Puasa Tasua dan Asyura
Bolehkah Berpuasa Asyura Saja Tanpa Puasa Tasua? Ini Penjelasan dan Hukumnya
Berikut Ini Dia Bolehkah Berpuasa Asyura Saja Tanpa Puasa Tasua? Ini Penjelasan dan Hukumnya
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tepatnya di hari Minggu tanggal 6 Juli 2025 bertepatan dengan 10 Muharram 1447 H.
Nah, setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah, umat Islam dianjurkan menjalankan ibadah puasa Asyura, yang memiliki banyak keutamaan.
Selain itu, untuk puasa Tasua sendiri dilaksanakan sehari sebelum puasa Asyura yaitu di tanggal 9 Muharram 1447 Hijriah atau bertepatan dengan Sabtu, 5 Juli 2025.
Namun, bagaimana jika hanya melaksanakan ibadah puasa sunnah Asyura saja tanpa menjalankan puasa Tasua?
Apakah puasanya masih tetap sah atau tidak?
Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Bulan Juli 2025
Baca juga: Kerjakan Puasa Sunnah Asyura Tapi Tasua Tidak, Bagaimana Hukumnya? Ini Kata UAS dan Buya Yahya
Apa Itu Puasa Tasua dan Asyura?
Nah Tribuners, sebelum mengetahui jadwaban tersebut, berbicara perihal puasa Asyura (10 Muharam) adalah puasa sunah yang sangat dianjurkan.
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya (HR. Muslim).
Puasa Tasua (9 Muharam) adalah puasa sunah yang disarankan untuk dilakukan sehari sebelum Asyura, dengan tujuan menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi, yang hanya berpuasa pada 10 Muharam (HR. Muslim dan Ahmad).
Baca juga: Panen Pahala 7 Hari Berturut-turut, Catat Ini Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Awal Bulan Juli 2025
Baca juga: Ingin Ikut Puasa Sunnah Asyura dan Tasyua Namun Masih Ada Utang Puasa Ramadhan Bagaimana Hukumnya?
Bolehkah Hanya Berpuasa Asyura Saja?
Nah tentunya, tak sedikit masyarakat Indonesia terutama umat muslim yang penasaran, apakah boleh hanya berpuasa Asyura saja tanpa puasa Tasua?
Ternyata, bahwa ulama sepakat jika puasa Asyura tetap sah dan berpahala meski dilakukan tanpa Tasua, meskipun lebih utama jika dilakukan bersamaan (9 dan 10 Muharam).
Ini berdasarkan riwayat bahwa pada awalnya, Nabi Muhammad SAW juga hanya berpuasa di hari Asyura. Kemudian beliau menganjurkan untuk menambahkan puasa sehari sebelumnya (Tasua), agar tidak menyerupai praktik puasa kaum Yahudi.
Jadi, bagi umat Muslim yang hanya sempat berpuasa pada 10 Muharam, tidak perlu khawatir. Ibadah tetap sah dan berpahala. Wallahu a'lam. (*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.