Ramadan 2025

5 Naskah Kultum Tarawih Ramadhan 1446 H, Bertema Tekad Kuat Mencari Lailatul Qadar

5 Naskah Kultum Tarawih Ramadhan 1446 H, Bertema Tekad Kuat Mencari Lailatul Qadar

bmkg.go.id
NASKAH KHUTBAH TARAWIH - 5 Nasakah Kultum Tarawih Ramadhan 1446 H, Bertema Tekad Kuat Mencari Lailatul Qadar. Ilustrasi Bulan. (Dok: Arsip TribunPriangan.com/bmkg.go.id) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Ramadhan datang dengan segala keutamaannya.

Selama sebulan penuh, umat Islam seluruh dunia serentak melaksanakan ibadah puasa dengan niat memenuhi perintah Allah.

Dalam Islam, selain bernilai ibadah dan bukti ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya, puasa memiliki banyak keutamaan.

Selain berpuasa, para muslim diwajibkan untuk terus memperbaharui keimanannya di bulan sebagai nilai tambah pahala.

Salah satu amalan penambah iman di bulan adalah mendengar kultum dari penceramah.

Baca juga: Naskah Kultum Tarawih Singkat 18 Ramadhan 1446 H/18 Maret 2025: 5 Keistimewaan Lailatul Qadar

Kultum adalah akronim dari kuliah tujuh menit yang berisi pesan atau nasihat kebaikan kepada sesama muslim di depan umum.

Kultum biasanya disampaikan oleh pendakwah, ustaz, tokoh atau para bapak yang memiliki tanggung jawab untuk mengisi sesi tersebut.

Nah, di bulan Ramadhan, kultum biasanya mudah ditemui dan disampaiakan sebelum buka puasa, sebelum salat tarawih atau sesudah subuh.

Selama bulan Ramadhan kita akan sering bertemu dengan sesi kultum di berbagai ranah, seperti masjid, mushola, suro, bahkan disiarkan sebagai tayangan TV, Youtube, dan lain-lain.

Untuk menghidupkan malam awal Ramadhan dengan semangat beribadah, beriktu ini TribuPriangan.com telah menyediakan 5 naskah kultum atau ceramah salat Tarawih Ramadhan 2025, dengan berbagai tema yang mengarah pada momen berharga Lailatul Qadar.

Baca juga: Naskah Kultum Tarawih Singkat 20 Ramadhan 1446 H/20 Maret 2025: Keistimewaan Bulan Ramadhan

5 Nasakah Kultum Tarawih Ramadhan 1446 H, Bertema Tekad Kuat Mencari Lailatul Qadar

1. Bonus Terbesar Lailatul Qadar

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِينَ أَمَّا بَعْدُ

Jamaah yang berbahagia,

Lailatul Qadar diyakini menjadi malam pilihan Allah untuk menurunkan Al-Qur'an. Sebuah malam yang sangat ditunggu dan dinantikan orang-orang yang beriman kepada Allah. Kedatangannya sangat diharap karena berbagai kemuliaan yang terdapat di dalamnya. Kemuliaan itu adalah "Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan."

Sehingga berbagai ibadah di malam itu dengan dasar keikhlasan dan ketaatan kepada Allah, akan dihitung sama dengan seribu bulan di waktu-waktu lain, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Sebuah waktu yang tidak seluruh umat Muhammad mendapatkannya. 
Selain itu, Lailatul Qadar sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Qadr ayat 4, akan dipenuhi keberkahan dengan banyaknya malaikat yang turun di malam itu, termasuk Jibril, Mereka turun dengan membawa semua perkara, kebaikan maupun keburukan yang merupakan ketentuan dan takdir Allah, dan "Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fojor." (al-Qadr: 5).

Bagi orang yang mampu menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keikhlasan, akan mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis yang sahih, Rasulullah bersabda, "Barang siapa melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu Lailatul Qadar adalah bonus terbesar yang pernah diberikan kepada umat manusia. Kaum muslimin wal muslimat yang dimuliakan Allah,
Adapun tentang kapan datangnya Lailatul Qadar, Rasulullah hanya memberikan perkiraan, walaupun dalam beberapa hadis dijelaskan untuk mendapatkannya di hari-hari ganjil sepuluh terakhir, terutama tanggal 27 Ramadhan. Rasulullah bersabda:

"Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan" (HR. al-Bukhari, Muslim, dan yang lainnya).

Salah satu hikmah dirahasiakannya waktu Lailatul Qadar adalah agar umat selalu semangat untuk beribadah dan tidak hanya beribadah pada malam tertentu saja. Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia. Untuk memaksimalkan keberkahan malam Lailatul Qadar, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Disunnahkan mandi seperti mandi besar antara maghrib dan isya. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Aisyah:

"Rasulullah jika bulan Ramadhan (seperti biasa) tidur dan bangun. Dan manakala memasuki sepuluh hari terakhir, beliau mengencangkan kainnya dan menjauhkan diri dari (menggauli) isteri-isterinya, serta mandi antara maghrib dan isya."

Ibnu Jarir berkata: "Para ulama mensunnahkan untuk mandi setiap malam pada malam-malam sepuluh hari terakhir. Di antara mereka ada yang mandi dan menggunakan wewangian pada malam-malam yang paling diharapkan turun Lailatul Qadar.

2. Berpuasa dengan benar dan menghidupkan seluruh malam Ramadhan, sebagaimana dijelaskan dalam hadis marfu' dari Abu Ja'far Muhammad bin Ali:

"Barangsiapa mendapati Ramadhan dalam keadaan sehat dan sebagai orang muslim lalu puasa pada siang harinya dan melakukan shalat pada sebagian malamnya, juga menundukkan pandangannya, menjaga kemaluan, lisan dan tangannya, serta menjaga shalatnya secara berjamaah dan bersegera berangkat untuk shalat Jumat, sungguh ia telah puasa sebulan (penuh) menerima pahala yang sempurna, mendapatkan Lailatul Qadar" (HR. Ibnu Abid-Dunya).

3. Disunnahkan beriktikaf di sepuluh terakhir bulan Ramadhan

Salah satu tujuannya adalah agar keutamaan. Lailatul Qadar tidak terlewatkan. Dalam iktikaf ini seseorang dapat lebih fokus dalam ibadah dan mendekat kepada Allah, misalnya dengan melakukan shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, tasbih, tahmid, istighfar, bershalawat, berdoa, dan sebagainya.

Selain itu, salah satu hal yang perlu dilakukan agar dapat memaksimalkan ibadah malam adalah dengan tidak terlalu capek di siang harinya. Maka disunnahkan untuk qoilulah atau tidur siang, walaupun hanya sekitar 15-30 menit. Rasulullah bersabda:

"Mintalah bantuan dengan makan sahur untuk bisa menunaikan puasa di siang hari, dan dengan qoilulah untuk bisa mengerjakan shalat malam (tahajud)." (HR. Ibnu Majah).

Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk meraih keutamaan dan keberkahan malam Lailatul Qadar. Amin.

Baca juga: Naskah Singkat Kultum Subuh 19 Ramadhan 1446 Bertema Kebenaran VS Kebatilan

2. Menggapai Lailatul Qadar ala Rasulullah

Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, 

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, serta kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, terdapat satu malam yang lebih mulia daripada 1000 bulan, yaitu Lailatul Qadar. Malam ini penuh dengan rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah berfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 

3).Maka, siapa saja yang beribadah pada malam ini akan mendapatkan pahala yang luar biasa. Para malaikat turun ke bumi untuk menyebarkan kedamaian, dan Allah membuka pintu-pintu rahmat serta ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Lalu, kapan datangnya Lailatul Qadar

Rasulullah SAW tidak menyebutkan tanggal pasti, tetapi dalam hadisnya beliau bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari 10 hari terakhir Ramadhan." (HR Al-Bukhari).Maka, kita dianjurkan untuk lebih giat beribadah terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.

Bagaimana cara Rasulullah SAW menghidupkan malam-malam tersebut? 

Dalam hadis riwayat Aisyah RA, disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya: "Ketika memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, Rasulullah SAW mengencangkan ikat pinggangnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malamnya (dengan ibadah), dan membangunkan keluarganya (untuk beribadah bersama)." (HR Al-Bukhari).

Dari sini kita belajar bahwa untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar, kita harus meningkatkan ibadah di 10 malam terakhir. Rasulullah SAW tidak hanya beribadah sendiri, tetapi juga membangunkan keluarganya agar bersama-sama mendapatkan keberkahan.

Jamaah yang dirahmati Allah,Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk meraih Lailatul Qadar

Beberapa amalan yang dianjurkan di antaranya:

Memperbanyak sholat malam (Qiyamul Lail), seperti sholat Tahajud dan Tarawih.Memperbanyak bacaan Al-Quran, karena Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran.

Berzikir dan beristighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT.

Memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Aisyah RA:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي"

Allahumma innaka 'afuwwun karimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni.

"Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah. Engkau menyukai memberi maaf, maka maafkanlah aku."

Bersedekah dan berbuat kebaikan, karena setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Jika kita bisa meraihnya, maka ibadah kita pada malam itu setara dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun! Maka, jangan sampai kita melewatkan kesempatan ini. Mari kita manfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan dengan sebaik-baiknya, mengikuti teladan Rasulullah SAW dalam beribadah dengan sungguh-sungguh.

Semoga Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan Lailatul Qadar, menerima amal ibadah kita, dan mengampuni segala dosa kita. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

Baca juga: Naskah Kultum Tarawih Malam 19 Ramadhan 1446 H dengan Tema: Keutamaan Bulan Ramadhan

3. Meraih Keutamaan Lailatul Qadar

Beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan dalam rangka mencari Malam Lailatul Qadar adalah mengerjakan salat sunah, bersedekah, memperbanyak doa dan munajat pada Allah SWT.
Baginda Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa salat pada saat Malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau," (HR. Bukhari).

Dari hadis di atas dijelaskan bahwa barang siapa yang mengerjakan ibadah salat pada Malam Lailatul Qadar, maka akan memperoleh pahala dan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.

Keutamaan lainnya Malam Lailatul Qadar adalah dikabulkannya doa-doa oleh Allah SWT.

Sabda Nabi Muhammad SAW:

"Dosa-dosa manusia yang sudah dilakukan terdahulu pun bisa diampuni ketika ia menjalankan salat malam pada Malam Lailatul Qadar," (HR. Bukhari).

Doa yang dianjurkan pada Malam Lailatul Qadar adalah doa untuk meminta ampun atas dosa-dosa masa silam.

Terdapat doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW untuk meraih keutamaan Malam Lailatul Qadar.

Seperti dikutip laman NU Online, Nabi Muhammad SAW pada Malam Lailatul Qadar membaca doa sapu jagat berikut ini:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār

Artinya: “Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.”

Doa lainnya yang dapat dibaca pada Malam Lailatul Qadar, sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW dari riwayat Ibnu Majah adalah:

اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي

Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî"

Artinya:

"Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku.”

Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu waktu mustajabnya doa. Munajat yang dipanjatkan kepada Allah SWT cenderung lebih dikabulkan jika dipanjatkan pada Malam Lailatul Qadar.

Baca juga: Naskah Kultum Tarawih Singkat 19 Ramadhan 1446 H Bertema Bulan 1.000 Bulan

4. Waktu dan Ciri-Ciri Malam Lailatulqadar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberi kita nikmat Islam dan iman. Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang waktu dan ciri-ciri malam Lailatulqadar. 

Lailatulqadar adalah malam yang sangat istimewa, lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Qadr ayat 3:

لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: "Malam Lailatulqadar itu lebih baik dari seribu bulan."
Waktu Terjadinya Lailatulqadar

Malam Lailatulqadar terjadi pada salah satu malam di bulan Ramadan, terutama di 10  malam terakhir. 

Rasulullah saw. bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Carilah Lailatulqadar pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan." (HR. Bukhari)

Malam-malam ganjil yang dimaksud adalah malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan. Namun, waktu pastinya tetap dirahasiakan oleh Allah Swt., agar umat Islam semakin bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Beberapa tanda yang disebutkan dalam hadis dan riwayat ulama tentang ciri-ciri malam Lailatulqadar antara lain:

  • Udara dan suasana malam yang tenang

Rasulullah saw. bersabda:

“Lailatulqadar adalah malam yang tenang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.” (HR. Ibnu Khuzaimah)

  • Cahaya bulan tampak lembut

Dalam riwayat Ahmad, dikatakan bahwa cahaya bukan di malam itu tampak tenang dan redup, sehingga tidak menyilaukan.

Matahari terbit tanpa sinar yang  menyilaukan
Rasulullah saw, bersabda dalam hadis dari Ubay bin Ka’ab r.a.: 

“Dan tanda-tandanya alah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim)

  • Hati terasa tenang dan nyaman dalam beribadah

Malam ini penuh keberkahan, sehingga orang yang beribadah akan merasakan ketenangan hati dan kedamaian batin.

Hadirin sekalian, sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjil. 

Rasulullah saw. mengajarkan doa yang dapat kita panjatkan di malam tersebut:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi 3760)

Di kesempatan Ramadan 1446 H ini, semoga kita semua diberi kesempatan untuk mendapatkan malam Lailatulqadar dan meraih keberkahannya. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: Naskah Singkat Kultum Subuh 19 Ramadhan 1446 H/19 Maret 2025: Menjaga Kekokohan Iman

5. Ikhtiar Mendapatkan Lailatulqadar

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Assalamu’alaikum wr. wb.

Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan semesta alam, yang telah menghadirkan bulan Ramadan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw., junjungan mulia yang menjadi teladan sepanjang hayatnya.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Di setiap Ramadan terdapat Lailatulqadar, dan Lailatulqadar adalah malam penuh kemuliaan. Dari Aisyah r.a. Rasulullah saw. bersabda dalam HR. Al-Bukhari (2017):

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: “Carilah Lailatulqadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR. Al-Bukhari No. 2017)

Mengingat betapa besarnya keutamaan malam ini, kita harus bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Adapun langkah-langkah atau ikhtiar untuk mendapatkannya bisa dilakukan berdasarkan sabda Rasulullah dan dalil para ulama, di antaranya:
Melakukan Iktikaf
Dalam HR. Al-Bukhari (2025), Abdullah bin Umar r.a. berkata mengenai sabda nabi:

كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَعۡتَكِفُ الۡعَشۡرَ الۡأَوَاخِرَ مِنۡ رَمَضَانَ

Artinya: “Rasulullah saw. biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” (HR. Al-Bukhari No. 2025)

Iktikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah. Ini adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan agar kita bisa mendapatkan Lailatulqadar.

Memperbanyak Salat Malam
Sebagaimana anjuran Rasulullah saw. dalam HR. Al-Bukhari:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa beribadah pada malam Lailatulqadar karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR. Al-Bukhari)

Sebaik-baiknya ibadah adalah salat. Artinya, salat malam adalah amalan utama dalam menghidupkan malam ini. Semakin banyak kita mengerjakannya, semakin besar peluang mendapatkan Lailatulqadar.

  • Memperbanyak Doa

Aisyah r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah saw., 

“Wahai Rasulullah, jika aku bertemu Lailatulqadar, doa apa yang harus aku baca?” Rasulullah saw. menjawab dalam HR. Ibnu Majah (3850):

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku.”

Doa ini mencakup permohonan ampunan serta kebaikan di dunia dan akhirat. Karena itu, kita dianjurkan untuk memperbanyaknya, terutama di malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadan.

  • Membaca Al-Quran dan Berzikir

Sebelum mendapatkan berkah bulan mulia, kita harus terlebih dahulu mendapatkan cinta-Nya, dan amalan yang dicintai Allah adalah membaca Al-Quran serta berzikir. Berikut adalah beberapa dalilnya:

مَن قرَأَ حَرْفًا مِن كتابِ اللهِ، كتَبَ اللهُ له به حَسنةً، لا أقولُ: (الم) حرْفٌ، ولكنِ الحروفُ مُقطَّعةٌ: الألِفُ حرْفٌ، واللَّامُ حرْفٌ، والميمُ حرْفٌ

Artinya: “Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka dia mendapatkan satu kebaikan dengannya. Dan satu kebaikan itu (dibalas) sepuluh kali lipatnya.

Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi No. 2910)

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ اِلَهَ إلاَّ اللهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ اَلْحَمْدُ لِلهِ

Artinya: “Zikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha Illalllah, dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah.” (HR. Al-Hakim)

Bersedekah dengan Ikhlas
Rasulullah saw. bersabda dalam HR. Tirmidzi:

والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار

Artinya: “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, disahihkan Al Albani dalam Sahih At Tirmidzi, 614)

Karena kemuliaan ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak sedekah di bulan mulia, utamanya di malam-malam terakhir Ramadan. Dengan begitu, nilai pahala semakin besar, pun kemungkinan mendapat Lailatulqadar semakin dekat.

Jamaah yang dirahmati Allah Swt.,

Lailatulqadar adalah malam yang sangat berharga. Di bulan Ramadan 1446 H ini, jangan sampai kita melewatkannya dengan sia-sia, karena belum tentu kita bisa bertemu dengan Ramadan lainnya. Semoga Allah memberi kita kesempatan untuk mendapatkannya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved