Persib Bandung

Steward Korban Pengeroyokan Oknum Bobotoh Persib Siap Cabut Perkara, Tapi Ini Syaratnya

Steward juga berharap tidak ada lagi oknum bobotoh, harus insyaf, jadi bobotoh yang baik, sayangilah semua orang, dan jaga perdamaian

|
Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Oknum bobotoh pelaku pemukulan terhadap steward yang bertugas saat tanding Persib Bandung vs Persija Jakarta ditangkap aparat Polresta Bandung, Kamis (26/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Steward yang menjadi korban pengeroyokan oknum bobotoh di laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, menyatakan siap untuk mengambil jalan damai, namun ada syaratnya. Apa syaratnya?

Insiden pengeroyokan terjadi pascalaga Persib vs Persija Jakarta,  Senin (23/9). Dalam insiden itu sembilan steward terluka parah hingga dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD), akibat dikeroyok oknum bobotoh.

Tiga hari kemudian, kepolisian pun  menetapkan enam tersangka yaitu AH (20), AH (22), FD (18), KA (28), MRI (19), dan RMR (23) sebagai pelaku pengeroyokan pada 26 September lalu.

Berdasarkan Pasal 13 ayat 1 FIFA, steward merujuk kepada orang yang dipekerjakan, disewa, dikontrak atau sukarelawan yang membantu manajemen pengamanan dan keselamatan penonton, VIP/VVIP, pemain, perangkat pertandingan dan semua orang di dalam stadion.

Baca juga: Buntut Kasus Pengeroyok Steward di Laga Persib vs Persija, 6 Oknum Bobotoh Jadi Tersangka

Korban sekaligus koodinator steward, Dadan Ego (53)  memutuskan mengambil jalan damai lantaran sudah memaafkan perbuatan para pelaku tersebut kepada dirinya dan teman-temannya.

"Kami mempertimbangkan damai atau cabut perkara dengan pertimbangan, ada orang tua pelaku yang memohon nangis-nangis karena anaknya mendekati ke drop out (DO) atau diberhentikanan dari kuliahnya," ujarnya kepada Tribun Jabar, Sabtu (12/10).

Dadan juga mengatakan ada dua orang anak sekolah, yang jadi pelaku, terancam diberhentikan dari sekolahnya. 

"Saya juga ada kekhawatiran, karena ada orang tua pelaku yang ngidap penyakit jantung. Jadi kalau tidak dikabulkan, amit-amitnya ada hal yang tidak diinginkan," katanya.

Namun, kata Dadan, pihaknya meminta ganti rugi, untuk teman-temannya yang saat ini dirawat akibat pengeroyokan.

Hingga saat ini, katanya, teman-temannya dan dirinya masih terus mengeluarkan uang untuk melakukan pengobatan. Karena menurut Dadan Ego, uang yang dikeluarkan teman-teman bukan nominal yang sedikit.

"Boleh-boleh saja, saya akan cabut tapi dengan syarat, pertama tidak mengulangi perbuatannya. Harus insyaf, jadi bobotoh yang baik. Yang kedua, sayangilah semua orang yang ada di sekitar. Harus memelihara perdamaian dengan bobotoh yang benar-benar mendukung lancarnya acara," ucapnya.

Baca juga: Persib Sebut Keterangan Bobotoh Perempuan soal Dugaan Pelecehan Verbal Berbeda dengan Steward

Dadan mengungkapakan, kondisi teman-temannya masih melakukan perawatan. Satu di antaranya, harus menjalani operasi hingga kontrol rutin karena mengalami geger otak.

"Ada Egi, saat ini operasi patah tulang dan jahit. Lalu Evan yang retak bahunya dan sedikit pendarahan di otak. Eman patah tulang, lalu Zaki dan Dadan patah tulang karena dihantam hebel harus dipen. Sebenarnya banyak, tapi yang terdata yang masuk ke UGD saja," ujarnya.

Dadan menjelaskan, meskipun sudah mendapatkan bantuan dari pihak manajemen dan panitia pelaksana (panpel) Persib, mereka harus mengeluarkan uang cukup besar untuk pemulihan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved