Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 30 Agustus 2024: Nasihat untuk Pemuda agar Terhindar dari Seks Bebas

Naskah Khutbah Juamt 30 Agustus 2024/ 23 Safar 1446: Nasihat untuk Pemuda agar Terhindar dari Seks Bebas

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Ist
Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Jawa Barat (Jabar) menggelar pelatihan fotografi untuk para pemuda yang ada di Desa Limbangan Barat, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut. 

Selain meningkatkan ketakwaan dengan terus mengerjakan kewajiban, salah satu cara penting untuk meningkatkan ketakwaan adalah menjauhi dan meninggalkan semua larangan-larangan dalam Islam. Rasulullah saw ketika memerintahkan sesuatu, beliau memberikan kelonggaran kepada kita semua untuk mengerjakan kewajiban tersebut sesuai dengan kemampuan kita. Artinya, jika kita tidak mampu untuk menunaikan kewajiban sepenuhnya, Islam memberikan dispensasi untuk mengerjakan kewajiban yang kita bisa saja.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertemakan Mengungkap 5 Tipe Anak dalam Al-Quran

Namun, ketika Rasulullah saw memberikan sebuah larangan, tidak ada sedikit pun terdapat kelonggaran yang bisa kita lakukan dalam pelarangan tersebut. Hal ini untuk menunjukkan betapa larangan-larangan dalam Islam tersebut tidak boleh kita lakukan sedikit pun. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah saw bersabda:

إِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَىْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِالأَمْرِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ 

Artinya: “Jika aku melarang kalian sesuatu, maka jauhilah. Dan jika aku perintahkan kepada kalian sesuatu, maka kerjakanlah semampu kalian.” (HR al-Baihaqi). 

Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab az-Zawajir, juz I, halaman 25 menjelaskan kepada kita semua, perihal mengapa pada pernyataan ini, Rasulullah memberikan kelonggaran dalam hal kewajiban, tapi tidak untuk suatu larangan. Hal ini karena untuk menunjukkan betapa bahaya dan buruknya perbuatan tersebut:

 فَأَتَى بِالِاسْتِطَاعَةِ فِي جَانِبِ الْمَأْمُورَاتِ وَلَمْ يَأْتِ بِهَا فِي جَانِب الْمَنْهِيَّاتِ إشَارَةً إلَى عَظِيمِ خَطَرِهَا وَقَبِيحِ وَقْعِهَا 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Siapkan Hal Ini Sebelum Datang Waktu Ajal

Artinya: “Nabi menyebutkan ‘sesuai kemampuan’ pada sisi perintah, tapi tidak menyebutkannya pada sisi larangan, sebagai isyarat akan bahaya besar dan buruknya dampak (dari larangan tersebut).” 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah 

Termasuk dari larangan-larangan yang harus kita jauhi adalah seks bebas yang saat ini menjadi sesuatu yang lumrah di kalangan remaja hingga dewasa. Terkait hal fenomena ini, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar keluarga kita dan orang-orang yang ada di sekitar kita tidak melakukannya. Seks bebas merupakan perbuatan terlarang yang sudah ditegaskan dalam Al-Qur’an. Seks bebas di luar nikah merupakan perbuatan keji dan buruk dan merupakan tindakan yang buruk. Allah swt berfirman:

 وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً 

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’ [17]: 32). 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema 4 Hal yang Bisa Membinasakan Manusia

Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi dalam Tafsir wa Khawathirul Umam, juz I, halaman 478 menjelaskan bahwa zina hanya sekadar mencari kesenangan sementara saja, yang bertentangan dengan tujuan utama diciptakannya wanita. Allah swt menciptakan Sayyidah Hawa untuk Nabi Adam agar ia bisa menjadi penenang dan teman hidup yang bisa mendampinginya, bukan sekadar untuk bersenang-senang saja. 

Oleh sebab itu, menjadikan wanita sebatas pemuas nafsu saja sangat bertentangan dengan tujuan diciptakannya wanita itu sendiri, yaitu untuk penenang bukan pelampiasan nafsu saja, 

فَالزِّنَا يَجْعَلُ الْعَلاَقَةَ بَيْنَ الرَّجُلِ وَالْمَرْأَةِ عَلاَقَةَ اسْتِمْتَاعٍ فَقَطْ، وَالْعَلاَقَةُ الْأُوْلىَ الَّتِي أَرَادَهَا اللهُ حِيْنَمَا أَوْجَدَ حَوَّاءَ لِآدَمَ هِيَ أَنْ تَكُوْنَ الْمَرْأَةُ سَكَناً وَلَيْسَتْ أَدَاةَ اسْتِمْتَاعٍ فَقَطْ 

Artinya: “Zina menjadikan hubungan antara laki-laki dan wanita hanya sebatas hubungan bersenang-senang saja, sedangkan hubungan pertama yang dikehendaki Allah ketika Dia menciptakan Hawa untuk Nabi Adam adalah agar wanita menjadi tempat yang memberikan ketenangan, bukan sekadar alat untuk menikmati kesenangan saja.” 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved