Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024: Musibah Kekeringan sebagai Muhasabah Massal

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024: Musibah Kekeringan sebagai Muhasabah Massal

Pixabay
Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024: Musibah Kekeringan sebagai Muhasabah Massal 

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَا

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema Membangun Keluarga Samawa

Jamaah jumat yang dirahmati Allah

Marilah kita panjatkan puja dan puji kehadirat Allah Yang Maha Besar. Semoga kita senantiasa dilindungi dari bencana, malapetaka, dan lain sebagainya. Shalawat dan salam marilah kita limpahkan kepada Nabi kita Muhammad Saw.

Tidak lupa pula, berdirinya khatib di sini hendak mengingatkan kepada diri pribadi dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah. Hanya dengan iman dan takwa, kita dapat bertahan di tengah bencana dan kesulitan hidup. Lebih dari itu, iman dan takwa dapat menjadi modal bagi kita untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema Pendosa yang Diterima Taubatnya

Jamaah jumat yang dimuliakan Allah

Musibah kekeringan yang sedang dialami saat ini seharusnya menjadi sebuah muhasabah massal bagi kita semua. Kekeringan, sebagai bagian dari takdir yang datang dari Allah, juga merupakan konsekuensi dari perbuatan manusia yang telah mengabaikan kelestarian lingkungan.

Dalam QS. Ar-Rad ayat 11 Allah berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia".

Dalam konteks kekeringan, kita harus merenungkan firman di atas sebagai panggilan untuk bertindak. Kekeringan bukanlah fenomena yang hanya terjadi begitu saja, tetapi seringkali merupakan hasil dari perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Kekeringan yang melanda berbagai wilayah adalah bukti nyata dari ketidakseimbangan yang telah diciptakan oleh manusia dalam ekosistem. Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam, deforestasi, polusi, dan perubahan iklim adalah sebagian besar penyebab dari musibah ini. Kita telah terlalu lama mengabaikan tanggung jawab kita sebagai penghuni bumi untuk menjaga dan merawat alam.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema Introspeksi sebagai Kunci Perbaikan Diri

Jamaah jumat yang berbahagia

Dalam Fikih Kebencanaan disebutkan bahwa bencana—dalam hal ini kekeringan—berfungsi sebagai media untuk introspeksi seluruh perbuatan manusia yang mendatangkan peristiwa yang merugikan manusia itu sendiri.

Di sini berlakulah firman Allah dalam QS. Al Hasyr ayat 18:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved