Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Memahami Qadha, Qadar, dan Tanggung Jawab Hamba di Hadapan Allah
Khutbah Jumat 18 Juli 2025/23 Muharram 1447 H dengan judul Memahami Qadha, Qadar, dan Tanggung Jawab Hamba di Hadapan Allah
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Ayat ini menegaskan bahwa seluruh perbuatan manusia pada hakikatnya terjadi dengan iradah (kehendak) dan qudrah (kekuasaan) Allah swt. Namun, muncul pertanyaan: Jika segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah, apakah manusia ini terpaksa (majbur) dalam semua perbuatannya? Dan jika benar demikian, mengapa Allah meminta pertanggungjawaban atas amal perbuatan kita?
Jawabannya, jamaah sekalian, bahwa manusia tidak sepenuhnya terpaksa atas apa yang ia lakukan. Allah memberikan kepada manusia sesuatu yang disebut iradat juz’iyyah atau kehendak lokal. Dengan kehendak ini, manusia mampu memilih dan memalingkan dirinya kepada kebaikan atau keburukan.
Selain itu, manusia juga dianugerahi akal yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Apabila seseorang memilih kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala atas usahanya. Sebaliknya, apabila ia memilih keburukan, maka ia akan mendapatkan balasan atas kejahatannya.
Artinya, manusia tetap bertanggung jawab atas pilihannya, meskipun semuanya terjadi dalam lingkup kehendak Allah swt.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Mempertahankan Pendidikan Islam di Era Perubahan Zaman
Namun, ada pertanyaan lain yang sering muncul: Jika Allah menciptakan manusia yang baik dan menghadiahinya surga, sementara ada manusia yang diciptakan buruk lalu disiksa di neraka, apakah itu berarti Allah tidak adil? Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah. Ketahuilah bahwa kita semua adalah milik Allah. Allah berhak melakukan apa pun terhadap makhluk-Nya sesuai kehendak-Nya.
Sebagai contoh, jika kita memiliki dua ekor ayam, lalu kita memutuskan untuk menyembelih satu dan memelihara yang lain, apakah ada yang bisa menuduh kita tidak adil? Tidak, karena keduanya adalah milik kita. Namun, meskipun kita memiliki kebebasan terhadap ayam tersebut, kita tetap terikat dengan aturan agama dan aturan umum.
Kita tidak boleh menyiksa ayam tersebut secara semena-mena, karena itu melanggar norma umum juga perintah Allah. Berbeda dengan manusia, Allah tidak terikat oleh hukum atau aturan apa pun. Allah adalah sang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Segala perbuatan-Nya pasti mengandung hikmah, meskipun terkadang hikmah tersebut tidak bisa dijangkau oleh akal manusia.
Dalam surah Yunus ayat 44, Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَكِنَّ النَّاسَ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya, "Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri."
Maka, takdir Allah adalah mutlak dan tidak bisa disebut zalim. Semua perbuatan Allah selalu berada pada tempatnya dan penuh hikmah. Oleh karena itu, kewajiban kita sebagai hamba adalah mengimani dan menerima dengan lapang dada setiap ketetapan-Nya.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Warnai Umur dengan Syukur dan Tafakur
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sering bertanya: Jika segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh Allah, mengapa kita masih harus berdoa? Bukankah takdir itu tidak bisa diubah? Ketahuilah bahwa termasuk dalam ketetapan Allah adalah tertolaknya bala' dengan doa. Sebagaimana disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab al-Adzkar, doa adalah sebab yang Allah tetapkan untuk menolak keburukan dan mendatangkan rahmat.
Sebagaimana perisai menjadi sebab tertolaknya senjata dan air menjadi sebab tumbuhnya tanaman, demikian pula doa adalah sarana penting yang Allah sediakan untuk kebaikan hidup kita. Maka, jangan pernah kita meremehkan kekuatan doa, karena ia tidak hanya menjadi bentuk ibadah tetapi juga cara yang Allah tetapkan untuk melindungi hamba-Nya dari berbagai musibah dan ujian.
Namun, jamaah sekalian, keyakinan kepada takdir tidak berarti kita meninggalkan usaha dan doa. Allah memerintahkan kita untuk berikhtiar, sebagaimana Allah juga memerintahkan kaum Muslimin untuk mempersiapkan diri menghadapi musuh dengan senjata (QS. An-Nisa: 102).
Naskah Khutbah Jumat Juli
Khutbah Jumat Bulan Muharram
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025/23 Muharram 1447 H: Sudah Benarkah Sholatmu Selama Ini? |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Mempertahankan Pendidikan Islam di Era Perubahan Zaman |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/ 16 Muharram: Evaluasi Masa Lalu, Siapkan Masa Depan |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025: Bahayanya Selingkuh dalam Rumah Tangga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.