Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 30 Mei 2025: Tentang Amalan Penuh Berkah di Bulan Zulhijah

Berikut disajikan contoh Naskah Singkat Khutbah Jumat 30 Mei 2025: Tentang Amalan Penuh Berkah di Bulan Zulhijah

Tribunpriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jemaah usai mendengarkan pembacaan naskah khutbah Jumat di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jumat (4/4/2025). Berikut contoh Naskah Singkat Khutbah Jumat 30 Mei 2025: Tentang Amalan Penuh Berkah di Bulan Zulhijah. 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Berikut disajikan contoh Naskah Singkat Khutbah Jumat 30 Mei 2025: Tentang Amalan Penuh Berkah di Bulan Zulhijah.

Bicara perihal bulan Zulhijah, adalah bulan ke-12 dalam Islam yang bertepatan dengan momen haji dan ibadah kurban yaitu bulan Zulhijah.

Berasal dari kata dzul (pemilik) dan hijjah (yang menunaikan haji). Penamaan Zulhijah ini karena pada bulan tersebut umat Islam menunaikan ibadah haji.

Selain itu, Zulhijah juga memiliki keistimewaan-keistimewaan ibadah yang hanya bisa dilakukan di bulan ini, seperti Shalat Idul Adha, Kurban dan menjalankan Haji ke baitullah sebagai rukun Islam yang kelima.

Berbicara perihal Jumat hari ini, tepatnya di hari Jumat tanggal 30 Mei 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat hari ini, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari NU Online untuk tanggal 30 Mei 2025 bertemakan "Amalan Ibadah Penuh Berkah di Bulan Zulhijah".

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 30 Mei 2025: Hikmah Perintah Berkurban

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Segala puji bagi Allah swt yang terus menganugerahkan nikmat dan rezekinya kepada seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini. Termasuk nikmat agung kepada kita semua berupa umur panjang dan kesehatan sehingga bisa terus melaksanakan tugas utama di dunia ini yakni beribadah kepada Allah swt. Nikmat ini wajib kita syukuri biqauli: “Alhamdulillahi rabbil alamin”.

Wajib juga pada kesempatan khutbah kali ini, khatib menyampaikan wasiat kepada para jamaah wabil khusus kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Peningkatan ini bukan hanya dalam bentuk kuantitas atau jumlah namun juga kualitas atau mutu dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Mudah-mudahan dengan peningkatan ketakwaan ini, kita akan termasuk golongan orang yang dimuliakan oleh Allah sebagaimana firman Allah:

اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.” (QS Al Hujurat: 13).

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 30 Mei 2025: Sambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Seperti yang sudah disampaikan tadi, misi kita utama di dunia ini adalah beribadah kepada Allah swt. hal ini sudah ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Ad-Dzariyat 56:  

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”

Beribadah di sini tentu bukan hanya berdasarkan seberapa banyak ibadah yang kita lakukan. Namun sangat penting memperhatikan kualitas ibadah yang kita lakukan mulai dari lurusnya niat, konsistensi dalam pelaksanaannya, dan dampak positif ibadah tersebut pada spiritualitas diri kita. Peningkatan kualitas ibadah ini bisa dilakukan dengan memperhatikan waktu-waktu istimewa dalam melaksanakan ibadah tersebut yang banyak diberikan oleh Allah kepada kita. Seperti waktu istimewa saat ini, di mana kita sudah berada di bulan Dzulhijjah yang oleh Allah swt ditetapkan sebagai bulan mulia. Allah berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah: 36)

Dalam tafsir Al-Qur’an terbitan Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa empat bulan haram atau mulia tersebut adalah bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab. Pada bulan mulia ini, Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah untuk tidak boleh melakukan peperangan. Bukan hanya di zaman Nabi Muhammad saja ketetapan ini diberlakukan. Perintah Allah ini juga berlaku pula dalam syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagai nabi pendahulu sebelum Nabi Muhammad saw.

Hikmah dari larangan berperang di bulan-bulan mulia ini adalah agar umat Islam bisa melaksanakan dan meraih keutamaan ibadah yang ada di dalamnya. Seperti ibadah yang identik dan tak bisa terlepas dari bulan Dzulhijjah yakni ibadah haji ke Tanah Suci Makkah.

Baca juga: Tiga Naskah Singkat Khutbah Jumat 30 Mei 2025, Tentang Kematian dengan Makna Mendalam

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Selain melaksanakan ibadah haji sebagai rukun Islam yang kelima, ada banyak amalan-amalan ibadah yang bisa kita lakukan di bulan Dzulhijjah dan memiliki banyak keistimewaan. Terlebih melaksanakan ibadah di awal-awal bulan Dzulhijjah sampai dengan hari Tasyrik yang masuk dalam rangkaian ibadah di Hari Raya Idul Adha. Rasulullah bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi).

Dari hadits ini kita mengetahui bahwa disunnahkan bagi kita untuk berpuasa di sepuluh hari pertama dengan berbagai keutamaan di dalamnya. Syekh Zakaria al-Anshari dalam Asnâ al-Mathâlib menjelaskan bahwa pada tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah disunnahkan berpuasa bagi orang yang sedang menunaikan ibadah haji ataupun tidak. Sementara tanggal 8 (hari Tarwiyyah) dan 9 (hari ‘Arafah) hanya disunnahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Adapun keutamaan ibadah puasa Tarwiyah pada tanggal 8 dan Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah disebutkan dalam hadits-hadits Nabi.

صَومُ يَوْمِ التَّرْوِيَّةِ كَفَّارَةٌ سَنَةً وَصَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَّارَةٌ سَنَتَيْنِ

Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim juga menyebutkan:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.”

Selain ibadah puasa, memasuki sepuluh hari pertama Dzulhijjah, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lain seperti memperbanyak dzikir, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan berbagai macam amalan sunnah lainnya.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 30 Mei 2025: Mengingat Kematian Agar Hati-hati

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Dzulhijjah juga memiliki 3 ibadah yang identik dan tak bisa lepas serta harus dilaksanakan hanya pada bulan ini. Ketiga ibadah tersebut adalah shalat Idul Adha, Kurban, dan Haji. Tiga ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan dengan ibadah inilah suasana bulan Dzulhijjah semakin semarak kebersamaan dan penuh dengan kebahagiaan.

Setelah melaksanakan shalat berjamaah di masjid dan tempat-tempat lainnya, umat Islam melakukan ibadah penyembelihan hewan kurban dan berbagi kebahagiaan dengan saling berbagi rezeki berupa daging kurban. Sementara di tanah suci, para jamaah haji melakukan rangkaian puncak ibadah untuk menyempurnakan keislaman mereka. Kita doakan, semoga para jamaah haji diberikan kekuatan dan perlindungan dari Allah sehingga bisa melaksanakan rangkaian rukun dan wajib haji dan mendapatkan predikat haji yang mabrur dan mabrurah.

Demikian khutbah Jumat kali ini, semoga bermanfaat dan dapat memotivasi kita untuk memaksimalkan keutamaan ibadah di bulan Dzulhijjah. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْن

Baca juga: Teks Singkat Naskah Khutbah Jumat 30 Mei 2025: Belajar dari Ketaatan dan Pengorbanan Nabi Ibrahim 

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved