Persib Bandung

Terbongkar Oleh Ciro Alves saat Laga Lawan Persija, Ini Dia Sosok di Balik Maskot Prabu Persib

Perjalanan Purnama menjadi maskot Persib Bandung, tidak dimulai dari panggung besar, melainkan dari kampus dan semangat menjadi volunteer.

Editor: Dedy Herdiana
Istimewa/Dok. Pribadi
Sosok Purnama dibalik kostum Prabu Persib, sang maskot Persib Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Maskot kebanggaan Persib, Prabu selalu menjadi pusat perhatian karena berhasil menghibur banyak penonton di setiap pertandingan.

Tak banyak yang tahu siapa sosok di balik topeng Prabu, harimau berwarna keeemasan dengan corak hitam ini.

Namun, setelah lebih dari lima tahun menyembunyikan identitasnya, Mohamad Purnama Suherman (30) akhirnya dikenal publik sebagai pria di balik karakter kocak dan enerjik itu. 

Perjalanan Purnama menjadi maskot Persib Bandung, tidak dimulai dari panggung besar, melainkan dari kampus dan semangat menjadi volunteer.

Purnama memulai langkahnya sebagai mahasiswa jurusan pendidikan olahraga di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). 

Baca juga: Pesta Juara di Bandung 24-25 Mei 2025, Mulai Konvoi Spontan Bobotoh, Hajat Barudak, dan Pawai Persib

Sejak awal, ia dikenal sebagai sosok yang aktif, suka bercanda, dan punya energi positif yang menular. 

“Sebelum menjadi Prabu, aku sempat jadi maskot, Momo, di ASEAN Para Games 2018,” kata Purnama saat ditemui di Fitgoal Antapani, Rabu (21/5/2025).

Purnama mengatakan, awalnya ia mendaftar menjadi volunteer. 

Tanpa diduga, sifatnya yang ceria membuat sesama volunteer menunjuknya sebagai maskot resmi acara itu, yaitu Momo.

“Aku bukan anak dance jadi aku senam dengan gaya senam aerobik dan aku improvisasi split. Dari gerakan itu aku viral sampai di media sosial,” kata Purnama.

Setelah viral sebagai Momo, di tahun yang sama, Purnama mendapat tawaran tak terduga dari manajemen Persib.

“Waktu itu Persib baru ngebuat maskot namanya Prabu, aku datang ke Graha Persib untuk audisi. Ternyata disana mental aku di tes, dan aku coba kostum Prabu sambil nari dan split, mereka suka,” kata Purnama.

Menggunakan maskot yang tebal dan besar tentu tidaklah mudah.

Baca juga: Prediksi Skor dan Line Up Persib vs Persis Solo, Adu Tajam DDS dan Cleylton, Ada Link Live Streaming

Purnama mengatakan maskot Momo memilki badan yang tebal dan ketika digunakan rasanya tentu panas.

“Aku sampai dehidrasi parah bisa sampai lima kali ganti baju. Tapi ketika aku coba maskot Prabu, rasanya beda, bagian kepala lebih ngepress jadi kepala nggak akan lepas. Bagian badannya pun terdapat bagian jaket,  bagian kaki dan tangan juga terpisah,” kata Purnama.

Sejak saat itu, karakter Prabu lahir. Debut pertamanya di Stadion GBLA saat launching karakter maskot pun penuh kejutan.

“Waktu launching Prabu, saya merinding, dari kepala sampai kaki,” ujarnya.

 Ia menjadikan maskot ini bukan sekadar boneka lucu, melainkan sosok yang dekat dengan penonton, terutama anak-anak. 

Selama lima tahun, identitas Purnama selalu merahasiakan identitasnya.

Namun, saat laga panas Persib vs Persija, momen tak terduga membongkar semuanya. 

Setelah mencetak gol, Ciro Alves memakaikan kepala kostum Prabu ke dirinya sendiri, dan wajah Purnama pun terlihat jelas di layar besar.

“Waktu itu Ciro bikin gol, dan aku peluk dia. Tiba-tiba dia minta izin bilang pinjam kepalamu ya. Aku belum bilang no, tapi dia udah tarik kepala Prabu. Dari situ banyak yang tahu kalau sosok Purnama adalah dibalik Prabu,” tuturnya.

Sejak itu, akun Instagram Purnama kebanjiran follower. Video-videonya sebagai Prabu ditonton jutaan kali. 

Puncak dari perjalanan Purnama datang pada FIFA U-17 World Cup 2023 yang digelar di Indonesia. 

Ia diminta menjadi pengganti maskot resmi FIFA, Bacuya, yang pingsan karena kepanasan dalam kostum.

Dengan pengalaman dan stamina yang kuat, Purnama mampu tampil lincah, berlari, menari, bahkan melakukan split.

Menjadi ‘badut’ dan dipandang sebelah mata, tentunya pernah dirasakan oleh Purnama. 

Bagi Purnama, menjadi maskot bukan sekadar pekerjaan, itu adalah jalan hidup, bahkan bentuk ibadah.

“Dibalik maskot ini, aku sering melihat hal -hal yang sebelumnya nggak terlihat. Aku sering nangis dalam kostum karena dengan menjadi maskot, aku bisa menghibur banyak orang,” kata Purnama.

Dari sanalah ia menyadari bahwa mengenakan kostum bukan hanya tentang tampil lucu, melompat, atau berjoget di tengah keramaian. 

Ia pun menceritakan bagaimana anak kecil yang menangis tak mau lepas dari pelukannya, ibu hamil yang ngidam ingin memeluk Prabu, hingga nenek-nenek yang menunggu di luar pagar acara demi sekadar bersalaman. 

“Aku enggak pernah ngerendahin pekerjaan orang lain. Aku belajar menghargai semua orang, dan aku ingin orang lain juga bisa melihat kerja maskot sebagai sesuatu yang mulia,” ujarnya.

Di balik senyuman besar kostum Prabu, ada pengorbanan besar, seperti dehidrasi, kelelahan ekstrem, bahkan hampir pingsan adalah bagian dari suka-duka yang dialami Purnama. 

Ia pernah harus digendong karena tubuhnya tak kuat lagi menopang setelah tampil. Kini, ia tahu betul pentingnya pemanasan, asupan gizi, dan persiapan fisik.

Bagi Purnama, kostum maskot bukan sekadar pakaian. Ia adalah jembatan antara dirinya, orang lain, dan bahkan Tuhannya. 

“Aku yakin, bikin orang senyum itu juga pahala. Aku bisa deket sama Tuhan lewat maskot,” tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved