Naskah Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Hikmah Perintah Shalat 5 Waktu
Berikut Ini Dia Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Hikmah Perintah Shalat 5 Waktu
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, hari ini adalah Jumat, 24 Januari 2025, yang sekaligus Jumat terakhir pada bulan Rajab 1446 H.
Jumat berikutnya, yaitu 31 Januari 2025, sudah masuk bulan Syaban. Tepatnya, 1 Syaban.
Artinya, waktu menuju Ramadhan 2025 semakin singkat karena tersisa 36 hari lagi menjelang bulan puasa nan suci.
Di bulan Rajab ini pula, satu peristiwa terbesar pada bulan Rajab adalah perjalanan Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wa Sallam dalam Isra dan Miraj.
Peristiwa Miraj, naiknya Rasulullah SAW ke sidratul muntaha untuk menerima perintah shalat, layak jadi renungan dalam khutbah Jumat kali ini.
Shalat adalah ibadah tempat seorang muslim bermunajat kepada Allah Sang Pencipta.
Pada hari ini pula, Jumat, 24 Januari 2025, umat muslim terutama laki-laki akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.
Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.
Khusus untuk khutbah pada Jumat hari ini, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari berbagai sumber untuk tanggal 24 Januari 2025 bertemakan "Hikmah Perintah Shalat 5 Waktu".
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Isra Miraj Perjalanan Sakral Rasullulah ke Sidratul Muntaha
Khutbah 1
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
إِنَّ الحَمْدَ لِله، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُه، ونَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أنْ لَا إلهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى هَذا النَّبِيِّ الكَرِيمِ، وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ.
أمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله.. أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهَ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَال تَعَالَى في كِتابِهِ الكَريم، أَعُوذُ بِاللهِ مِنْ الشَّيْطانِ الرَّجِيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. صدق الله العظيم.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Perintah Penting Salat Lima Waktu dari Perjalanan Isra Miraj
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,
Pada Jumat 24 Januari 2024 yang bertepatan dengan 24 Rajab 1446 Hijriah ini, khatib hendak mengingatkan, baik untuk diri sendiri, maupun untuk hadirin jamaah masjid Al Munawwarah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan terhadap Allah Swt.
Selawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Semoga kita termasuk ke dalam kumpulan orang yang mendapatkan syafaat dari beliau pada Yaumul Akhir.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Menjadi Manusia Terbaik dengan Berbakti kepada Orang Tua
Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia,
Pada saat Nabi Muhammad saw. mengalami miraj, dinaikkan ke sidratul muntaha, beliau mendapatkan perintah agar umat Islam mengerjakan shalat. Awalnya, perintah itu jumlahnya 50 waktu.
Namun, setelah mendapatkan nasehat Nabi Musa, dengan berat hati Rasulullah menegosiasikan jumlah waktu shalat itu hingga 5 waktu saja. Waktu-waktu itulah yang kini dijalani umat Islam, yaitu shalat subuh, zuhur, asar, maghrib, dan isya.
Firman Allah dalam Surah An-Nisa:103 sebagai berikut.
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Latin: Innaṣ-ṣalāta kānat ‘alal-mu'minīna kitābam mauqūtā(n).
Artinya, "Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin."
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Menjadi Manusia Terbaik dengan Berbakti kepada Orang Tua
Esensi shalat adalah munajat, zikir, sekaligus kehadiran bersama Allah. Karena aspek-aspek inilah, Ibn Arabi dalam Futuhat Al Makkiyah menyebutkan, tidak ada satu pun amal dan ibadah manusia yang bisa menggantikan shalat dan memiliki kesempurnaan yang sebanding dengan shalat, baik secara lahir maupun secara batin.
Shalat menempati urutan kedua dalam rukun Islam setelah syahadat. Ini terjadi karena ibadah tersebut memang yang paling membantu seorang muslim dalam mendekati Allah setelah penyaksian (syahadat) kepada Tuhan dan Rasul-Nya. Setelahnya, secara berurutan rukun Islam terdiri dari zakat yang merupakan penyucian, puasa, dan terakhir haji.
Setiap shalat dalam shalat 5 waktu memiliki kekhasannya tersendiri. Yang paling utama adalah mengerjakan shalat pada awal waktu, seperti dalam riwayat bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Dan seandainya mereka tahu pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya." (H.R Bukhari).
Shalat zuhur dapat dikerjakan sesaat setelah matahari bergeser dari puncak (istiwa') dan tergelincir ke barat. Sementara itu, shalat asar dapat mulai dikerjakan ketika bayang-bayang suatu benda lebih panjang sedikit dari benda tersebut.
Berikutnya, shalat maghrib dilakukan setelah matahari terbenam, yang ditandai dengan hilangnya piringan matahari dari ufuk barat. Ini dilanjutkan dengan shalat isya yang waktunya dimulai ketika mega merah (syafaq) hilang di ufuk barat.
Terakhir, shalat subuh yang dimulai waktunya ketika ketika fajar shadiq (fajar kedua) berupa cahaya putih melintang horizontal di ufuk timur, muncul.
Mengerjakan shalat 5 waktu pada awal waktunya adalah keutamaan. Bagi pribadi manusia, ini adalah upaya pembentukan karakter dengan melatih kedisiplinan dan konsistensi. Jika sesuatu sudah menjadi kebiasaan, niscaya hal tersebut tidak akan memberatkan.
Selain itu, dari sudut pandang makhluk, shalat adalah bukti penghambaan kita kepada Allah. Manusia dan jin diciptakan untuk menyembah Allah, seperti Firman-Nya dalam Surah Az-Zariyat: 56 berikut.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya‘budūn(i).
Artinya, "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."
Shalat pada awal waktu, sejak zuhur hingga subuh, adalah indikasi bahwa kita sebagai makhluk mampu memberikan hak penuh kepada Allah sang pencipta, sebelum segala urusan duniawi mengikat kita. Shalat yang demikian menunjukkan betapa kecilnya manusia, dan betapa tidak berdayanya di depan Tuhan Semesta Alam.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Januari 2025/ Rajab 1446 H: Raih Pribadi Rajabi Persiapan Jadi Ramadhani
Mari kita jaga shalat kita. Harapan kita, kelak, saat kita meninggalkan dunia ini, dalam keadaan menetapi iman Islam, tidak meninggalkan shalat. Kita meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah, amin ya Rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَجَعَلَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاِت وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ البَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيْم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرّاحِمِيْنَ
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News
Naskah Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Salat Jumat
Hikmah Perintah Shalat 5 Waktu
Sayyidul Ayyam
Teks Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Perintah Penting Salat Lima Waktu dari Perjalanan Isra Miraj |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Menjadi Manusia Terbaik dengan Berbakti kepada Orang Tua |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 24 Januari 2025/ Rajab 1446 H: Raih Pribadi Rajabi Persiapan Jadi Ramadhani |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Isra Miraj Perjalanan Nabi Ditemani Malaikat Jibril |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.