Diduga Lokasi Esek-esek Tarif Short Time, Warga Tasikmalaya Geruduk Kos-kosan

Diduga kerap dijadikan tempat mesum bisnis esek-esek, sebuah bangunan di gerebek warga, di Jalan Asrama Nyantong, RT 04/06, Kelurahan Kahuripan

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/jaenal abidin
Diduga kerap dijadikan tempat mesum bisnis esek-esek, sebuah bangunan di gerebek warga, di Jalan Asrama Nyantong, RT 04/06, Kelurahan Kahuripan 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin


TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Diduga kerap dijadikan tempat mesum bisnis esek-esek, sebuah bangunan di gerebek warga, di Jalan Asrama Nyantong, RT 04/06, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Pantauan wartawan TribunPriangan.com, puluhan warga mendatangi sebuah kos-kosan yang dijadikan tempat esek-esek, bahkan warga pun sempat menggerebek satu perempuan tengah menunggu temannya.

Bahkan, sebelum kejadian sudah dicurigai sejak bulan Juni. Namun baru dilakukan interogasi bersama RT dan tokoh serta warga malam ini.

"Ini berawal dari postingan di media sosial FB, itu ada indikasi karena menawarkan yang short time dengan waktu satu jam hingga dua jam," kata Ketua RW 06, Dadi mulyadi ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Selasa dinihari (3/9/2024).

Menurut Dadi, kedatangan warga bersama tokoh masyarakat untuk memastikan kegiatan yang dilakukan oleh penghuni kos-kosan.

"Sementara kalau kos-kosan itu minimal satu malam, tapi ini hanya hitungan perjam saja," cetusnya.

Bahkan pada saat dibuktikan ada satu perempuan dengan alasan menunggu temannya.

"Makanya kami, sempat pancing dengan alasan meminta kamar, ternyata dibuka oleh penunggunya tapi minta waktu pendek," tegasnya.

Ketika diperiksa ternyata sudah ada transaksi dari salah satu pemesan kamar tapi sudah tidak ada.

"Saat kami cek kamar disudut paling ujung kosong, setelah tadi ada transaksi melalui FB ternyata semalam dengan harga Rp 130 ribu," jelasnya.

Ketika dilakukan interogasi pun yang bersangkutan selalu berbelit. Bahkan lingkungan kosan sangat tertutup oleh aktivitas luar.

"Laki-lakinya sudah keluar, hanya perempuannya saja, yang pura-pura masuk katanya datangnya magrib tapi warga sekitar kerap melihat berkunjung ke sini," ucapnya.

Menurut Dadi pihaknya pun ada dugaan kearah negatif, karena sistem kos-kosan perjam menjadi banyak pertanyaan.

"Kalau hitungan perjam indikasinya negatif. Bahkan, sejak awal sudah dikasih tahu harus satu jenis kelamin untuk penghuni kos-kosannya," katanya.

Selain itu, pihak kepolisian sektor Tawang yang tengah melakukan patroli rutin pun langsung mendatangi bangunan kos-kosan tersebut untuk memastikan informasi yang beredar.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved