Naskah Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 22 November 2024: Menjadikan Salat Malam Rutinitas saat Berumah Tangga
Naskah Singkat Khutbah Jumat 22 November 2024: Menjadikan Salat Malam Rutinitas saat Berumah Tangga
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Gelar Aldi Sugiara
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Artinya: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan.” (QS. As-Sajadah: 16)
Allah memuji langsung Mukmin yang mendirikan shalat malam dalam kitab suci-Nya. Selain itu, Nabi agung kita—orang mulia yang maksum akan segala kesalahannya baik yang sudah lewat maupun akan datang dan telah mendapat jaminan pengampunan—mendirikan shalat malam hingga kedua telapak kakinya bengkak. Saat ditanya kenapa beliau begitu memaksakan diri padahal sudah mendapatkan ampunan? Jawab beliau simple: “Apa tidak boleh, jika aku menjadi hamba yang bersyukur?”
Malam hari adalah waktu di mana para kekasih menenggelamkan diri dalam samudera doa dan dzikir. Terutama waktu-waktu mendekati subuh. Dalam masa itu terdapat waktu yang mustajab. Jika kita tahu, dua rakaat shalat di dalamnya tiada bisa dibandingkan dengan kenikmatan dunia dan seisinya, seperti ungkapan beliau Nabi Saw:
“Dua rakaat yang ditunaikan di tengah malam itu lebih baik daripada dunia dan seisinya, jikalau aku tidak takut memberatkan umatku, akan kuwajibkan dua rakaat shalat malam kepada mereka.”
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 22 November 2024: Mari Bantu Siapa pun yang Membutuhkan!
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Agar bisa terjaga di tengah malam, kita hendaknya menjaga diri dari makanan dan minuman yang syubhat—terlebih haram. Dengan begitu, jiwa ini akan mudah bangkit dari kemalasan. Tubuh akan ringan diajak kebaikan. Selain diri kita, juga orang-orang yang berada dalam tanggung jawab kita, istri dan anak-anak kita.
Mari ajak dan ajari mereka untuk ikut sujud-rukuk di sepertiga malam, tanamkan sejak dini kebiasaan ini kepada anak, agar tercipta rumah tangga yang senantiasa menjaga dan menghidupkan nilai-nilai keislaman. Sebab, shalat malam merupakan gerbang pertama kita untuk menyongsong hari. Dari sinilah ikatan ruhaniyah seorang hamba dengan Tuhannya dibangun. Jika sudah demikian, maka harapannya adalah pertolongan, ma’unah serta bimbingan-Nyalah yang selalu menaungi kita untuk mengarungi hidup.
Selesai menjalankan shalat, jangan lupa baca juga al-quran, sebaris-dua baris, selembar dua lembar. Resapi makna-makna yang terkandung. Saat alam diselimuti kesunyian, hati akan mudah tersentuh. Hati yang keras akan melunak. Pikiran yang padas akan menjadi cair.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 15 November 2024: 6 Syarat Masuk Surganya Allah SWT
Hadirin rahimakumullah
Ada kisah menarik yang patut kita renungkan bersama, seorang yang shaleh memiliki budak perempuan yang telah ia jual. Setelah budak itu berpindah juragan, di tengah malam ia membangunkan seluruh keluarga dari juragan barunya itu, tujuannya agar melaksanakan shalat malam. “Apa ini sudah subuh?” ujar juragannya. Si budak terheran, ia tanya balik “Apa kalian hanya menjalankan shalat fardlu?”
“Iya.” Jawab juragan. Keesokan paginya, si budak pergi menemui juragan lamanya dan berujar penuh kekecewaan. “Tuanku, engkau menjualku kepada keluarga yang hanya mendirikan shalat fardlu. Tolong beli aku lagi dari tangan mereka.”
Seperti itulah, meski ia hanya seorang budak, yang dalam strata masyarakat tempo dulu keberadaannya sama sekali tidak dihiraukan, namun kebaktian dan ketaatannya kepada Allah mengungguli manusia yang merdeka. Semoga kita dan keluarga kita selalu mendapat tuntunan-Nya, diberikan anugerah agar mampu bangun di malam hari. Amin.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣) بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 15 November 2024: Meneladani Sifat Rasulullah yang Pemaaf
| Teks Khutbah Jumat 22 November 2024: 3 Hal yang Tidak Boleh Ada di Seorang Muslim saat Sedang Jenuh |
|
|---|
| Teks Singkat Khutbah Jumat 22 November 2024/20 Jumadil Awwal 1446: Kualitas dan Kuantitas Rezeki |
|
|---|
| Naskah Khutbah Jumat 22 November 2024: Mari Bantu Siapa pun yang Membutuhkan! |
|
|---|
| Naskah Singkat Khutbah Jumat 15 November 2024: 6 Syarat Masuk Surganya Allah SWT |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Salat-Malam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.