Isra Miraj 1446 H

Hukum Parayaan Isra Miraj, Lengkap dengan Penjelasan Kisah Singkatnya

Jangan Sampai Salah! Ternyata Begini Hukum Melaksanakan Parayaan Isra Miraj, Lengkap Penjelasan Kisah Singkatnya

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
freepik.com
Berikut 20 Ucapan Memperingati Isra Miraj 2024/1445 Hijriah, Cocok Dibagikan di Medsos 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Bulan Rajab masih berlangsung hingga detik ini.

Bulan ini merupakan patokan umat muslim bahwa Ramadhan hampit tiba.

Bulan rajab menjadi salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam ini, merupakan bulan dengan berbagai peristiwa, salah satunya adalah Isra Miraj.

Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa ini menjadi salah satu bukti kebesaran Allah SWT.

Baca juga: Hukum Melaksanakan Parayaan Isra Miraj Ustadz Khalid Basalamah, Lengkap Penjelasan Kisah Singkatnya

Tak hanya bagi Rasulullah SAW, peristiwa Isra Miraj juga penting bagi seluruh umat Islam.

Sebab, dalam peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah sholat dari Allah SWT.

Isra Miraj terjadi pada periode akhir kenabian Rasulullah di Makkah, sebelum hijrah ke Madinah. 

Waktu Isra Miraj secara luas dipercaya terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.

Hari tersebut bertepatan dengan 27 Rajab 1446 Hijriah.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 17 Januari 2025/ 17 Rajab 1446 Hijrah: Peristiwa Isra Miraj dan Sholat 5 Waktu

Namun 27 Rajab bukan satu-satunya versi terjadinya Isra Mikraj. Versi lain seperti dikemukakan Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, menyebut jika Peristiwa Isra Mikraj terjadi di luar bulan Rajab.

Hal itu didasarkan alasan karena Istri Nabi, Khadijah RA, meninggal pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Pada saat itu disebut belum ada kewajiban salat 5 waktu.

Sementara, Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tidak diketahui versi mana yang paling benar. Meski demikian, satu hal yang pasti, umat Islam wajib memercayai Isra Mikraj sebagai peristiwa kebesaran Allah SWT.

Peristiwa Isra Miraj

Isra Miraj merupakan peristiwa penting bagi Rasulullah Muhammad SAW dan umat muslim di seluruh dunia.

Peristiwa Isra Mi'raj dalam waktu kurang dari semalam suntuk, Rasulullah SAW berpindah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan menuju Sidratul Muntaha.

Peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW menuju langit ketujuh, untuk menerima perintah shalat dari Allah SWT.

Dimana kala itu, ketika Rasulullah SAW menceritakan buraq kepada Abu Jahal, kendaraan yang beliau tunggangi dalam peristiwa Isra Mi'raj, maka seketika itu Abu Jahal tidak mempercayai apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

"Buraq itu adalah kuda berwarna putih dan bersayap, dimanapun matanya memandang sebuah tempat, kakinya sudah disana," penjelasan Ustaz Khalid Basalamah dalam video di kanal Youtube AHLI SUNNAH diunggah pada tanggal 20 November 2019.

Setibanya di Palestina dalam peristiwa Isra Mi'raj, Rasulullah SAW mengikat tali kekangan buraq dan masuk ke dalam Masjidil Aqsa.

Ternyata di dalam Masjidil Aqsa Rasulullah SAW bertemu dengan seluruh Nabi-nabi yang telah berkumpul saat peristiwa Isra Mi'raj tersebut.

Bahkan Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra Mi'raj tersebut mengimami seluruh Nabi-nabi yang telah berkumpul dan melaksanakan ibadah shalat di Masjidil Aqsa.

Kemudian setelah Rasulullah SAW menjadi imam dari seluruh Nabi-nabi, beliau di-Mi'raj-kan oleh Allah ke langit.

Selain di Mi'raj kan ke langit, Rasulullah SAW juga menceritakan bagaimana beliau diperlihatkan sidhratul muntaha oleh Allah SWT dalam peristiwa Isra Mi'raj.

"Begitu indahnya sidhratul muntaha, sangat luar biasa, kata Nabi dihiasi dengan perhiasan permata yang besarnya seperti kuping-kuping gajah," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Rasulullah SAW juga menerangkan bahwasanya setelah itu Allah mendatangkan sesuatu ke sidhratul muntaha dalam peristiwa Isra Mi'raj.

Sehingga seketika itu beliau melihat sesuatu yang indah dan tidak mampu digambarkan oleh mata, apa yang ada di sidhratul muntaha ketika peristiwa Isra Mi'raj.

Dalam peristiwa Isra Mi'raj ini, Rasulullah SAW juga melihat cahaya yang terang, dimana Allah SWT mengatakan,

"Wahai Muhammad perintahkanlah umatmu untuk mengerjakan 50 waktu shalat," kisah Ustaz Khalid Basalamah.

Dia melanjutkan, Nabi Musa AS memerintahkan Rasulullah SAW agar memohon keringanan rakaat shalat untuk umatnya.

Maka permohonan Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra Mi'raj inilah yang menjadikan umat muslim saat ini.

Hanya melaksanakan ibadah shalat 5 waktu dalam sehari.

Peristiwa Isra Mi'raj ini merupakan suatu kisah yang panjang.

Namun Ustaz Khalid Basalamah coba meringkaskan bahwasanya dalam peristiwa Isra Mi'raj ini, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi-nabi sebelum beliau, ketika di Mi'raj kan ke langit oleh Allah. 

Namun tahukah anda Tribuners, mengenai hukum perayaannya? adakah ketentuan dan ketetapan yang mengharuskan kita mengerjakannya?

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: 4 Makna Hidup yang Diambil dari Peristiwa Isra Miraj

Hukum Perayaan Isra Miraj

Hal ini sejatinya telah dibahas berbagai da'i dan ulama tanah air.

Kali ini TribunPriangan ingin mengulas sumber dari Ustadz Khalid Basalamah.

Mengutip potongan video ceramah pada chanel youtube Ahli Sunnah, Ustadz Khalid menejelaskan dengan tegas jika, perayaan Isra dan Miraj sama sekali tidak ada tuntunan untuk mengerjakannya.

"Nabi Sallahu Alahi Wasallam, tidak pernah rayakan Isra dan Miraj, karena memang Nabi tidak pernah merayakan ini", ucapnya.

Ia menjelaskan tidak ada hari tertentu untuk perayaan peristiwa Isra Miraj, melainkan hanya sebatas sejarah panjang yang penting dan wajib dikethui setiap muslim.

"Jangan mengkhususkan hari tertentu, dan meraykannya setiap tahun, ini keliru" jelasnya.

Namun dirinya menambahkan jika pada tanggal pasti (27 Rajab) tersebut berlangsung, maka tidak mengapa untuk sekedar berbicara mengigatkan tentang perjuangan RasuluLlah menerima perintah Shalat hingga naik ke langit ke-7.

"Tapi jika bertepatan waktunya, kita masih bisa tentang peristiwa panjang nan sakral tersebut, karena itu sebagai pengingat kita bahwa sangat berat penerimaan perintah Shalat yang tadinya 50 rakaat, dan dipangkas menjadi 5 rakaat saja" pungkasnya.

Dilain sisi, hal ini juga sempat ditanyakan langsung kepada Syaikh Dr. Utsman Al Khamis.

Syaikh menjawab dengan pertanyaan yang sama, dimana RasuluLlah tidak mengajurkan untuk dirayakan perayaan Isra dan Miraj.

"Nabi tidak pernah merayakannya, dan tidak menyuruh manusia merayakannya setiap tahun, demikian juga hal yang sama berlaku pada para sahabat" ucapnya, dikutip dari chanel youtube hadi.schannel8625.

Syaikh Utsman juga mengingatkan untuk sebisa mungkin menjauhi perbuatan Bid'ah yang tidak dianjurkan dalam Islam.

"Kita jauhi amalan ini hingga kita tidak terjatuh dalam perbuaran Bid'ah, waLlahu A'lam" tutupnya.(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved