Naskah Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema Jaga Diri Agar Tidak Terjerumus ke Zina
Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 : Menjaga Diri dan Keluarga dari Zina
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini simak Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 yang membahas tentang sikap Menjaga Diri dan Keluarga dari Zina yang harus dimiliki setiap muslim.
Hari Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari bagi umat muslim diseantero dunia, yang diyakini sebagai hari penuh keberkahan.
Pasalnya dalam hari tersebut pun setiap muslim yang balig diwajibkan untuk mengerjakan shalat Jumat, yang menjadi salah satu penanda perayaan hari raya kecil atau hari raya mingguan bagi umat muslim.
Adapun beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam salat Jumat.
Dalam bekhutbah sang khotib menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024: Beratnya Sakaratul Maut Hingga Tak Bisa Tergambarkan
Terdapat berbagai macam tema dalam menyampaikan Khutbah Jumat, tapi kali ini Tribun Priangan akan mengulas Tentang Menjaga Diri dan Keluarga dari Zina.
Sebab, ini merupakan Salah satu tujuan keberadaan syariat Islam ialah hifzun nasl (menjaga keturunan).
Dalam praktiknya, Islam membentengi umatnya agar tidak terjerumus ke dalam perzinaan yang dapat merusak tatanan keturunan.
Dengan demikian, penting bagi umat Islam untuk menjaga diri dan keluarga agar tidak terjerumus ke dalam perzinaan.
Khutbah I
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024: Jangan Remehkan Kebaikan Sekecil Apapun
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْنُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Ungkapan syukur Alhamdulillahirabbil alamin menjadi keharusan bagi kita atas karunia nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kita semua dalam kehidupan ini. Selain diungkapkan, syukur juga harus dikuatkan dalam hati dan diwujudkan dalam tindakan. Tindakan yang mencerminkan syukur adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Inilah yang disebut dengan takwa.
Takwa menjadi bagian yang sangat penting dalam menjalani arah kehidupan. Dengan takwa perjalanan kehidupan kita akan memiliki rambu-rambu yang mampu mengarahkan kepada jalan Allah sehingga kita bisa hidup dengan selamat di dunia. Oleh karenanya, mari kita terus kuatkan takwa kita kepada Allah swt di manapun dan kapan pun kita berada.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema Optimistis Hadapi Hidup Dalam Segala Situasi
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Dalam Islam, menjaga keturunan (hifzun nasli) adalah bagian dari perintah agama dan merupakan bagian dari tujuan syariat (maqashid syari’ah). Dalam usaha untuk menjaganya, Islam membentengi umatnya dengan berbagai macam cara. Di antara cara yang digunakan untuk membentengi umat Islam dalam usaha untuk menjaga keturunan ialah sebagai berikut:
Pertama, perintah untuk jangan sekali-kali mendekati zina. Allah ta’ala berfirman dalam surat Al-Isra ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Artinya: “Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk”. (Qs. Al-Isra’: 32).
Ayat di atas dengan sangat jelas memberikan penegasan kepada kita agar jangan sesekali bahkan mendekati zina. Dalam hal ini, Imam At-Thabari dalam tafsirnya Jamiul Bayan ‘an Ta’wilil Qur’an menjelaskan bahwa pada ayat di atas Allah memberi penegasan kepada umat Islam agar tidak mendekati zina, sebab zina merupakan perbuatan keji dan mungkar, juga jalan yang terburuk.
Imam At-Thabari menjelaskan bahwa yang dimaksud merupakan jalan terburuk, sebab zina adalah jalan orang yang ahli dalam bermaksiat dan menentang perintah-Nya, maka alangkah buruknya jalan yang menghantarkan pemiliknya kepada neraka Jahanam.
Baca juga: 5 Contoh Naskah Singkat Khutbah Jumat, Bertemakan Kemerdekaan Republik Indonesia HUT ke-79
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Perintah yang kedua, ialah perintah agama dalam menjaga pandangan dan kemaluan dari yang tidak halal. Ini masih menjadi bagian cara agama dalam usaha menjaga diri dari terjerumus ke dalam perzinaan. Allah ta’ala berfirman:
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ
Artinya: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang mereka perbuat”. (Qs. An-Nur: 30)
Ayat di atas menjelaskan pentingnya bagi umat Islam untuk menjaga pandangan dan kemaluannya dari sesuatu yang tidak dihalalkan untuknya. Imam As-Suyuthi dalam Tafsirul Jalalain menjelaskan bahwa ayat di atas merupakan perintah tegas dari Allah kepada umat Islam agar menjaga pandangan terhadap lawan jenis dan menjaga kemaluannya.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 16 Agustus 2024: Cara Mengisi Kemerdekaan yang Diridhai Allah SWT
Maksudnya ialah dari hal-hal yang tidak halal untuk mereka lihat, menjaga pula kemaluan mereka dari hal-hal yang tidak halal dilakukan dengannya. Sebab itu lebih bersih dan baik bagi mereka, sungguh Allah Mahawaspada bagi apa yang mereka perbuat dengan mata dan kemaluan mereka sehingga Allah nantinya akan membalasnya.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Adapun yang ketiga ialah perintah menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Dalam usaha memberantas perzinaan dan tindakan kekerasan seksual, selain harus menjaga diri agar tidak terjerumus, umat Islam juga harus lebih lagi memperhatikan dan waspada terutama dalam mengawasi keluarga baik anak, saudara maupun kemenakan agar tidak terjerumus ke dalam kenistaan.
Allah ta’ala berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 16 Agustus 2024: Cara Menikmati Kemerdekaan yang Diberikan Allah SWT
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (Qs. At-Tahrim: 6)
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Saat ini, problem utama yang menjadi sebab maraknya kasus perzinaan dan kekerasan seksual ialah mudahnya mengakses tontonan negatif yang berbau seksualitas dan menjadikannya sumber bencana bagi generasi bangsa. Oleh karenanya, para orang tua memiliki peranan sangat penting terutama dalam menjaga anak-anaknya agar tidak terjerumus ke dalam hal yang negatif.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua agar anak tidak terjerumus ke dalam tontonan negatif:
1. Mengawasi anak saat menggunakan internet Teknologi yang semakin canggih serta media sosial yang dihuni berbagai macam jenis orang menjadikan setiap orang tua seharusnya lebih waspada terhadap pergaulan anak-anaknya. Terutama pergaulan di media sosial.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 16 Agustus 2024 Bertemakan: Ayat-ayat Cinta Tanah Air dalam Al Quran
Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Mafatihul Ghaib menjelaskan bahwa menjaga diri dan keluarga merupakan keharusan bagi setiap muslim. Menjaga diri dan keluarga tentunya dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Di antaranya dapat dilakukan mendidik dirinya beserta keluarganya dan memerintahkan mereka melakukan amal baik dan mencegah mereka melakukan amal buruk.
2. Membentengi anak dengan pelajaran agama Termasuk kewajiban orang tua ialah membentengi anak dengan pelajaran agama dan nilai-nilai serta norma Islam. Dengan melakukannya, maka orang tua telah melaksanakan kewajibannya sebagai orang tua kepada anak. Dan anak yang tumbuh dalam didikan agama yang baik serta religius akan menjadi bekal mempersiapkan generasi madani untuk bangsa. Rasulullah saw bersabda:
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِي
Artinya, “Dari sahabat Jabir bin Samurah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha,’” (HR At-Tirmidzi).
3. Mengedukasi anak agar memanfaatkan teknologi untuk hal positif Hal penting selanjutnya yang perlu ditanamkan orang tua sejak dini kepada anak-anaknya terkait kemajuan teknologi ialah cara pemanfaatan yang baik. Menjadi sangat penting bagi para orang tua dalam usahanya untuk membentengi anak agar tidak menggunakan teknologi ke arah yang dilarang dalam agama. Misalnya dengan pembelajaran-pembelajaran edukatif melalui kajian atau upgradding lifeskill.
Pemanfaatan teknologi untuk hal positif sejak dini, akan menjadi kebiasaan baik yang akan diteruskan hingga dewasa dan menghantarkannya pada kesuksesan.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 16 Agustus 2024: Menahan Amarah Adalah Salah Satu Wasiat Nabi
Demikian, 3 hal yang dapat menjadi landasan bagi kita agar selalu mawas diri dalam menjaga diri kita dan keluarga agar tidak terjerumus ke dalam lembah kehinaan zina. Semoga kita selalu diberikan hidayah dan pertolongan dari Allah dan selalu dalam penjagaannya agar tidak mendekati apalagi melakukan perbuatan keji dan mungkar.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
(*)
Baca artikel serupa di Google News
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Contoh Teks Khutbah Jumat
khutbah Jumat
perzinahan
Naskah Singkat Khutbah Jumat 23 Agustus 2024 Bertema Bersabar Ketika Diberi Ujian Sakit |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 23 Agustus 2024: Jangan Pernah Putus Asa dari Rahmat Allah Ta'alaa |
![]() |
---|
5 Contoh Naskah Singkat Khutbah Jumat, Bertemakan Kemerdekaan Republik Indonesia HUT ke-79 |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 16 Agustus 2024: Cara Mengisi Kemerdekaan yang Diridhai Allah SWT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.