Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Pentingnya Sifat Dermawan Bagi Setiap Muslim

Naskah Khutbah Jumat: 27 Desember 2024/ 25 Jumadil Akhir 1446: 8 Keutamaan Memiliki Sifat Dermawan Bagi Setiap Muslim

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Istimewa
Naskah Singkat Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Pentingnya Sifat Dermawan Bagi Setiap Muslim 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024/ 25 Jumadilakhir 1446, dengan judul 8 Keutamaan Memiliki Sifat Dermawan Bagi Setiap Muslim.

Salah satu rukun pada hari Jumat adalah penyamapaian Khutbah oleh sang khatib.

Islam menganjurkan supaya khutbah tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan. 

Sekedar informasi ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.

عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)

Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 3 Cara Terbaik Muhasabah Diri Jelang Akhir Tahun

وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)

Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad).

Untuk itu, pada kesempatan ini, TribunPriangan ingin mengulas tentang 8 Keutamaan Memiliki Sifat Dermawan Bagi Setiap Muslim

Khutbah I 

اَلْحَمْدُ ِللهِ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا، وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدٍ الْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Ancaman Nyata bagi Orang yang Tidak Bersyukur

Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia.

Salah satu yang membuat seseorang mulia adalah memiliki sifat As Sakhaa'u atau pemurah. Ini merupakan perilaku suka memberi kepada orang yang memerlukan pertolongan atau bantuan di luar kewajiban yang harus ditunaikannya. Istilah lainnya dalam bahasa kita adalah derma dan orangnya disebut dermawan.

Sifat dermawan merupakan salah satu sifat terpuji di dalam akhlak Islam, karenanya harus dimiliki oleh setiap muslim.

Sebagai muslim, idealnya kita menjadi orang-orang yang dapat memberi manfaat kebaikan sebesar-besarnya kepada orang lain salah satunya dari harta yang kita miliki. Karena itu setiap muslim harus bersedekah sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing, dalam hadits dari Abu Burdah, Rasulullah saw bersabda:

"Setiap muslim harus bersedekah. Para sahabat bertanya: "Wahai Nabi Allah, bagaimana dengan orang yang tidak memiliki harta?" Bersabda: "Bekerjalah dengan tangannya sehingga ia bermanfaat bagi dirinya lalu bersedekah." Mereka bertanya lagi: " Bagaimana kalau tidak punya?" Beliau bersabda: "Membantu orang yang membutuhkan lagi meminta pertolongan". Mereka bertanya lagi: "Kalau tidak bisa?" Beliau bersabda: "Hendaklah ia melakukan kebajikan dan menahan diri dari kejahatan, karena keduanya merupakan sebaik-baik sedekah baginya". (HR. Bukhari)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 2 Dorongan Penting Setiap Muslim yang Beriman di Jalan Allah

Manakala harta sudah diperoleh, maka tugas manusia sebagai muslim adalah memanfaatkan atau membelanjakan harta itu dengan sebaik-baiknya, jangan sampai seorang muslim lupa diri dalam kaitan dengan harta. Disamping harta digunakan untuk kebutuhan pribadi, keluarga dan membantu orang lain, harta juga harus dibelanjakan untuk keperluan perjuangan di jalan Allah swt, inilah yang disebut dengan infak fi sabilillah. Karena itu, suatu keanehan apabila seorang muslim tidak mau berinfak fi sabilillah, hal ini karena semua harta yang dipegang dan dimanfaatkan manusia sebenarnya milik Allah swt, karenanya Allah swt mempertanyakan tentang ini terdapat dalam firman-Nya:

"Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) di jalan Allah, padahal Allah lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama diantara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekkah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu, Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hadid [57]10)

Dalam berinfak, apa yang kita infakkan adalah sesuatu yang baik dan dari cara yang baik dalam mendapatkannya, Allah swt berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS. Al Baqarah [2]:267)

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allahlah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan)." (QS. Al Baqarah [2]:272)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Syukur atas Nikmat Selama Setahun

Salah satu rumusan penting yang harus kita pahami dari Islam adalah bahwa Allah memerintahkan sesuatu, itu berarti ada maslahat (kebaikan, manfaat atau keuntungan yang akan diperoleh manusia dan bila Allah melarang sesuatu, itu berarti Allah ingin mencegah terjadinya mafsadat (kerusakan) bagi manusia. Demikian pula halnya dengan perintah berinfak atau berderma. Paling kurang ada tujuh keuntungan atau keutamaan yang akan diperoleh seorang muslim bila ia berinfak atau mendermakan harta di jalan Allah.

1. Mendapatkan Balasan yang Berlipat

Siapa saja yang berbuat baik di jalan Allah swt, pasti Dia akan memberikan penghargaan yang besar, diantaranya adalah dalam bentuk balasan yang dan pahala yang berlipat ganda kepada orang yang dermawan, Allah swt berfirman:

"Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala yang banyak." (QS. Al Hadid [57]:11)

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak." (QS. Al Hadid [57]:18)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Jadilah Sosok Pembelajar saat Muhasabah Diri

2. Memperoleh Pahala yang Banyak

Kedermawanan di jalan Allah dengan niat yang ikhlas niscaya tidak akan menimbulkan penyesalan. Orang dengan sifat dermawan amat bergembira karena akan mendapatkan nilai pahala yang besar sebagai bekal hidup di akhirat, begitulah memang yang akan bisa kita simpulkan dari ayat diatas. Ini akan membuat seorang muslim semakin dermawan dengan harta yang dimilikinya. Dalam hadits, Rasulullah saw memberikan perumpamaan tentang pahala yang banyak, beliau bersabda:

"Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu senilai satu kurma dan usaha yang halal dan Allah tidak menerima kecuali yang baik-baik, maka Allah menerima sedekahnya dengan tangan kanan-Nya, kemudian membesarkannya untuk pemiliknya sebagaimana salah seorang kalian membesarkan kuda kecilnya hingga besar seperti gunung." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Ampunan Dosa

Meskipun kita sudah berusaha menjadi mukmin yang baik, sebagai manusia saja kita tidak luput dari kesalahan dan dosa. Setiap dosa yang kita lakukan, harapan kita adalah mendapatkan ampunan dari Allah swt. Manakala kita berderma dengan menginfakkan harta di jalan Allah swt, maka ampunan dari -Nya secara otomatis kita peroleh sebagaimana firman-Nya:

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Upaya Menjaga Diri Dari Syirik, Miras dan Judi

"Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun." (QS. At Taghabun [64]:17)

4. Dicintai Allah swt

Menginfakkan atau mendermakan harta untuk kebaikan merupakan salah satu dari sifat yang bertaqwa, karena hal ini termasuk kebaikan yang membuat Allah swt cinta kepada orang yang dermawan, Allah swt berfirman:

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imron [3]133-134)

Dalam satu hadits, dijelaskan pula bahwa kedermawanan merupakan sifat yang dimiliki oleh Allah swt, karenanya Dia menyenangi orang yang memiliki sifat demikian, Rasulullah saw bersabda:

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 3 Cara Mudah Mudah Bermuhasabah Diri Setiap Detik

"Sesungguhnya Allah itu dermawan yang menyukai kedermawanan, menyukai akhlak yang mulia dan membenci yang buruk." (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Dekat kepada Allah dan Sesama Manusia

Dengan kebaikan yang dilakukannya, orang yang dermawan tentu disenangi Allah swt dan sesama manusia, karenanya ia dekat kepada Allah dan sesama manusia sehingga memudahkannya untuk bisa masuk ke dalam surga, Rasulullah saw bersabda:

"Orang dermawan dekat dengan Allah, dekat kepada manusia, dekat kepada surga. Seorang yang bodoh tapi dermawan lebih disukai Allah daripada seorang alim (tekun ibadah) tapi kikir." (HR. Thabrani)

6. Penolong dari Azab Neraka

Setiap manusia apalagi sebagai muslim pasti tidak menginginkan azab neraka yang amat pedih, karena itu setiap kita harus berusaha untuk menjauhkan diri kita dari azab neraka, salah satunya adalah dengan berinfak dan bersedekah sebagai bagian dari kedermawanan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, Rasululllah saw bersabda:

"Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma." (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Introspeksi Diri di Akhir Tahun 2024

7. Mendapatkan Perlindungan pada Hari Kiamat

Hari kiamat adalah hari yang amat dahsyat dan menakutkan setiap manusia, namun bagi seorang muslim, ia bisa menghilangkan rasa takut itu dengan berusaha mendapatkan jaminan perlindungan dari Allah swt yang pada hari itu memang tidak ada perlindungan, kecuali hanya dari-Nya. Salah satu upaya yang harus kita lakukan untuk mendapatkan perlindungan dari Allah swt itu adalah melakukan sedekah yang merupakan bagian dari kedermawanan, Rasulullah saw bersabda:

"Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat ialah sedekahnya." (HR. Ahmad)

8. Memperoleh Jalan yang Mudah
Setiap orang tentu ingin memperoleh jalan yang mudah untuk mencapai sesuatu yang baik. Kebahagaiaan di dunia dan akhirat masing-masing ada jalannya. Karena itu, Allah swt memberikan jalan kemudahan untuk mencapainya, salah satunya manakala seseorang mau berderma, menginfakkan hartanya untuk kebaikan, Allah swt berfirman:

"Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah." (QS. Al Lail [92]:5-7)

Besarnya keutamaan sifat dermawan, tentu membuat kita akan berusaha ke arah itu, meskipun tidak banyak harta yang kita miliki, karena Allah swt tidak menilai besar dan kecilnya berderma, tapi berdasarkan keikhlasan dan kemampuan.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Ancaman Allah Bagi Mereka yang Tidak Kenal Kata Bersyukur

Khutbah II 

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ 

وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَّللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وْالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى دِينِنَا وَدُنْيَانَا وَأَهْلِنَا وَمَالِنَا 

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا

رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved