Penanganan Sampah di Kota Tasikmalaya

Soal Penanganan Sampah, Pengelola Pasar Cikurubuk Tasikmalaya Minta DLH Sediakan Mesin Pembakaran

UPT Pasar Cikurubuk meminta DLH Kota Tasikmalaya menyediakan mesin insinerator untuk membakar sampah yang dihasilkan pasar

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Machmud Mubarok
TribunPriangan.com/Jaenal Abidin
MESIN TAK BERFUNGSI - Kondisi terkini mesin pembakaran sampah yang berada di TPS Pasar Cikurubuk sudah tak berfungsi. Saat ini sampah setiap hari dibuang semua ke TPA Ciangir, di wilayah Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - UPT Pasar Cikurubuk meminta adanya solusi jangka panjang dari DLH Kota Tasikmalaya terkait penanganan sampah, yang sempat menumpuk hingga menutup akses jalan beberapa hari lalu.

Meskipun tidak ada efek signifikan, keberadaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah juga harus ada pengelolaan supaya tak terjadi penumpukan berhari-hari.

"Secara langsung tidak ada efek, cuma mungkin dalam artian yang namanya pengunjung dan warga risih, selama ini efeknya tidak terlalu signifikan, paling bau saja," ucap Kepala UPT Pasar Cikurubuk Deri Herlisana ketika dikonfirmasi wartawan TribunPriangan.com, Minggu (22/5/2025).

Deri berharap adanya mesin pengolahan mandiri supaya sampah yang dihasilkan ini bisa efektif dan ada nilai ekonomis ketika dijadikan bahan baku lain.

Bahkan ia menjelaskan di lokasi TPS sudah ada mesin pembakaran sampah, tapi sudah lama tidak berfungsi. Padahal mesin tersebut bisa menjadi solusi.

"Sudah lama ada insinerator buat pembakaran sampah, waktu zaman masih Kabupaten, ga tahu kenapa tidak berfungsi lagi," ucap Deri.

Baca juga: Gunungan Sampah di Pasar Cikurubuk Kota Tasik Akhirnya Menghilang, Perlu 3 Hari Pembersihan

Baca juga: 12 Hari Sampah Menumpuk di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya, Munculkan Bau Tak Sedap

Soal kepemilikan aset mesin insinerator juga ia mengaku tak mengetahui, karena sudah pernah ditanyakan ke bagian aset Pemkab Tasikmalaya maupun aset Pemkot Tasikmalaya.

"Bukan aset Pemkot juga, bahkan ditanyakan ke Pemkab juga tidak ada di aset," jelasnya.

Untuk lahan pasar memang masih kepemilikan Mayasari dan saat ini tengah dilakukan proses penyerahan aset ke Pemkot Tasikmalaya.

"Lahan pemerintah tidak ada, yang lahan TPS juga tahap penyerahan dari Mayasari ke Pemkot Tasikmalaya," tuturnya.

Deri berharap keberadaan TPS Pasar Cikurubuk bisa dibuatkan konsep untuk menghasilkan nilai ekonomis dengan memanfaatkan produk dari sampah.

"Sebenarnya ke depan hasil pengolahan sampah harus jelas jangan sampai terbengkalai juga, minimal ada suatu produk seperti di banyumas jadi paving blok dan bekerjasama BUMN dan BUMD, serta hasilnya itu menambah PAD Pemkot. Karena greget saya juga liat kondisi sampah," ungkap Feri.

Tentunya dengan ada konsep tersebut, sampai tidak semua terbuang ke TPA Ciangir tapi ada bahan baku yang dihasilkan menjadi produk dan memiliki nilai jual.

"Tapi balik lagi, konsep ini perlu adanya kerjasama semua pihak. Jangan sampai ketika sudah dijadikan produk tapi terbengkalai juga, tentu malah terbuang dan menjadi sampah lagi," katanya. (*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved