2 Warga Tasikmalaya Tertimbun Longsor
Sosok Ayah yang Baik, Korban Longsor Aminudin Ternyata Seorang Qari di Kampung Ciomas
Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Aminudin yang menjadi korban tertimbun longsor, Aminudin dikenal sebagai seorang qari di kampungnya
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Machmud Mubarok
Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin
TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Aminudin yang menjadi korban tertimbun longsor di Blok Ciniwung, Ciomas, Tenjowaringin, Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Tidak hanya Aminudin, Acu juga menjadi korban kedua yang tidak dapat ditemukan meskipun sudah dibantu pencarian oleh Tim SAR gabungan selama tujuh hari terhitung sejak Minggu (29/6) sampai Sabtu (6/7/2025).
Lokasi yang sangat terjal dan tidak bisa diakses kendaraan roda empat, menjadi kendala, sampai pencarian dilakukan secara manual dengan bantuan 263 petugas.
Untuk mencapai lokasi longsor dibutuhkan waktu sekitar 50 menit dari jalan besar dengan jalan kaki. Karena, jalan yang dilewati menanjak dan berkelok.
Kendala lain pun dirasakan Tim SAR gabungan untuk mencapai area longsor, karena harus melewati jalan setapak dengan bercampur lumpur dan tanah merah.
Acu dan Aminudin tertimbun longsor dengan kedalaman tanah sekitar 7 sampai 10 meter.
Sebelum kejadian, keluarga tidak ada firasat apapun. Memang keduanya setiap hari bekerja sebagai petani di ladang miliknya. Selain itu, Acu dan Aminudin juga ternyata masih satu keluarga.
"Saya sebagai anak kandung Pak Aminudin sudah mengikhlaskan, tapi mudah-mudahan di kemudian hari ada titik terang bisa menemukan bapak," ucap Dewi (38), salah satu anak Aminudin, ketika memberikan keterangan seusai pencarian dihentikan.
Baca juga: Kapolres Tasikmalaya: Pencarian Sudah Maksimal, Warga Jangan Mendekat ke Lokasi Longsor

Dewi mengaku, sosok orang tuanya semasa hidup sangat baik di lingkungan warga sekitar dan kerap membantu ketika ada kegiatan.
"Alhamdulillah bapak di lingkungan warga sosok yang baik, dan pendiam, insya Allah bapak menjadi ahli surga. Karena bapak dulu seorang qari, mudah-mudahan bapak diterima amal ibadahnya dan husnul khatimah, matinya mati syahid," ungkap Dewi.
Dia bersama keluarga besarnya berterima kasih kepada petugas dan warga yang telah membantu pencarian orang tuanya selama tujuh hari.
"Saya bersama keluarga sangat berterima kasih kepada petugas dan masyarakat yang sudah membantu pencarian almarhum bapak, meskipun sampai hari ketujuh tak ditemukan," kata Dewi.
Seusai pencarian resmi dihentikan, pihak kepolisian melarang warga Ciomas untuk melakukan pencarian dan beraktivitas di lokasi longsor. Karena masih rawan longsor.
Rencana lain yakni area ladang milik warga Ciomas bakal dialihfungsikan dengan ditanami pohon pengeras dan buah-buahan sebagai antisipasi longsor kembali terjadi. (*)
Baca Berita-berita TribunPriangan.com Lainnya di Google News
Kapolres Tasikmalaya: Pencarian Sudah Maksimal, Warga Jangan Mendekat ke Lokasi Longsor |
![]() |
---|
Hari Terakhir Pencarian 2 Petani Salawu Tasikmalaya yang Tertimbun Longsor, Resmi Dihentikan |
![]() |
---|
Pencarian Hari Keenam Dua Korban Longsor Salawu Terkendala Cuaca Buruk |
![]() |
---|
Pencarian 2 Petani Korban Longsor di Salawu Tasikmalaya Dilanjutkan Hari Ini, Begini Kendalanya |
![]() |
---|
Harapan Seorang Istri di Tasikmalaya, Ingin Suaminya Kembali Setelah 2 Hari Tertimbun Longsor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.