Persyaratan Toefl dalam Proses Perekrutan CPNS dan PPPK Digugat ke MK, Ada Apa?

TRIBUNPRIANGAN.COM - Tribuners, kabar terbaru datang dari polemik peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Pasalnya, seorang pria berna Hanter Oriko Siregar menggugat persyaratan standar kemampuan berbahasa Inggris atau TOEFL untuk pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan syarat pencari kerja digugat ke Mahkamah Konstitusi.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini mengatakan bahwa karena persyaratan tersebut dirinya gagal mendaftar CPNS pada Kejaksaan Negeri RI karena harus membuktikan adanya syarat TOEFL.  

Dalam alasannya, pemohon menyebut dirinya gagal mendaftar CPNS pada Kejaksaan Negeri RI karena harus membuktikan adanya syarat TOEFL.  

"Hal itu telah merugikan hak konstitusional pemohon yang dijamin dan dilindungi oleh UUD Tahun 2045," tulis permohonan yang dikutip dari website MK, dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/11/2024) .

Baca juga: Tes SKD Hampir Rampung, Kini Giliran Berlatih Soal SKB CPNS 2024

Kini gugatan tersebut resmi terdaftar dengan registrasi nomor perkara 159/PUU-XXII/2024, yang berfokus pada Pasal 35 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan, dan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara.

Pemohon berdalih bahwa UUD 1945 telah mengatur bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dan sumber hukum yang berlaku, dan menyebut syarat TOEFL untuk kelulusan hanya kepentingan bisnis dan merusak sistem pendidikan.

Pemohon juga gagal mendaftar di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena syarat tersebut.

"Banyak mahasiswa yang pada akhirnya lebih memilih dengan cara memalsukan sertifikat TOEFL tersebut hanya semata-mata untuk dapat memenuhi persyaratan kelulusan," tulis pemohon. 

Dia menyinggung banyak negara yang tidak mensyaratkan TOEFL untuk penerimaan pekerja maupun beasiswa. 

Baca juga: Seleksi CPNS 2025 Tetap akan Dibuka? Kesempatan Emas bagi Fresh Graduate, Formasi akan Lebih Banyak

Seperti misalnya Rusia, Turki, Rumania, Jepang, Korea, dan China. 

Hal ini berbeda dengan Indonesia yang memberikan syarat TOEFL pada penerima beasiswa LPDP.

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News