Timnas Indonesia

Calon Kuat Pengganti Shin Tae-yong, Dua Bulan Lagi Kualifikasi Piala Dunia Kembali Bergulir

Benarkah Pemecatan Shin Tae-young Gegara Komunikasi yang Buruk? Siapa Penggantinya di Masa Depan?

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
pssi.org
Shin Tae-yong waspadai aksi pemain Guinea jebolan Akademi La Masia Barcelona. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Kabar mengejutkan datang dari sepak bola tanah air.

Pasalnya sang pelatih ternama Tim Nasional Indonesia (Timnas) Shin Tae-young dikabarkan telah diberhentikan secara resmi dari tugasnya.

Pemberhentian mendadak ini mecuri perhatian masyarakat, dikarenakan kontrak Shin Tae-yong yang masih terus berkiprah di masa depan klub bola nasional indonesia baru akan berhenti pada 2027 mendatang.

Mengutip berbagai sumber, pemecatan Shin Tae-yong ternyata sudah muncul sebelum Timnas Indonesia menghadapi China di laga kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober 2024 lalu.

hal ini diungkapkan langsung Ketua PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025).

"Kalau saja waktu itu kami mengambil keputusan yang tergesa-gesa, tidak baik juga."

"Bahkan, persoalan itu sudah dirasakan sebelum pertandingan Indonesia melawan China."

"Ya, cuma, waktunya terlalu mepet waktu itu."

"Dan, yang terbaik, ya hari ini. Kita masih punya waktu 2,5 bulan untuk persiapan."

"Saya tidak mau mengambil keputusan yang membuat keadaan tidak baik."

"Sesuai perhitungan, waktu 2,5 bulan ini cukup. Tidak tergesar-gesa seperti pertandingan melawan China saat itu," kata Erick Thohir.

Lantas benarkah benag merah pencopotan coach Shin karena buruknya komunikasi dengan para pemain?

Komunikasi Pemicu Pemecatan Shin Tae-young

Erick Thohir mengatakan, pelatih yang dicari adalah yang memiliki komunikasi dan leadership.

Terutama, komunikasi dengan para pemain Timnas Indonesia yang kini mayoritas keturunan Belanda.

Masalah komunikasi ini pula yang diduga menjadi kendala Shin Tae-yong bertahan menangani skuad Garuda.

"Kita mencari figur yang kita yakini bisa memberi effort ekstra dari segi komunikasi, leadership, ataupun taktikal bermain dari yang kita harapkan," katanya.

Erick juga mengungkap dugaan kesenjangan komunikasi dengan pemain timnas yang bermain di liga Indonesia.

Terkait hal ini, pihaknya pun telah menjadwalkan pertemuan antara pelatih baru dengan pemain lokal.

"Dinamika komunikasi ini harus merata sehingga tidak ada pemain yang terjebak, pemain ini baik, pemain itu kurang, itu jugdment," katanya.

Namun, Erick Thohir enggan membocorkan nama pelatih terpilih.

Dia meminta awak media menunggu konferensi pers untuk memperkenalkan pelatih baru pada Minggu, 12 Januari 2025 mendatang.

"Nanti, tanggal 12 (Januari) pers conference dengan pelatih pengganti, media bisa melakukan tanya jawab."

"11 (Januari) malam sudah mendarat," kata Erick.

Sosok Pengganti Shin Tae-young

beriringan dengan pemecatan Shin Tae-yong, PSSI langsung mengumumkan sosok baru yang akan menggantikan peran Coach asal Korea Selatan Tersebut.

Sedikitnya telah beredar 3 nama yang menjadi kandidat, satu daintaranya adalah Patrick Kluivert.

Nama Patrick Kluivert memang tidak asing bagi para pecinta sepak bola. Pasalnya selama aktif jadi pemain, ia punya rekam jejak yang istimewa.

Berposisi sebagai striker, Kluivert mengawali karir profesionalnya di salah satu raksasa Belanda, Ajax Amsterdam. Debut di usia muda, ia berhasil mengemas 39 gol dari 70 penampilan untuk Il Lancierer.

Di tahun 1997, ia pindah ke raksasa Italia, AC Milan. Namun ia hanya bertahan satu musim saja sebelum pindah ke Barcelona pada tahun 1998.

Di Barcelona, Kluivert bisa dikatakan mencapai puncak karirnya. Ia berhasil mengemas total 90 gol dari total 182 penampilan selama enam tahun membela Las Azulgrana.

Setelah dari Barcelona, ia sempat membela beberapa klub seperti Newcastle United, Valencia, PSV sebelum pensiun di Lille pada tahun 2008 silam.

Dalam perjalanan karirnya, Kluivert juga pernah melatih di tim nasional. Pada tahun 2012, ia menjadi bagian dari tim kepelatihan Timnas Belanda.

Mantan bosnya di AZ Alkmaar, Louis van Gaal memintanya bergabung dengan tim kepelatihannya. Namun ia meninggalkan pekerjaan ini setelah Piala Dunia 2014, di mana ia tidak ikut Louis van Gaal yang pindah menjadi manajer Manchester United.

Di tahun 2015, Kluivert ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Curacao. Prestasi terbaiknya adalah membantu Curacao lolos ke Piala Karibia 2017 dan juga Piala Emas Concacaf 2017.

Di tahun 2018, Kluivert diminta menjadi asisten Clarence Seedorf saat legenda AC Milan itu menangani Timnas Kamerun. Namun ia hanya satu tahun memainkan peran ini.

Pada tahun 2021, ia sempat diminta menjadi pelatih interim Timnas Curacao lagi, karena pada saat itu Guus Hiddink, pelatih kepala Timnas Curacao mengidap Covid-19.(*)

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved