Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema Sakitnya Sakaratul Maut Tak Bisa Tergambarkan

Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 : Beratnya Sakratul Maut Hingga Tak Bisa Tegambarkan

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
Ilustrasi jenazah.(SHUTTERSTOCK/Skyward Kick Productions) 

Wajah mereka putih berseri-seri, seakan-akan mentari yang tengah bersinar. Di tangan mereka terdapat kain kafan dari surga untuk membungkus ruh sang hamba, lengkap dengan minyak wanginya yang akan mengharumkan ruh sang hamba. Tampak terlihat mereka duduk sejauh mata memandang, sementara orang-orang di sekitar mereka sama sekali tidak melihat apa-apa. Tak lama berselang, datanglah malaikat maut dan duduk dekat kepala sang hamba. Dia berkata kepada ruh si hamba:    

يا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ  ارْجِعِي إِلى رَبِّكِ راضِيَةً مَرْضِيَّةً   

Artinya, “Wahai jiwa yang tenang…. Keluarlah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai,” (Q.S. al-Fajr [89]: 27-28).   

Ruh pun tak bisa menunda perintah itu. Ia perlahan mengalir keluar dari jasad seperti keluarnya air yang bersih dan jernih dari mulut botol air.    

Selengkapnya dapat diperhatikan dalam kitab Al-Qishashul Ghaib fi Shahihil Hadits an-Nabawi, karya Dr. Sulaiman al-Asyqar, terbitan Darun-Nafa’is, 2007, cet. pertama, halaman 224.    

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 16 Agustus 2024 Bertemakan 3 Amalan Untuk Meraih Rumah di Surga

Namun, seringan-ringannya sakaratul maut bagi seorang mukmin tetap terasa cukup berat. Hal itu tampak dari cucuran keringat di keningnya. Demikian seperti yang diungkapan dalam riwayat At-Tirmidzi dari Buraidah. Rasulullah saw. menyatakan:     

 الْمُؤْمِنُ يَمُوتُ بِعَرَقِ الْجَبِينِ    

Artinya, “Orang mukmin itu meninggal dengan keringat di keningnya.”     

Keringat tersebut merupakan ungkapan dari beratnya kematian. Ada pula yang mengatakan sebagai tanda baik kematiannya. Sementara Ibnu Malik mengatakan, “Bagi seorang mukmin pun, kematian itu tetap terasa berat, sehingga ia berkeringat di keningnya demi membersihkan dosa-dosanya atau menambah ketinggian derajatnya.”   

Hal ini ditegaskan dalam hadits yang lain, riwayat ‘Alqamah, dimana Rasulullah saw. bersabda:   

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 16 Agustus 2024 Bertemakan 3 Amalan Untuk Meraih Rumah di Surga

 إِنَّ نَفْسَ الْمُؤْمِنِ تَخْرُجُ رَشْحًا، وَلَا أُحِبُّ مَوْتًا كَمَوْتِ الْحِمَارِ. قِيلَ: وَمَا ‌مَوْتُ ‌الْحِمَارِ؟ قَالَ: مَوْتُ الْفَجْأَةِ   

Artinya, “Sesungguhnya nyawa seorang mukmin keluar sambil berkeringat. Dan aku tidak menyukai kematian seperti kematian keledai.”  

Saat ditanyakan, seperti apa kematian keledai? Beliau menjawab, “Yaitu kematian yang mengagetkan,” (HR. At-Tirmidzi).    

Hadirin jamaah shalat yang dirahmati Allah,   

Maka selayaknya setiap mukmin mempersiapkan kematian dan sakaratul maut, di samping mempersiapkan kehidupan abadi pasca kematian. Sebab, tidak ada yang mampu menunda dan memajukan kematian walau hanya sesaat.    

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 16 Agustus 2024, Tema: Islam, Agama yang Cinta Damai dan Keselamatan Sesama 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved