Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Kemaksiatan dan Dosa Mengurangi Iman

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Tanda Lemahnya Iman Seorang Muslimin

Tribunpontianak.co.id
Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Tanda Lemahnya Iman Seorang Muslimin 

Pertama: Malas melaksanakan amal ketaatan dan cenderung meremehkannya

Tanda lemahnya iman yang paling mudah dikenali adalah tumbuhnya rasa malas untuk melaksanakan amal ketaatan.

Tanda yang lebih serius dari itu adalah meremehkan amal ketaatan. Terutama yang sifatnya amal tambahan atau nafilah.

Dalam (QS. An-Nisa’: 142) Allah ‘azza wajalla berfirman,

وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ

Artinya: “Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas.”

Tanda ini sangat jelas terlihat bagi mereka yang malas melaksanakan amal ketaatan, tumbuh dari sikap kurangnya rasa kepedulian terhadap hukum dan keutamaan amal ketaatan tersebut. Akhirnya ia mulai meremehkan kedisiplinan waktu pelaksanaan amal ketaatan. Seolah, ia telah kehilangan harapan besar untuk mengharap pahala dari Allah ‘azza wajalla.

Tanda lemahnya iman berupa malas ibadah ini terwujud dalam sikap menunda pelaksanaan haji padahal ia mampu, mundur dari medan perang padahal dia mampu untuk maju, menunda pelaksanaan shalat wajib padahal tidak ada uzur, bermalas-malas mendatangi shalat Jumat padahal dalam kondisi longgar.

Dimana tanda ini sangat bertolak belakang dengan apa yang difirmankan Allah ‘azza wajalla, dalam (QS. Al-Anbiya: 90)

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ ۖوَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا لَهٗ زَوْجَهٗۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ

Artinya: “Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sungguh, mereka selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami.”

Tanda ini juga telah diingatkan RasuluLlah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya (HR. Abu Daud No. 679)

لاَ يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ عَنِ الصَّفِّ الأَوَّلِ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى النَّارِ

Artinya: “Tiada henti-hentinya suatu kaum mengakhirkan dari shaf pertama sehingga Allah mengakhirkan mereka dalam neraka.”

Ketika ia tidur, sama sekali tidak memiliki kewaspadaan jika saja tidurnya melampaui jadwal waktu shalat.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved