One Day One Hadits

One Day One Hadits 9 Februari 2025: 3 Wasiat Rasulullah untuk Mu’ad bin Jabal

Berikut Ini Dia One Day One Hadits 9 Februari 2025: 3 Wasiat Rasulullah untuk Mu’ad bin Jabal

Istimewa
ONE DAY HADITS - One Day One Hadits 9 Februari 2025 Tentang 3 Wasiat Rasulullah untuk Mu’ad bin Jabal 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, dalam menjalani kehidupan di dunia, tentu memiliki hal-hal yang diluar kuasa kita.

Untuk itu, kita bisa terus belajar menjadi pribadi yang jauh lebih baik dengan bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari sahabat-sahabat Nabi.

Salah satunya adalah dari Mu’ad bin Jabal.

Sebagaimana sudah dijelaskan dalam sebuah hadits berikut ini:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ أَخَذَ بِيَدِهِ وَقَالَ: «يَا مُعَاذُ، وَاللهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ، وَاللهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ». فَقَالَ لَهُ مُعَاذٌ: بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللهِ وَأَنَا أُحِبُّكَ. فَقَالَ: «أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ، لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ»

Artinya: Dari Mu’ad bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ pernah memegang tangannya, lantas bersabda, ‘Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, demi Allah, sesungguhya aku mencintaimu.’ Maka Mu’adzpun berkata kepada beliau, ‘Bapak dan ibuku sebagai tebusan-Mu ya Rasulullah, dan sayapun mencintai Anda.’ Maka beliau ﷺ bersabda, ‘Kuwasiatkan kepadamu wahai Mu’adz, janganlah sekali-kali Engkau meninggalkan pada setiap akhir shalat, Engkau membaca, ‘Ya Allah bantulah aku dalam berdzikir (mengingat)Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagusi ibadah(ku) kepada-Mu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Lantas, pelajaran apa yang terdapat di dalam hadits di atas?

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Sabtu 8 Februari 2025, Mewaspadai Perilaku Kaum Nabi Luth yaitu LGBT

Baca juga: One Day One Hadits 7 Februari 2025: Jika Urusan Diserahkan Bukan Kepada Ahlinya

1. Tiga perkara yang Nabi ﷺ mendorong Mu’adz radhiyallaahu ‘anhu untuk memohon pertolongan kepada Allah dalam merealisasikannya.

2. Perkara pertama, berdzikir mengingat Allah.

Sabda beliau ﷺ, ‘Ya Allah, bantulah aku.’ Adalah sebuah permohonan bantuan Allah, dan permohonan ini adalah sebuah ibadah.

3. Sementara yang dimaksud dengan dzikir adalah menggerakkan lisan dengan kalimat-kalimat yang kita beribadah kepada Allah dengannya; seperti Alhamdulillah, subhaanallaah, laa ilaaha illallaah, allaahu akbar, dan laa haula walaa quwwata illaa billaah.

4. Dzikir adalah ibadah yang paling mudah dan paling sulit!

Bagaimanakah yang demikian?

Paling mudah, karena ia tidak akan membebani Anda lebih dari menggerakkan lisan Anda dengannya, sementara yang sulit adalah terus menerus dan melanggengkannya. Dan yang seperti ini, tidak akan diberi taufiq oleh Allah kecuali orang-orang yang ikhlash.

Baca juga: One Day One Hadits 6 Februari 2025: Doa Minta Petunjuk di Tengah Perselisihan

5. Syukur adalah mengenal (mengakui, mengetahui) perbuatan baik.

6. Tatkala syukur itu memliki tiga rukun; yaitu mengakui nikmat dengan hati, membicarakannya serta memuji Dzat yang telah memberikan nikmat tersebut, dan memanfaatkannya dalam mentaati Dzat yang telah memberi dan menganugerahkan nikmat tersebut, maka pantas bagi Allah untuk dimohonkan dari-Nya pertolongan bagi terlaksananya yang demikian. Maka –agar manusia menjadi orang yang bersyukur- harus mempergunakan nikmat apapun yang telah Allah anugerahkan kepadanya dalam mentaati-Nya.

7. Bagusnya ibadah.

Ibadahnya tidak akan menjadi hasanah (baik, bagus) kecuali jika di dalamnya terpenuhi dua perkara; ikhlash dan ittiba’ (mengikuti sunnah) Nabi subhaanahu wata’aalaa.

Jika seorang hamba berbuat ikhlash di dalamnya ibadahnya, sementara ibadahnya tidak sesuai dengan ibadah Rasulullah ﷺ, maka ibadah yang dia lakukan tertolak. Dan jika dia beribadah dengan mengikuti sunnah, namun ia tidak ikhlash, maka ibadahnya tidak akan diterima. Maka kedua perkara tersebut haruslah terkumpul pada setiap ibadah yang kita dirikan.

Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah pernah melihat seorang laki-laki shalat setelah subuh, maka diapun mengingkari laki-laki itu. Maka lelaki itu berkata kepadanya, ‘Wahai Abu Muhammad, apakah Allah akan menyiksa aku lantaran shalat?! Maka dia menjawab,

إِنَّ اللهَ لُا يُعَذِّبُ عَلَى الصَّلَاةِ، وَلَكِنْ عَذَّبَ عَلَى مُخَالَفَةِ السُّنَّةِ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa lantaran shalat, akan tetapi Dia akan menyiksa lantaran menyelisihi sunnah.” (Diriwayatkan oleh al-Baihaqiy, ‘Abdurrazzaaq di dalam Mushannaf, dan ad-Darimiy)

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Rabu, 5 Februari 2025 / 6 Syaban 1446 Pahala Jariyah dan Dosa Jariyah

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran

1. Urusannya bukanlah Anda berdzikir menyebut asma Allah, namun urusannya adalah Anda melanggengkan dan memperbanyaknya. Dikarenakan Allah subhaanahu wata’aalaa telah berfirman tentang orang-orang munafiq,

وَلَا يَذكُرُونَ ٱللهَ إِلَّا قَلِيلٗا ١٤٢

Artinya: “… dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. an-Nisaa` (4): 142)

 

2. Maka –agar manusia menjadi orang yang bersyukur- harus mempergunakan nikmat apapun yang telah Allah anugerahkan kepadanya dalam mentaati-Nya. sebagaimana firman Allah subhaanahu wata’aalaa,

ٱعمَلُوٓاْ ءَالَ دَاوُۥدَ شُكرٗاۚ

Artinya: “… beramallah wahai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah)…” (QS. Saba` (34): 13)

Baca juga: One Day One Hadits 4 Februari 2025: Karunia dan Luasnya Rahmat Allah Subhanahu wa Taala

3. Yakni dengan mengerjakan amal yang semata-mata hanya karena Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah syarat utama dari amal yang diterima oleh-Nya, yaitu harus ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat yang telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Artinya: Katakanlah, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa. Barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (Al Kahfi :110). (*)

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved