Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 13 September 2024: Mengenal Nabi Melalui Maulid
Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 13 September 2024: Mengenal Nabi Melalui Maulid
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Artinya: "Sesuatu yang dinilai dan disepakati sebagai perkara yang baik oleh kaum muslimin, maka ia menurut Allah baik, dan sesuatu yang dinilai dan disepakati sebagai perkara buruk oleh kaum muslimin, maka ia menurut Allah buruk" (al Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Hadits ini adalah hadits mauquf yang hasan").
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Maulid Nabi, Kelahiran Sang Pembawa Rahmat
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Di antara perkara yang dinilai baik oleh kaum muslimin dari masa ke masa dan disepakati sebagai sesuatu yang disyariatkan adalah merayakan Maulid Baginda Nabi Muhammad SAW.
Merayakan Maulid termasuk kebaikan yang diganjar pahala yang agung. Sebab dengan peringatan maulid, seseorang menampakkan suka cita dan kebahagiaan atas kelahiran Nabi yang mulia. Peringatan maulid, meskipun tidak pernah dilakukan di masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun ia termasuk bid'ah hasanah yang disepakati kebolehannya oleh para ulama. Peringatan maulid pertama kali dilakukan di awal abad ke tujuh hijriah oleh raja al-Muzhaffar, seorang raja yang mujahid, berilmu dan bertakwa. Beliau adalah penguasa Irbil, salah satu wilayah di Irak. Dalam peringatan maulid yang ia laksanakan, ia mengundang banyak para ulama di masanya. Mereka semua menganggap baik apa yang dilakukan oleh raja al-Muzhaffar. Mereka memujinya dan tidak mengingkarinya.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Maulid Nabi sebagai Sarana Meneladani Rasulullah SAW
Para pecinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang berbahagia,
Para ulama sepeninggal raja al-Muzhaffar juga tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengingkari peringatan maulid. Bahkan al-Hafizh Ibnu Dihyah dan lainnya menulis karangan khusus tentang maulid. Peringatan maulid juga dinilai bagus oleh al-Hafizh al-'Iraqi, al-Hafizh Ibnu Hajar, al-Hafizh as-Suyuthi dan lainnya. Hingga kemudian pada sekitar 200 tahun yang lalu, muncul sekelompok orang yang mengingkari peringatan maulid dengan keras. Mereka mengingkari perkara yang dinilai baik oleh umat Islam dari masa ke masa selama berabad-abad lamanya.
Mereka menganggap bahwa peringatan maulid adalah bid'ah yang sesat. Mereka berdalih dengan sebuah hadits yang mereka ditempatkan tidak pada tempatnya, yaitu hadits كُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ (Setiap perkara baru yang tidak pernah dilakukan pada masa Nabi adalah bid'ah). Hadits ini memang sahih. Akan tetapi maknanya tidaklah seperti yang mereka katakan. Para ulama menjelaskan, makna hadits tersebut bahwa perkara yang dilakukan sepeninggal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah bid'ah yang buruk dan tercela kecuali perkara yang sesuai dengan syariat
Jadi kata "Kullu" dalam hadits tersebut maknanya bukanlah "semua tanpa terkecuali", tapi "al aghlab" (sebagian besar). Hal ini sebagaimana dalam firman Allah yang menceritakan tentang angin yang menjadi azab bagi kaum 'Ad:
تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍۢ بِاَمْرِ رَبِّهَا (سورة الأحقاف: ٢٥)
Maknanya: "Angin itu menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya" (QS al-Ahqaf: 25)
Kenyataannya, angin tersebut tidak menghancurkan segala sesuatu. Tidak menghancurkan bumi dan langit. Angin tersebut hanya menghancurkan kaum 'Ad dan harta benda mereka. Allah menggunakan redaksi "semua", tapi yang dimaksud adalah "sebagian".
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 September 2024: Kenapa Kita Dianjurkan Merayakan Maulid Nabi?
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ (رواه مسلم وغيره)
Maknanya: "Barangsiapa merintis perkara baru yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa berkurang pahala mereka sedikit pun." (HR Muslim dan lainnya)
Naskah Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Salat Jumat
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Amalan Baik yang
Sayyidul Ayyam
Teks Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Maulid Nabi, Kelahiran Sang Pembawa Rahmat |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Maulid Nabi sebagai Sarana Meneladani Rasulullah SAW |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 6 September 2024: Kenapa Kita Dianjurkan Merayakan Maulid Nabi? |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Menyikapi Musibah dengan Sabar dan Tawakal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.