Persib Bandung Terusir

Persib Bandung Terusir dari Stadion Sidolig, Pemain Tak Bisa Tempati Mes, Ternyata Disewa PSBS Biak

Persib Bandung terusir dari Stadion Sidolig Bandung. Bahkan pemain pun tak bisa lagi menempati mes Sidolig untuk tempat tinggal

Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Gani Kurniawan
STADION SIDOLIG - Persib Bandung terusir dari Stadion Sidolig Bandung. Bahkan pemain pun tak bisa lagi menempati mes Sidolig untuk tempat tinggal. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Persib Bandung terusir dari Stadion Sidolig Bandung. Bahkan pemain pun tak bisa lagi menempati mes Sidolig untuk tempat tinggal.

Itu karena mes dan Stadion Sidolig akan dipakai oleh PSBS Biak sebagai tempat latihan.

Dirigen Viking Persib Club, Yana Umar, menyayangkan hal tersebut terjadi, meski mes tersebut bukan milik Persib, melainkan aset Pemkot Bandung.

"Tapi Persib tak bisa lepas dengan Kota Bandung begitu juga sebaliknya, walau memang kini Persib sudah profesional dipegang swasta," kata Yana, saat dihubungi Tribun Jabar, Rabu (2/7/2025).

Harusnya, kata Yana, terdapat perbincangan, mungkin jika sewa kemahalan, ada keringanan khusus untuk Persib karena bagaimanapun Kota Bandung tak bisa lepas dengan Persibnya.

"Jadi Persib terlihat seperti terusir oleh PSBS Biak di Mes Sidolig. Pas Persib ke luar langsung masuk PSBS Biak. Walaupun kejadian sebenarnya kita tidak tahu, seperti apa," ujar dia.

Yana mengungkapkan, dirinya sangat menyayangkan karena kini menjelang kompetisi pemain Persib keluar dari mes.

"Kalau di mes Sidolig  atau dan mes yang di Stadion GBLA sudah ada itu tak masalah, berarti pindah. Ini kan belum ada, jadi pemain mungkin sewa rumah masing-masing, jadi tak terpusat, kalau seperti di mes kan mereka bisa bareng-bareng," katanya.

Baca juga: Wilujeng Sumping Patricio Matricardi, Persib Bandung Perkenalkan Bek Asal Argentina Via Kiriman Pos

Baca juga: Adam Alis dan Febri Haryadi Bantu Adaptasi Saddil Ramdani di Persib

Yana mengaku kasihan para pemain Persib seperti terusir, khususnya yang tinggal di mes, seperti Robi Darwis, Kakang Rudianto, Zalnando, dan Rezaldi.

"Harusnya ada obrolan antara Persib dan Pemkot, kalau kini ada PSBS Biak, dan Persib pergi, kesannya jadi gak enak seperti yang terusir," ucapnya.

PSBS Biak mulai menempati Stadion Sidolig pada 1 Juli 2025.

 “Semua kamar yang ditempati para pemain (Persib) sudah harus dikosongkan akhir Juni ini karena PSBS Biak akan mulai mengisinya pada 1 Juli ini,” kata Didin.

Didin mengaku sangat menyayangkan Stadion Sidolig sudah tidak lagi digunakan Persib Bandung. Apalagi, mes ini sudah ditempati skuad Maung Bandung sejak 2007.

Namun, ia akui saat ini tidak banyak pemain Persib yang menempati mes di Stadion Sidolig. Sebab, sebagian di antaranya memilih untuk menyewa rumah karena membawa keluarga.

Selain itu, beberapa di antara lainnya merupakan pemain asal Bandung. Alhasil, para pemain itu tidak memerlukan mes sebagai tempat tinggalnya.

Sementara itu, untuk pemain asing hingga pelatih serta asistennya, mereka memilih untuk menyewa rumah. Bahkan, beberapa pemain menempati apartemen.

Menurut kabar, PSBS Biak memang akan bermarkas di Bandung. Bahkan, tim asuhan Marcos Guillermo Samso ini telah mengajukan Stadion si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung sebagai home basenya di Liga 1 2025-2026.

Peluang PSBS Biak untuk menjadikan Stadion SJH sebagai kandangnya terbuka lebar. Sebab, stadion milik pemerintah Kabupaten Bandung itu tak lagi digunakan Persib Bandung

Sejarah Panjang Sidolig

Soal sejarah panjang Persib Bandung di kancah sepak bola nasional, sulit rasanya untuk melewatkan pembahasan tentang Stadion Sport in de Openlucht is Gezond (Sidolig).

Dilansir dari Kompas.com, selain tentunya Stadion Siliwangi, Stadion Sidolig juga turut mengiringi perjalanan dan perjuangan klub berjulukan Maung Bandung itu hingga dikenal sebagai klub besar di sepak bola Indonesia. 

Stadion Sidolig konon dibangun pada tahun 1903 yang diinisiasi oleh orang Belanda bernama Frans Sidolig.

Pada mulanya, Stadion Sidolig menjadi homebase bagi bond (persatuan sepak bola) bentukan Belanda, Voetbal Bond Bandoeng & Omstraken (VBBO).

Lalu, bagaimana dengan Persib? Sebagai bond bentukan kaum nasionalis, Persib yang terbentuk pada 1933 lebih sering bertanding di kawasan pinggiran Bandung seperti Lapangan Tegalega, Cilentah, atau Ciroyom.

Pada masa itu, memang terjadi kesenjangan antara bond bentukan Belanda dan pribumi. Orang-orang Belanda di Bandung kala itu memandang Persib sebagai tim kacangan yang tak layak untuk bermain di lapangan bentukan mereka.

Meski begitu, Persib tak lantas menyerah. Mereka tetap membuktikan kualitas hingga gelar juara nasional berhasil diraih pada 1937.

Saat itu, Persib memastikan gelar juara perdananya pada kompetisi nasional setelah menumbangkan Persis Solo dengan skor 2-1 pada laga final.

Keberhasilan tersebut tak pelak membungkam cibiran para meneer (tuan Belanda) yang angkuh terhadap Persib. Perlahan namun pasti, pamor Persib sebagai ikon sepak bola Bandung pun terus meningkat. 

Terlebih, setelah VBBO akhirnya membubarkan diri. Bubarnya VBBO menjadi berkah tersendiri bagi Persib karena mereka mewarisi lapangan-lapangan yang dibangun Belanda, salah satunya adalah Stadion Sidolig.

Venue laga internasional pertama Persib

Agak buram sebenarnya informasi mengenai tahun pertama Persib menggunakan stadion tersebut. Meski begitu, sejarah mencatat bahwa Stadion Sidolig menjadi venue atau tempat pertandingan uji coba internasional Persib diselenggarakan.

Pada Mei 1952, Persib kedatangan tamu dari India, Aryan Gymkhana. Menurut beberapa sumber, Aryan Gymkhana adalah tim gabungan dari angkatan perang dan kepolisian India.

Namun menurut www.rsssf.com, skuad Aryan Gymkhana adalah tim Olimpiade negara India. Dalam sejarahnya, Aryan memang kerap beruji tanding coba dengan tim-tim asal Asia Tenggara.

Misalnya, pada 1949, selama dua bulan (Oktober-November) Aryan menggelar tur di Singapura dan Malaysia.

Dalam kesempatan tersebut, klub yang saat itu ditangani duet pelatih N R Murthy dan B Ramaswamy itu mampu meraih hasil 19 kemenangan, enam imbang, dan dua kekalahan.

Kemenangan Aryan masing-masing diraih atas Singapore Civilians (4–2), All Singapore (1–0), Negeri Sembilan (2–1), Selangor FA (2–1), dan All-Selangor (3–1).

Pada 1952, Aryan Gymkhana pun menyambangi Indonesia. Kala itu mereka bertandang ke Jakarta dan Bandung.

Di Jakarta, tim asal Selatan India itu menghadapi UMS Jakarta, Persija, dan Timnas Indonesia. Adapun di Bandung, Persib adalah lawan yang dihadapi Aryan Gymkhana.

Belum diketahui secara pasti hasil laga uji tanding yang dimainkan Aryan di Jakarta. Hanya saja, menurut berbagai sumber, dari empat uji tanding yang dihadapi di Indonesia, hanya Persib yang mampu meladeni permainan Aryan.

Pertandingan Persib vs Aryan pun berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan Persib. Gol kemenangan Persib dibukukan Tanoe dan Freddy Timisela yang sama-sama menjaringkan dua gol. Sementara itu, gol balasan Aryan dicetak Masscy.

Tak dimungkiri, Stadion Sidolig adalah saksi sejarah perjalanan Persib dari awal kelahirannya hingga kini menjadi salah satu kesebelasan yang paling disegani di Indonesia.

Hingga hari ini, Stadion Sidolig masih gagah berdiri. Letaknya ada di area pusat Kota Bandung, tepatnya di JL Ahmad Yani.

Kendati demikian, stadion yang kini bernama Stadion Persib itu sudah tidak lagi digunakan Persib, baik untuk bertanding maupun berlatih. Untuk pertandingan, sudah lama Persib tidak menggunakan Stadion Sidolig.

Sebab, mereka sempat pindah homebase ke Stadion Siliwangi untuk waktu yang cukup panjang. Bahkan, kini Persib pun sudah tidak lagi menggunakan Stadion Siliwangi. Maung Bandung lebih sering bertanding di Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Setelah direnovasi dan dipercantik, Stadion Gelora Bandung Lautan Api pun kini jadi home base Persib Bandung.

Meski begitu, stadion tersebut tetap dimanfaatkan Persib untuk lokasi mess pemain. Selain itu, stadion Persib pun menjadi ruang publik bagi masyarakat untuk bermain sepak bola, serta menjadi sentra penjualan alat dan pakaian olahraga di Kota Bandung. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved