Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Bertaubatlah Sebelum Datangnya 2 Waktu

Berikut Ini disajikan Naskah Singkat Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Bertaubatlah Sebelum Datangnya 2 Waktu

Tribunpriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jemaah saat mendengarkan pembacaan naskah khutbah Jumat di Masjid Duta Al Asstro, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/4/2025). 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Berikut Ini disajikan Naskah Singkat Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Bertaubatlah Sebelum Datangnya 2 Waktu.

Tribuners, Taubat dalam Islam adalah bentuk penyesalan dan permohonan ampun kepada Allah atas dosa yang telah dilakukan, disertai dengan tekad untuk tidak mengulanginya.

Taubat adalah kewajiban bagi setiap Muslim setelah melakukan kesalahan dan merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Allah SWT akan mengampuni setiap dosa dan salah hambanya jika memang ia benar-benar bertaubat dan berjanji tak akan lagi melakukan perbuatan dosa tersebut.

Berbicara perihal Jumat besok, tepatnya di hari Jumat tanggal 9 Mei 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat besok, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari berbagai sumber untuk tanggal 9 Mei 2025 bertemakan "Bertaubatlah Sebelum Datangnya 2 Waktu".

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Larangan Keras Bagi Orang Tua yang Gemar Telantarkan Anak

Khutbah 1

 اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: ۚ وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

 

Jemaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subahanahu wa ta’ala

Sebagai pembuka khutbah jumat, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk memuji Allah SWT dan bershalawat kepada Rasulullah SAW, serta senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allahdan Rasul-Nya. Semoga dengan ketakwaan tersebut, kita diberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi, kita juga dilimpahi rezeki yang tidak kita sangka-sangka.

Allah berfirman dalam Al-Quran surah At-Talaq Ayat 2 dan 3:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

Artinya, "Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS At-Talaq: 2-3).

Baca juga: Khutbah Jumat 2 Mei 2025/4 Zulkaidah 1446 H: Kewajiban Mendidik Anak Tak Hanya di Sekolah

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subahanahu wa ta’ala

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang tidak pernah terlepas dari pada perbuatan dosa. Tiap hari atau bahkan tiap waktu, kita secara sadar maupun tidak, sering melakukan perbuatan yang sejatinya menimbulkan dosa, baik melalui tindakan maupun lisan.

Meskipun begitu, jemaah sekalian, kita dituntut untuk selalu bertobat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan meminta ampunan serta menyadari bahwa kita merupakan hamba yang lemah dalam menahan diri untuk tidak melakukan dosa dan bermaksiat.

Baca juga: Khutbah Jumat 2 Mei 2025/4 Zulkaidah 1446 H: Ingin Terselamatkan di Akhirat? Hindari 6 Perkara Ini

Jemaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Artinya, “Semua bani Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang segera bertobat.” (HR. Ibnu Majah).

Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW secara tegas menyatakan bahwa merupakan sifat manusiawi bani Adam untuk berbuat kesalahan, namun yang terbaik di antara mereka adalah ketika berbuat salah langsung menyadari kesalahannya dan meminta ampun kepada Allah.

Kita semua harus yakin bahwa Allah merupakan Tuhan yang Maha Pengampun atas segala dosa yang kita perbuat, baik secara sadar maupun tidak sadar. Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa meskipun dosa kita banyak hingga memenuhi langit, niscaya Allah akan mengampuni kita selama mau bertobat kepada-Nya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ أَخْطَأْتُمْ حَتَّى تَبْلُغَ خَطَايَاكُمْ السَّمَاءَ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ عَلَيْكُمْ

Artinya, “Sekiranya kalian melakukan kesalahan hingga kesalahan kalian mencapai langit dan bumi, kemudian kalian bertaubat, niscaya taubat kalian akan di terima.” (HR. Ibnu Majah).

Meskipun Allah Maha Pengampun, jangan sampai kemurahan Allah pada hamba-Nya dijadikan kesempatan untuk melegitimasi kelalaian kita. Sebagai seorang hamba tentu kita harus menjaga diri dari perbuatan dosa.

Baca juga: Khutbah Jumat 2 Mei 2025/4 Zulkaidah 1446 H: Tanda Terima Pengabdian di Sisi Allah SWT

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Sebagai hamba yang lemah dan tidak dapat menghindari maksiat dan perbuatan dosa, maka kita harus menyegerakan tobat bahkan mulai dari sekarang. Jangan sampai kita bertobat dan meminta ampunan pada Allah di usia tua nanti, dengan anggapan bahwa kita masih muda dan sehat.

Dalam Al-Quran, Allah banyak sekali menyebut diri-Nya sebagai dzat yang menerima tobat hamba-Nya, yang mengampuni segala dosa hingga maha pengasih lagi penyayang. Akan tetapi, tobat dan permintaan ampun kepada Allah hanya diterima apabila sebelum datang dua waktu: pertama ketika ajal datang menjemput dan yang kedua ketika hari kiamat tiba.

Terkait waktu yang pertama, yaitu tobat tidak diterima ketika ajal menjemput, Allah ta’ala berfirman dalam surat An-Nisa' Ayat 18:

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Artinya, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS An-Nisa': 18).

Syekh Wahbah az-Zuhaili menjelaskan ayat ini dalam karyanya, al-Tafsir al-Munir, “Diterimanya tobat seorang hamba dan ampunan Allah merupakan nikmat dan kebaikan bagi orang-orang yang berbuat dosa dan terjerumus ke dalamnya selama tidak terus menerus melakukan perbuatan tersebut.

Para hamba Allah melakukan suatu kemaksiatan disebabkan karena adanya faktor hawa nafsu dan godaan setan, sehingga mereka pun bertobat sebelum nyawa berada di ujung kerongkongan, bahkan tobat masih diterima di saat seorang hamba menyaksikan malaikat yang mengambil ruhnya.” (Syekh Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsir al-Munir, [Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’ashir, 1418], jilid IV, hal. 294).

Baca juga: Khutbah Jumat 2 Mei 2025/4 Zulkaidah 1446 H: Ambil Hikmah dari Masalah Sebagai Muslim Bijak

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subahanahu wa ta’ala

​​​​​​​Adapun waktu yang kedua, di mana tobat seorang hamba tidak diterima lagi ialah ketika hari kiamat tiba. Hal ini sebagaimana firman Allah ta’ala dalam surat Al-An'am Ayat 158:

هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلَائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ ۗ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا ۗ قُلِ انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ

Artinya, “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula).” (QS Al-An'am: 158).

Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat di atas menegaskan bahwa tobat dan iman seseorang yang baru ia lakukan di hari kiamat tidaklah berguna, sebagaimana tidak bergunanya iman Fir’aun ketika baru menyadari kuasa Allah di saat ia tenggelam di laut merah. (Syekh Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsir al-Munir, [Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’ashir, 1418], jilid IV, hal. 294).

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 2 Mei 2025/4 Zulkaidah 1446 H: Berlari dari Kehidupan Lalai dan Rugi

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subahanahu wa ta’ala

Dari penjelasan yang telah dipaparkan tadi, hendaknya kita mulai berbenah diri dan muhasabah untuk merenungkan kembali hal-hal yang sudah kita lakukan selama ini. Mulailah kita bersitigfar dan meminta maaf pada keluarga, kerabat hingga teman dan orang-orang yang mungkin pernah kita sakiti hatinya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللهِ، فَإِنِّي أَتُوبُ، فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ، مَرَّةٍ

Artinya, “Wahai sekalian manusia, bertobatlah kepada Allah, karena sesungguhnya aku juga bertobat kepada-Nya sehari seratus kali.” (HR. Muslim).

 

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 2 Mei 2025: Hindari Ghibah dengan Bentengi Diri dengan Iman

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved