Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 11 April 2025/13 Syawal 1446 H: Menata Hidup Positif Pasca Ramadhan

Berikut ini terdapat Naskah Khutbah Jumat 11 April 2025/13 Syawal 1446 H: Menata Hidup Positif Pasca Ramadhan

Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Khatib KH Deni Nuryaman ketika memberikan khutbah salat Ied kepada jemaah di lapangan Kecamatan Pameungpeuk, Senin (31/3). (Dok:Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Salah satu rukun pada hari Jumat adalah penyamapaian Khutbah oleh sang khatib.

Islam menganjurkan supaya khutbah tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan. 

Sekadar informasi, ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.

عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)

Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 28 Maret 2025/ 28 Ramadhan 2025: Penghujung Bulan Ramadhan

Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, namun kali ini TribunPriangan.com ingin mengulas tentang salah satu judul: Menata Hidup Positif Pasca Ramadhan

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْمَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ

Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah ta'ala

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada jamaah sekalian, begitu juga untuk diri khatib pribadi agar senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Takwa dalam artian sesungguhnya, yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Semoga dengan ketakwaan yang senantiasa kita jaga, akan menjadi syafaat di hari akhir kelak. Amiin ya rabbal 'alamin.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 11 April 2025: Tugas Umat Muslim Setelah Ramadhan untuk Lakukan Halal Bi Halal

Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah ta'ala

Meskipun bulan suci Ramadhan telah berlalu, alangkah baiknya kita terus menjaga spiritnya hingga bulan-bulan selanjutnya. Kita lanjutkan pola hidup positif kita di bulan Ramadhan kemarin. Dengan demikian, kesempurnaan Ramadhan pun akan kita raih. Langkah pertama yang dapat kita lakukan untuk menyambung kegiatan positif di bulan Syawal ini adalah dengan berpuasa sunnah Syawal.

Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah ta'ala Puasa Syawal disunnahkan bagi kita, terlebih apabila dilaksanakan pasca lebaran 6 hari berturut-turut tanpa terputus sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR Muslim)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 11 April 2025: Syawal, Momentum Hablum Minallah wa Hablum Minannas

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved