Harga Token Listrik 2025

Beli Token Listrik Diskon 50 Persen Dibatasi, Bisakah Beli Berkali-kali Dalam Sebulan? Ini Kata PLN

Berikut ini penjelasan tentang Beli Token Listrik Diskon 50 Persen Dibatasi, Bisakah Beli Berkali-kali Dalam Sebulan? Ini Kata PLN

Editor: Dedy Herdiana
TribunNews.com
ILUSTRASI Meteran Listrik PLN - Beli Token Listrik Diskon 50 Persen Dibatasi, Bisakah Beli Berkali-kali Dalam Sebulan? Ini Kata PLN.(TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini penjelasan tentang Beli Token Listrik Diskon 50 Persen Dibatasi, Bisakah Beli Berkali-kali Dalam Sebulan? Ini Kata PLN, karena banyak pelanggan yang mempertanyakan hal itu.

Program pembelian token listirk diskon 50 persen dari Pemerintah melalui PT PLN Persero, hingga detik ini masih menjadi perhatian serius masyarakat.

Sebelumnya disebutkan diskon yang dikabarkan masih akan berlaku hingga bulan Januari 2025 mendatang tersebut, berlaku bagi pelanggan PT PLN (Persero) dengan daya listrik terpasang di bawah 2.200 volt ampere (VA).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan, bahwa insentif ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga di tengah kenaikan tarif PPN.

“Daya listrik terpasang di bawah 2.200 VA diberikan biaya diskon sebanyak 50 persen untuk dua bulan,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12/2024).

Senada, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, pun telah mengkonfirmasi hal yang sama.

Baca juga: Batasan Beli Token Listrik Diskon 50 Persen di Bulan Januari 2025, Berikut Aturan dari PLN

Dimana mekanisme diskon berlaku untuk pelanggan pra-bayar maupun pasca-bayar.

Untuk pelanggan pra-bayar, diskon akan otomatis diterapkan pada saat pembelian token listrik.

“Jika sebelumnya pembelian pulsa Rp 100.000 menghasilkan kWh tertentu, maka hanya perlu Rp 50.000 untuk jumlah kWh yang sama,” ujar Darmawan.

Sedangkan bagi pelanggan pasca-bayar, diskon akan langsung terlihat pada tagihan listrik periode Januari dan Februari 2025.

Di sisi lain, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menjelaskan, kebijakan ini dirancang untuk menahan inflasi di kuartal pertama tahun 2025, yang diproyeksikan sebagai periode krusial bagi ekonomi nasional.

Baca juga: Diskon 50 Persen Token Listrik PLN Bisa Dipakai Berapa Lama Setelah Pembelian? Ini Penjelasannya

“Januari itu, karena ada Nataru (Natal dan Tahun Baru), biasanya inflasi lebih tinggi. Bantuan diskon listrik diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal I,” kata dia.

Selain itu kebijakan ini masih akan berlaku selama kurang lebih dua bulan yakni Januari dan Februari 2025, yang juga merupakan upaya meringankan beban masyarakat pasca kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) beberapa waktu lalu sebanyak 12 persen.

Adapun setelah pemberlakuan sejak 1 Januari 2025 lalu, banyak pelanggan listrik prabayar buru-buru memanfaatkannya. 

Selama masa diskon token listrik 50 persen, pelanggan bisa memilih untuk membeli dengan nominal setengah dari biasanya untuk mendapat daya listrik (kWh) yang sama, atau membeli seperti biasa untuk mendapat jumlah kWh dua kali lipat. 

Beberapa bahkan sudah menghitung berapa kWh maksimal yang dapat dibeli sesuai golongan daya listrik pelanggan agar bisa menghemat biaya di bulan-bulan berikutnya. 

Baca juga: Cara Beli Token Listrik Diskon 50 Persen di PLN Mobile, Shopee, dan Tokopedia

Meski jumlahnya dibatasi, ternyata pelanggan listrik prabayar tetap antusias diskon tarif listrik 50 persen. 

Namun kemudian muncul pertanyaan dari masyarakat terkait masa berlaku token listrik yang dibeli dengan diskon 50 persen. 

Selain itu, beberapa juga mempertanyakan apakah token listrik yang telah dibeli bisa hangus saat program ini berakhir pada 28 Februari 2025. 

Malah yang lebih menarik lagi muncul pertanyaan soal apakah bisa beli token listrik dua kali dalam sebulan dengan diskon 50 persen atau beli lebih dari sekali walaupun kuota listrik yang dibeli sebelumnya belum habis.

Lantas apa jawaban PLN atas sederet pertanyaan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini

Penjelasan PLN

Pertanyaan-pertanyaan ini terlihat dilontarkan oleh warganet di kolom komentar akun Instagram @plnmobile. 

Akun PLN Mobile kemudian menjawab dengan mengklarifikasi kabar yang beredar dengan menerangkan bahwa nomor token listrik tidak memiliki batas masa berlaku. 

“Admin menginformasikan untuk nomor token listrik tidak ada masa berlakunya. Namun apabila tidak digunakan melampaui 50 kali pembelian maka omor token tersebut akan tertera OLD (usang) pada saat diinputkan,” jelas admin akun PLN Mobile, seperti dikutip Kompas.com. 

Baca juga: Harga Tarif Token Listrik Bulan Desember 2024, Ada yang Naik?

Lebih lanjut, admin juga menjelaskan bagaimana jika masih terdapat sisa kWh dari token yang dibeli pada masa penerapan diskon tarif listrik 50 persen selama bulan Januari hingga Februari 2025. 

“Admin menginformasikan apabila masih terdapat sisa kWh maupun ada nomor token yang belum diinputkan maka token tersebut tidak hangus ya, Kak.Jadi dapat digunakan di bulan berikutnya, Kakak,” jelas admin akun PLN Mobile. 

Hal ini berarti sisa token yang dibeli dengan diskon tarif listrik 50 persen akan tetap berlaku di bulan-bulan berikutnya. 

Sementara terkait pertanyaan ketiga, yakni soal berapa kali dalam sebulan pelanggan bisa membeli token listrik diskon 50 persen, dapat merujuk pada salah satu komentar yang dituliskan oleh @pln_id dalam salah satu unggahan di Instagram-nya.

Seorang pelangga listrik menanyakan terkait berapa kali maksimal isi token agar bisa mendapatkan diskon tersebut. Kemudian pihak @pln_id membalas komentar tersebut dengan menuliskan penjelasan yang dapat dijadikan sebagai gambaran bagi masyarakat, terutama pelanggan rumah tangga listrik PLN yang hendak menikmati diskon 50 persen token listrik.

"Banyak pelanggan yang sudah berhasil melakukan pembelian kedua dan ketiga, tapi gunakan kesempatan ini dengan bijak ya, cukup beli sesuai kebutuhan," tulis @pln_id, dikutip pada Senin (6/1/2025).

Hal berarti pelanggan bisa membeli berkali-kali dalam bulan yang sama, tapi dihimbau sebaiknya menggunakan listrik untuk hemat sesuai kebutuhan.

Periode Pembelian Token Listrik Diskon 50 Persen 

Seperti diketahui terdapat dua periode pembelian pada masa penerapan diskon tarif listrik 50 persen selama bulan Januari hingga Februari 2025. 

Periode Januari 2025 dimulai sejak tanggal 1-31 Januari 2025, sementara periode Februari 2025 dimulai dari tanggal 1-28 Februari 2025. 

Batas Pembelian Token Listrik Diskon 50 Persen 

Berikut aturan batas maksimal pembelian token listrik yang akan mendapat diskon 50 persen sesuai daya yang terpasang. 

  1. Daya 450 VA
    Maksimal Pembelian: 324 kWh
    Harga per kWh: Rp 415
    Total Maksimal Pembelian: Rp 134.460
    Diskon Maksimal: Rp 67.230

2. Daya 900 VA
Maksimal Pembelian: 648 kWh
Harga per kWh: Rp 1.352
Total Maksimal Pembelian: Rp 876.096
Diskon Maksimal: Rp 438.048

3. Daya 1.300 VA
Maksimal Pembelian: 936 kWh
Harga per kWh: Rp 1.444,70
Total Maksimal Pembelian: Rp 1,35 juta
Diskon Maksimal: Rp 676.119

4. Daya 2.200 VA
Maksimal Pembelian: 1.584 kWh
Harga per kWh: Rp 1.444,70
Total Maksimal Pembelian: Rp 2,28 juta
Diskon Maksimal: Rp 1,14 juta

Lebih lanjut, penerapan diskon tarif listrik 50 persen ini menjadi salah satu paket stimulus yang diberikan pemerintah untuk mengatasi dampak penerapan PPN 12 persen.

Adapun sasaran penerima diskon listrik ini adalah pelanggan listrik rumah tangga dengan daya maksimal 2.200 V, baik pelanggan prabayar maupun pascabayar.

Total ada 81,4 juta pelanggan, atau setara dengan 97 persen dari total 84 juta pelanggan golongan rumah tangga yang akan menerima manfaatnya.

Pelanggan listrik prabayar juga diberikan kemudahan karena tidak perlu mendaftar untuk bisa menikmati diskon tarif listrik 50 persen dan hanya tinggal melakukan pembelian token listrik seperti biasa.(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved