Dedi Mulyadi Nyamar sebagai Haji Udin saat Beri Bantuan ke Korban Geng Motor di Tasikmalaya
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi menyamar sebagai sosok orang kaya raya saat menyatakan beri bantuan kepada seorang kakek di Tasikmalaya
Penulis: Dedy Herdiana | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNPRIANGAN.COM - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi menyamar sebagai sosok orang kaya raya saat menyatakan beri bantuan kepada seorang kakek yang diduga korban geng motor di Kota Tasikmalaya.
Hati Kang Dedi Mulyadi atau KDM sapaan akrab Dedi Mulyadi, tergerak setelah membaca berita di media mainstream bahwa di Kota Tasikmalaya ada seorang kakek yang diduga menjadi korban geng motor pada Minggu (9/2/2025) dinihari.
Akibat aksi geng motor tersebut, kakek yang bernama Munir (65) warga Nagarasari, Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, menderita jari tangannya patah.
Terungkap bahwa kondisi Aki Munir harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soekardjo selama 3 hari hingga jari tangannya harus di-pen. Kemudian Aki Munir ini terkendala dengan biaya pengobatan dan perawatannya.
Membaca kabar tersebut, Dedi Mulyadi langsung mengutus orang kepercayaannya yakni H Mumu yang kebetulan sedang berada di Kota Tasikmalaya untuk mendatangi rumah sakit dan rumah korban.
Lantas KDM pun menghubungi H Mumu yang saat itu sudah bersama dengan kakek atau Aki Munir yang diduga korban geng motor di Kota Tasikmalaya.
Kepada KDM, H Mumu mengtakan bahwa Aki Munir pada Selasa (12/2) kemarin, sudah pulang paksa dari rumah sakit dengan membayar Rp 1,5 juta, dan sisanya Rp 8 juta menjadi utang yang harus dibayar dalam waktu 5 bulan.
"Aki Munir inii nggak punya BPJS tapi punya KIS," kata H Mumu.
Baca juga: Dedi Mulyadi Serius Ubah Tata Ruang Jabar, Minta Tim Ahli ke Belanda dan Siap Reaktivasi Rel KA
Dalam percakapan itu pun terungkap bahwa pihak rumah sakit menolak KIS yang dimiliki Aki Munir. Alasannya, karena pengobatannya adalah akibat kekerasan atau tidak pdana, jadi tidak bisa dijamin menggunakan KIS.
Lalu KDM pun yang saat itu menyamar sebagai orang kaya bernama H Udin bandar beras dari Majalengka, berkomunikasi langsung via telepon dengan Aki Munir.
Kepada KDM, Aki Munir yang tidak mengetahui siapa sosok yang meneleponnya tersebut menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya.
Saat itu, kata Aki Munir pada sekitar pukul 03.00 saat akan ke Pasar Cikurubuk naik motor bersama istrinya untuk belanja jagung yang akan dijualnya secara berkeliling.
Tapi saat menuju pasar itu begitu sampai di kawasan Gobras berpapasan dengan satu motor yang berboncenga. Setelah berpapasan premotor itu balik lagi dan mengejar. Setelah dekat, yang dibonceng di motor itu seperti melempar atau mengayunkan sesuatu dan ia tangkis dengan tangannya hingga terluka.
"Saat itu karena gelap tidak jelas yang dilempar itu apa, tapi tangan saya (yang menangkis) merasakan seperti gir motor," tutur Aki Munir kepada KDM.
Akibat kejadian itu, Aki Munir mengaku jatuh dan melihat jari tangannya berdarah. Sekitar pukul 04.00 ada teman sesama pedagang yang kebetulan lewat, hingga ia dibantu dibawa teman ke rumah sakit dan harus dirawat selama 3 hari.
Kini Aki Munir mengaku sedih dan bingung karena punuya utang ke rumah sakit Rp 8 juta yang harus dilunasinya dalam waktu 5 bulan. Sementara kondisi Aki Munir saat ini tidak bisa berusaha mencari uang. Ia tinggal di rumah Bersama istri dua anak dan satu menantu serta 5 cucu. Anak-anaknya juga pekerjaannya serabutan.
Keseharian hanya mengandalkan jualan jagung dengan modal Rp 200 ribu untung Rp 70 - 80 ribu sehari. Untungnya belum dikurangi bensin Rp 20-30 ribu.
Mengatahui langsung kondisi Aki Munir yang sesungguhnya, KDM yang saat itu masih mangaku sebagai orang yang bernama H Udin, menyatakan maksud kedatangan utusannya.
"Kieu Ki, kuring teh ngahaja nitah panyawah kuring urang Tasik ka dinya, ngarana Haji Mumu. Jadi datang ka Aki teh nu kahiji rek ngadugikeun belasungkawa ka aki anu menang musibah tepi ka dirawat di rumah sakit teu kabayar biaya rumah sakitna. Mudah-mudahan eta anu jahat ka aki sing kapanggih, sing sadar, sing dibere hukuman anu bener (Begini Ki, Saya itu sengaja menyuruh "utusan" saya orang Tasik ke sana namanya Haji Mumu. Jadi datang kepada Aki itu yang pertama mau menyampaikan belasungkawa kepada Aki yang terjena musbah sampai dirawat di rumah sakit dan biaya rumah sakitnya tidak bisa terbayar.Semoga orang yang jahatnya bisa cepat ketemu dan semoga sadar, mendapat hukuman yang benar)," kata KDM.
"Anu kaduana eta biaya rumah sakit, anu 8 juta tong dipikiran, lantaran ku kuring rek dibayar (Yang kedua soal biaya rumah sakit yang Rp 8 juta jangan menjadi pikiran, sebab saya akan membayar)," tutur KDM.
"Alhamdulillah haturnuhun," ucap Aki Munir sambil aki berusaha untuk bisa sujud, tak bisa sujud sempurna karena tangannya diperban dan satu tangan pegang HP sedang komunikasi dengan KDM. Tapi kedua matanya tampak terpejam menahan air mata yang akan keluar.
"Anu katiluna, nepika aki cageur leungeuna sekitar 6 bulan, aki ku kuring dibere sabulan Rp 2 juta, (Yang ketiga, sampai Aku sehat selama sekitar 6 bulan, Aki oleh saya diberi sebulan Rp 2 juta) ," lanjut KDM.
"Alhamdulillah Ya Alloh," tutur Aki Munir yang kembali sujud dan kembali menangis. (*)
Baca juga: Merinding! Korban Geng Motor di Tasik Tangan Patah, KIS-nya Ditolak RS, Menangis Saat Dibantu KDM
Kisah Raya Anak 4 Tahun di Sukabumi Meninggal Karena Tubuhnya Menjadi "Sarang Cacing" |
![]() |
---|
Kenalkan Makanan Lokal di Jayantara Priangan Timur, Peserta Sajikan Menu dari Singkong dan Terubuk |
![]() |
---|
Ratusan Kendaraan Dinas di Kota Tasik Belum Tertib Pajak, Ini yang Dilakukan Walikota Viman |
![]() |
---|
Daftar Gaji PPPK Paruh Waktu 2025 untuk Wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Cek Sekarang! |
![]() |
---|
93 UMKM Priangan Timur Binaan Bank Indonesia Ikuti Jayantara 2025 di Komplek Dadaha Tasik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.