Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Berbaik Sangka terhadap Allah dan Sesama Adalah Akhlak Mulia

Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Berbaik Sangka terhadap Allah dan Sesama Adalah Akhlak Mulia

TribunJogja.com
Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Berbaik Sangka terhadap Allah dan Sesama Adalah Akhlak Mulia 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam diutus oleh Allah Ta'alaa selain menyebarkan dakwah tauhid, juga untuk memperbaiki akhlak manusia.

Salah satu ciri akhlak mulia seorang muslim adalah memiliki sifat berbaik sangka terhadap Allah dan sesama.

Berbaik sangka menjadikan seseorang dikenal memiliki akhlak mulia.

Dia juga dapat bergaul dengan sesama tanpa harus memikirkan hal-hal negatif.

Tema berbaik sangka atau husnuzan kepada Allah dan sesama ini bisa menjadi naskah khutbah Jumat 25 Oktober 2024.

Khutbah I   

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. القَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُصَلُّونَ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ   

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Nikmatnya Surga dan Pedihnya Neraka

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah

Mengawali khutbah ini, wajib bagi khatib untuk mengingatkan kepada jamaah wabil khusus kepada khatib pribadi untuk senantiasa menguatkan ketakwaan kepada Allah. Menguatnya ketakwaan bisa terasa dari komitmen kita dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi yang dilarang Allah. Jika kita masih saja menyepelekan perintah-perintah Allah dan masih saja melakukan larangan-larangan-Nya, maka ketakwaan kita sangat layak dipertanyakan kualitasnya.    

Ketakwaan juga harus tertanam bukan hanya di mulut saja namun benar-benar merasuk dalam hati dan sanubari termasuk tingkah laku kita. 

Ketakwaan juga tidak bisa diukur secara fisik melalui pakaian yang dikenakan atau saat berada dalam keramaian saja. Namun saat tidak ada satupun yang melihat, ketakwaan harus benar-benar mengiringi kehidupan. Rasulullah bersabda:   

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ   

Artinya, “Bertakawalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya hal itu dapat menghapusnya. Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik.” (Hadits riwayat  At-Tirmidzi).   

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 11 Oktober 2024: Balasan dan Kesengsaraan Bagi Orang-orang yang Zalim

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah 

Selain takwa, mari kita senantiasa bersyukur kepada Allah saw atas nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Shalawat dan salam juga mari kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw, sosok yang senantiasa memberi uswatun khasanah melalui kepribadian dan akhlak yang mulia.   

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved