Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 18 April 2025/20 Syawal 1446 H: Menabung Amal Untuk Mati yang Pasti
Naskah Khutbah Jumat 18 April 2025/ 20 Syawal 1446 H: Menyiapkan Amal Saleh Sebelum Datangnya Kematian
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBNPRIANGAN.COM - Salah satu rukun pada hari Jumat adalah penyamapaian Khutbah oleh sang khatib.
Islam menganjurkan supaya khutbah tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan.
Sekadar informasi, ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 18 April 2025/20 Syawal 1446 H: 3 Pesan Ramadhan di Bulan Syawal
Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, namun kali ini TribunPriangan.com ingin mengulas tentang satu judul yakni Menyiapkan Amal Saleh Sebelum Datangnya Kematian.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَعَدَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً مُعْتَرفِ بِالْعَجْنِ وَالإِصْرَارِ وَاشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمَبْعُوثُ بالرِّسالَةِ المُنيرة إِلى جَمِيعُ الخَلَائِقِ وَالبَشر اللَّهُمَّ صَلِ وَسَلِمْ عَلَى نُورُ الأَنْوَارِ وسر الاسرَارِ، وَتَرْيَاقِ الأَغْيَارِ وَمُفَتَاحُ بَابُ اليَسَارَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الْمُخْتَارِ وَعَلَى
آلِهِ الأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ الْأَخْيَارِ وَمَنْ تبْعَهُمُ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقَرانِ أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْإِخْوَانِ رَحْمَكُمُ اللَّهُ أَوصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَانِ
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Hidup merupakan perjalanan panjang menuju kematian, dan semua makhluk, manusia, jin, hewan, tumbuhan dan sebagainya yang bernyawa pasti akan mati.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 April 2025: Menyadari Waktu Terus Berlalu dan Usia Makin Berkurang
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ
Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati." Ayat ini mengingatkan kepada kita semua, bahwa kematian pasti akan datang dan pasti akan kita hadapi, entah di mana pun dan kapan pun. Serta tidak pandang bulu dan tawar menawar.
Sehingga kita harus selalu ingat kepada Allah SWT, Tuhan yang telah menghidupkan dan mematikan kita semua. Kata Sahabat Ali, sesuatu yang pasti tapi seringkali dilupakan oleh manusia adalah kematian.
Ma'asyiral muslimin rakhimakumullah,
Permulaan dari kematian adalah sakaratul maut. Ada dua penggambaran terkait sakaratul maut di dalam Al-Quran. Pertama, dalam surat Al-Anfal ayat 50, Allah berfirman:
وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
Artinya: "Andaikata dirimu, wahai Muhammad, menyaksikan pemandangan mengerikan pada saat malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir, kalian akan mendapatkan malaikat itu memukuli tubuh orang-orang kafir itu dari depan dan belakang, seraya berkata, "Rasakan siksa api neraka, akibat perbuatan kalian."
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 April 2025/ 20 Syawal 1446 H: Kemenangan yang Sebenarnya di Bulan Syawal
Kedua, dalam surat An-Nazi'at ayat 2, Allah berfirman:
وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ
Artinya: "demi (malaikat) yang mencabut (nyawa orang mukmin) dengan lemah lembut,"
Menurut Profesor Quraish Shihab, orang yang diambil nyawanya oleh malaikat dengan lemah lembut ini adalah mereka yang beramal saleh karena Allah. Amal saleh ini oleh Profesor Quraish Shihab diibaratkan dengan obat bius. Sekalipun sakaratul maut itu menyakitkan, tapi kalau kita sudah dibius dengan amal saleh, maka insya Allah tidak begitu berat merasakan kesakitan menjelang wafat.
Ma'asyiral muslimin hafidzakumullah
Apa saja amal saleh bisa kita persiapkan sebelum kita menghadapi kematian?
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 April 2025: Menyadari Waktu Terus Berlalu dan Usia Makin Berkurang
Pertama, beramal sebaik mungkin. Selama hidup di dunia kita diajarkan untuk selalu beramal yang baik sebanyak mungkin, tanpa harus perhitungan sedikit pun. Beramal dengan ikhlas dan istiqamah. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ () الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا () وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ ()
Artinya: "Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun."
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: فَإِنَّ خَيْرَ الْعَمَلِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
Artinya: "Sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit."
Dari kedua dalil ini sudah sangat jelas bahwa kita dianjurkan beramal saleh dengan istiqamah atau terus menerus. Karena pekerjaan yang istiqamah akan membuahkan hasil yang banyak. Selain istiqamah, pekerjaan yang kita lakukan harus dilandasi dengan ikhlas dan syukur. Sehingga apa yang dikerjakan tidak sia-sia.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 April 2025: Puasa Syawal Menutup Kekurangan di Bulan Ramadhan
Ma'asyiral muslimin hafidzakumullah
Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Menyiapkan amal, jangan hanya yang sifatnya pribadi, yang ketika sudah wafat hanya akan berhenti ketika itu juga. Maka kita harus beramal yang sifatnya memberkahi dan bermanfaat bagi orang lain.
Sehingga amal tersebut akan terus mengalir kepada diri kita meskipun kita telah tiada. Seperti sedekah jariyah, mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan lainnya, serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh dan alim, sehingga dapat mendoakan kita kelak.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال ((إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ))؛ رواه مسلم
Artinya: "Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya" (HR Muslim).
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 11 April 2025: Kewajiban Muslim di Bulan Syawal
Ma'asyiral muslimin hafidzakumullah
Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Siapa yang tidak ingin akhir hidupnya husnul khatimah? Pasti semuanya mau dan sangat berharap. Maka salah satu agar kita mendapatkan husnul khatimah yakni memperbanyak berdoa dan berzikir kepada Allah SWT.
Salah satunya dengan kalimat tayyibah Laa ilaha illallah. Karena ketika kita sering berzikir Laa ilaha illallah maka insyaallah di akhir hayat juga Allah akan membimbing kita mengucap kalimat laa ilaaha illallaah.
Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
" مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ "
Artinya: "Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah 'Laa ilaaha illallaah' maka dia akan masuk surga."
Rasulullah SAW juga memberikan gambaran tambahan bahwa ciri-ciri seseorang yang husnul khatimah yakni dirinya akan selalu istiqamah mengerjakan perbuatan yang baik hingga akhir hayat.
قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم " إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ " . فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ " يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ" "
Artinya: "Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya: Bagaimana membuatnya beramal? Beliau menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal saleh sebelum dia meninggal "(HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Ma'asyiral muslimin hafidzakumullah
Demikianlah khutbah yang singkat ini, semoga kita menjadi hamba Allah yang selalu istiqamah ingat kepada-Nya. Ketika selalu ingat, maka iman kita akan selalu bertambah dan selalu mengerjakan kebajikan. Dan juga semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ . أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ . وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيْدُ الْخَلَائِقُ وَالْبَشَرِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيحِ الْغُرَرُ
عِبَادَ اللَّهُ ! اتَّقُوا اللَّهَ مِنْ سِمَاعِ اللَّغْوِ وَفَضُولِ الْخَبَرُ وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَاكُمْ وَزَجَرٍ ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ بَأَمْرِ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى يمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالَى : إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِي الرَّحْمَةِ وَشَفِيعِ الْأُمَّةِ وَأَرْضِ اللَّهُمَّ عَلَى أَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ أَجْمَعِينَ ، وَعَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي وَعَلَى بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ
الْحَاجَاتِ . اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنِ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَاجْعَلْ بَلْدَ تَنَا هَذِهِ آمِنَةً مُطْمَئِنَّهُ وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً . رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهُ ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ . فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْتَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ . وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.