Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Islam Melarang Keras Tindakan Bullying

Naskah Singkat Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Islam Melarang Keras Tindakan Bullying

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Istimewa
Pelaku bullying terhadap siswa SMP di Cilacap mengacungkan tangan seperti selebrasi setelah memukuli dan menendang korban. 

Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui (QS Al-Baqarah: 103).   

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah   

Kasus bullying bukan perkara baru, akan tetapi kasus yang selalu ada di sekitar kita, dari generasi ke generasi yang lainnya, bahkan mungkin yang akan datang juga. Sehingga  banyak berita yang menampilkan kasus bullying, baik di media massa maupun media sosial melalui telepon seluler (ponsel) terutama sekarang di era android yang dalam hitungan detik berita di suatu pulau tertentu bisa dengan cepat sampai ke diri kita semua.   
Tentunya berita ini membuat kita sedih dan prihatin kenapa manusia tidak sadar akan bahaya dari perundungan, terutama di lingkungan pendidikan, baik di sekolah umum maupun pondok pesantren. Juga bisa terjadi di komunitas-komunitas dan organisasi tertentu. Tentunya, hal tersebut merupakan perilaku oknum, dan tentu tidak semua memiliki perilaku tersebut. Akan tetapi jika suatu oknum tidak bisa diberantas atau ditindak, khawatir akan mempengaruhi yang lainnya.   

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Mari Mempermudah Urusan Orang Lain

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah  

Dalam kitab suci Al-Quran setidaknya disebutkan ada 3 istilah yang termasuk kategori bullying atau perundungan ini. Ketiganya merupakan sifat tercela yang sangat dibenci oleh Allah swt, serta dibenci dan dijauhi seluruh kaum muslimin di dunia.

Istilah yang pertama adalah talmiz, saling mencela. Disebutkan dalam surah al-Hujurat ayat 11:   

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ    

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (QS al-Hujurat: 11).   

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: 6 Pesan Rasulullah untuk Umatnya

Imam Ibn Katsir berkata dalam Tafsir Al-Qur'an Al-'Adzim, ayat di atas berisi larangan meremehkan dan menghina orang lain. Sebab, perbuatan tersebut termasuk ke dalam kategori sombong. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw:  

 الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ  : 

Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia (HR Muslim).   

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah  Istilah kedua adalah istihza, artinya adalah mengolok-olok. Disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 14:   

 وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ    

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Ingat Mati Agar Hati-hati

Artinya: Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok" (QS Al-Baqarah :14).   

Mengolok-olok orang merupakan sebuah perbuatan tercela, dan Allah tidak menyukai hal tersebut. Karena biasanya, orang yang suka mengolok-olok dan mencaci maki orang lain adalah mereka yang memiliki sikap sombong. Selain itu, mengolok-olok akan menimbulkan rasa sakit hati bagi sesama saudara Muslim. 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved