi Allah mengutusku untuk menjadi penyeru dan pembawa rahmat. Ya Allah! Berilah hidayah untuk kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR Al-Baihaqi).

Tidak hanya riwayat di atas, mari kita ingat bersama-sama, ketika terdapat salah seorang laki-laki datang kepada Rasulullah untuk meminta pesan dan nasihat, di mana ia memiliki jiwa pemarah, kemudian pesan Rasulullah kepadanya adalah memerintahkannya untuk selalu meredamkan kemarahannya. Riwayat ini sebagaimana disebutkan oleh sahabat Abu Hurairah, yaitu:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ: أَوْصِنِي، قَالَ: لَا تَغْضَبْ، فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: لَا تَغْضَبْ

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa terdapat seorang laki-laki yang berkata kepada nabi: Berilah wasiat kepadaku, kemudian Nabi bersabda: Janganlah engkau marah. Dia mengulanginya beberapa kali. Nabi bersabda: Janganlah engkau marah.” (HR Bukhari).

Sebagaimana jamak diketahui bersama, bahwa kekerasan berawal dari amarah yang tinggi karena ketidakmampuan diri sendiri untuk mengontrol amarah tersebut, sehingga menjadikan setiap orang melakukan hal-hal yang bisa saja membahayakan terhadap orang lain. Tentu, tindakan-tindakan semacam ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sangat anti terhadap kekerasan.

Oleh karena itu, Imam Ibnu Daqiqil Id dalam kitab Syarhul Arba’in an-Nawawiyah menjelaskan, bahwa latar belakang Rasulullah berwasiat untuk tidak marah kepada laki-laki tersebut sebagaimana hadits di atas, karena Rasulullah benar-benar tahu bahwa ia memiliki perangai yang suka marah-marah, hingga sangat mudah baginya untuk melakukan kekerasan.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 25 Juli 2025: Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah

Kiranya hadits di atas perlu untuk kita cermati bersama, bahwa kekerasan tidak bisa dibenarkan perspektif Islam dalam konteks apapun. Karenanya, Rasulullah berwasiat dengan kalimat di atas agar laki-laki tersebut tidak terbiasa meluapkan kemarahannya dengan melakukan kekerasan. Oleh karena itu, Allah swt menjanjikan pahala terhadap orang-orang yang bisa menahan amarahnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, yaitu:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ، الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِين

Artinya, “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali ‘Imran [3]: 133-134).

Pada ayat di atas, terdapat beberapa golongan yang Allah sediakan pahala besar berupa surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yaitu: (1) orang yang berinfak dalam keadaan apa saja, baik di waktu lapang maupun sempit; (2) orang-orang yang bisa menahan dan mengontrol amarahnya; dan (3) orang yang bisa memaafkan (kesalahan) orang lain. Dengan demikian, adanya pahala besar yang telah Allah sediakan di atas, mudah-mudahan bisa menjadi motivasi bagi kita semua, terkhusus kepada diri saya pribadi dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus berusaha dan berupa agar bisa menahan dan mengontrol amarahnya, sehingga tidak lagi terjadi kekerasan di mana-mana.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 25 Juli 2025: Menjaga Diri dan Keluarga dari Zina

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah

Demikian adanya khutbah Jumat perihal pahala besar yang akan Allah berikan kepada orang-orang yang bisa menahan dan mengontrol amarahnya. Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, dan digolongkan sebagai hamba yang istiqamah dalam menjalankan semua tanggung jawab dan menjauhi larangan-Nya. Amin ya rabbal alamin.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 25 Juli 2025: Dampak Buruk Perbuatan Maksiat

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved