Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 25 Juli 2025/30 Muharram 1447 H: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa
Berikut ini terdapat Naskah Khutbah Jumat 25 Juli 2025/30 Muharram 1447 H, dengan judul Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dedy Herdiana
Kita harus terus mengasah hati kita untuk takut kepada Allah, takut melanggar perintahNya dan menjalankan laranganNya. Takut inilah yang akan menjadikan diri kita tetap berada pada jalur yang benar dan terhindar dari dosa. Jangan sampai kita malah bangga melakukan dosa-dosa, terlebih pamer berbuat kemaksiatan.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025: 4 Sifat Buruk dari Rezeki yang Tidak Halal
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali 'Imran ayat 188:
لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اَتَوْا وَّيُحِبُّوْنَ اَنْ يُّحْمَدُوْا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Artinya: “Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa (perbuatan buruk) yang telah mereka kerjakan dan suka dipuji atas perbuatan (yang mereka anggap baik) yang tidak mereka lakukan, kamu jangan sekali-kali mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih."
Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Ayat ini penting untuk kita viralkan kepada seluruh umat Islam di tengah era modern yang serba terbuka dan digital saat ini. Melalui perkembangan teknologi internet, dengan media sosial sebagai pirantinya, kita dengan mudah bisa menyaksikan fenomena yang ironis sekaligus memprihatinkan. Saat ini banyak orang yang justru bangga dengan dosa-dosa yang mereka lakukan. Bukan hanya melanggar perintah agama secara pribadi, tetapi justru dengan percaya diri memamerkannya di ruang publik, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Seolah dosa bukan lagi aib yang harus disembunyikan dan disesali, melainkan pencapaian atau ekspresi kebebasan yang layak dipuji. Naudzubillah min dzalik.
Fenomena ini sangat mudah ditemukan di antaranya terang-terangan menunjukkan gaya hidup hedonis, minum minuman keras, berjudi, berzina, membuka aurat, menjadikan agama sebagai lelucon, atau berperilaku menyimpang dari ajaran agama. Tak sedikit pula yang menjadikan dosa sebagai bahan candaan, hiburan, bahkan sumber penghasilan melalui konten. Lebih parah lagi, orang yang menegur justru dianggap kolot, fanatik, atau sok suci.
Baca juga: 10 Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025 Terbaru, Tentang Menata Hidup dan Persiapan Kematian
Dalam ayat lain yakni surat An-Nur ayat 19, Allah juga berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ اَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang senang atas tersebarnya (berita bohong) yang sangat keji itu di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang sangat pedih di dunia dan di akhirat. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."
Kita perlu sadari dalam Islam, memamerkan dosa secara terang-terangan adalah perbuatan yang sangat tercela. Rasulullah telah mengingatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا المُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنَ المُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ، فَيَقُولَ: يَا فُلاَنُ، عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ
Artinya: Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Semua umatku dimaafkan kecuali yang berbuat dosa terang-terangan. Sungguh, termasuk berbuat dosa terang-terangan ialah seseorang berbuat dosa di malam hari, sementara Allah telah menutupinya, namun keesokan harinya ia malah bercerita, 'Wahai fulan, tadi malam aku melakukan ini dan itu.' Padahal, Tuhannya telah menutupinya di malam harinya, tetapi pada pagi harinya ia justru membuka apa yang telah Allah tutup." (HR Muttafaq 'alaihi)
Dalam hadits ini, Rasulullah menegaskan bahwa dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi masih bisa mendapat ampunan Allah, tetapi orang yang bangga dan sengaja menunjukkan dosa-dosanya telah membuka aib sendiri dan menantang murka Allah. Naudzubillah min dzalik.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Membangun Kesejahteraan dari Masjid
Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Naskah Khutbah Jumat Juli
Khutbah Jumat Bulan Muharram
Naskah Khutbah Jumat Terbaru
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Contoh Teks Khutbah Jumat
khutbah Jumat
khutbah jumat tentang dosa
Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Allah Murka kepada Orang yang Ucapannya Melenceng dari Perbuatan |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Menuju Kehidupan Lebih Baik dengan Hijrah di Jalan Allah |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Persiapan Menuju Kematian |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Membangun Kesejahteraan dari Masjid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.