HUT ke 79 RI

10 Naskah Pidato Pembina Upacara HUT Kemerdekaan Indoneisa, Lengkap dengan Doanya

10 Naskah Pidato Pembina Upacara HUT Kemerdekaan Indoneisa, Lengkap dengan Doanya

Tribunnews.com/Freepik.com
Bendera Merah Putih Indonesia 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Tinggal menghitung jam, rakyat Indonesia akan kembali mengulang masa sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, pada esok hari, Sabtu (17/8/2024).

Berbagai kegiatan dilakukan mulai dari tingkat RT/RW, desa, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.

Dilansir dari Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, peringatan HUT RI tahun ini akan mengusung tema besar “Nusantara Baru Indonesia Maju.”

Tema ini dipilih terkait situasi Indonesia saat ini yang akan menyongsong Ibu Kota Baru, Nusantara. Selain itu, tema ini juga terkait dengan periode peralihan kepemimpinan.

Berdasarkan tema besarnya, angka 79 sebagai logo HUT RI berbentuk meliuk-liuk dan panjang yang terinspirasi dari aliran Sungai Kapuas di Kalimantan.

Baca juga: TEKS Amanat Pidato Pembina Upacara 17 Agustus 2024 Peringati HUT ke-79 RI, Untuk Indonesia Maju

Dengan visual tersebut, filosofi logonya yakni Indonesia membutuhkan semangat baru yang besar dengan persatuan dan kesetaraan untuk mencapai segala tujuan.

Selain itu, berbagai instansi pemerintah dan swasta juga menggelar sejumlah agenda untuk memeriahkan HUT ke-79 RI.

Di tingkat desa, biasanya diadakan panggung atau perayaan yang dilakukan bersama-sama warga, sedangkan disekolah maupun instansi pemerintah juga menggelar dihalaman kantor atau bangunan sekolah masing-masing.

Sebagai acara resmi, berikut ini TribunPriangan telah sediakan beberpaa referensi bagi kalian yang akan merayakan HUT RI tahun ini dengan menggelar upacara bendera diberbagai instansi, mulai dari sekolah, kantor, maupun desa secara keseluruhan.

15 Kalimat Pidato Sambutan atau Amanat Pembina Upacara 17 Agustus 2024

Baca juga: LIVE Streaming Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi di Gedung MPR/DPR RI, Kira-kira Pakai Baju Apa?

Contoh Naskah Pidato (1)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah karena masih memberikan kita kesempatan untuk berkumpul pada hari yang berbahagia ini.

Hadirin yang saya hormati, tak terasa, Indonesia sudah memasuki umur yang ke-79 pada tahun 2024 dalam merayakan kemerdekaannya. Semoga di umur yang ke-79 Indonesia makin jaya dan makmur, serta mendapat kemerdekaan yang seutuhnya.

Pada hari kemerdekaan ini, cobalah kita isi dengan suka cita dan penuh perenungan. Momen ini harus bisa menjadi awal untuk hidup lebih merdeka lagi. Sebab pada dasarnya, merdeka bukan melulu lepas dari penjajahan. Namun, merdeka yang utuh adalah merdeka dari rasa dengki, merdeka dari rasa iri, dan merdeka dari prasangka buruk.

Mirisnya, konflik yang terjadi bukan karena persoalan besar, lebih banyak karena hal-hal yang kecil. Maka dari itu, marilah kita melepas segala penyakit hati agar hidup tenteram bersama semasa anak bangsa.

Tak jarang pula, konflik muncul karena adanya perbedaan. Padahal bila direnungi bersama, perbedaan adalah ciri khas dan kekuatan dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya kita menjadikan perbedaan untuk saling menguatkan, agar Indonesia mampu menjadi bangsa yang besar.

Jangan lupa juga untuk selalu mendoakan para pahlawan yang telah berjasa demi keberlangsungan bangsa Indonesia.

Semoga pidato yang cukup singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada salah kata dan perbuatan yang mungkin saya buat saat melakukan pidato. Terima kasih semuanya, merdeka!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: TERBARU! Naskah Pidato Singkat Spesial HUT Ke-79 Kemerdekaan RI, Sangat Cocok untuk Pembina Upacara

Contoh Naskah Pidato (2)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kita untuk merenungkan tentang kolonialisme dan imperialisme. Imperialisme dapat diartikan sebagai tindakan menguasai orang atau wilayah dengan paksaan.

Pengendalian ini bisa berupa dominasi dalam bidang ekonomi, agama, hukum, pemerintahan, dan bahkan hubungan antar manusia. Sedangkan kolonialisme merupakan bagian dari imperialisme, yaitu ketika suatu negara atau wilayah dikuasai secara penuh oleh negara lain. Jika beberapa negara dikuasai oleh satu pihak, itu disebut imperialisme, tetapi jika hanya satu negara yang dikuasai, itu disebut kolonialisme.

Indonesia, tempat kita tinggal saat ini, pernah mengalami masa kolonialisme yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga setengah abad di bawah kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda.

Bayangkan, selama 350 tahun kita dikuasai dengan paksa tanpa persetujuan dan doa dari rakyat. Meskipun demikian, berkat perjuangan para pahlawan dan pergerakan kemerdekaan, kita akhirnya berhasil meraih kemerdekaan. Meskipun masa kolonialisme meninggalkan bekas luka, hal itu juga membantu menyatukan bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan.

Namun, seiring dengan kemerdekaan, kolonialisme dan imperialisme telah terhapus dari negeri ini. Kita kini hidup dalam kebebasan dan kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah.

Meskipun begitu, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah benar-benar semua pengaruh kolonialisme dan imperialisme telah terhapus sepenuhnya. Mungkin masih ada sisa-sisa mentalitas penjajah yang perlu kita perbaiki.

Misalnya, praktik ospek kejam yang mencederai martabat manusia. Ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk terus berjuang menghapuskan segala bentuk penjajahan dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati sepenuhnya.

Terima kasih atas perhatian dan kesempatan yang diberikan kepada saya. Semoga kita selalu menghargai dan menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: Naskah Pidato Singkat Terbaik untuk HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024, Cocok untuk Pembina Upacara

Contoh Naskah Pidoato (3)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat pagi salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati bapak/ibu dan karyawan serta teman-temanku yang saya cintai dan saya banggakan. Ucapan rasa syukur tak henti-hentinya kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga pada kesempatan yang kali ini kita diberikan kesehatan dan rahmatNya.

Hadirin yang berbahagia. Setiap 17 Agustus negara kita berpesta untuk memeriahkan hari kemerdekaan. 17 Agustus merupakan hari dimana seluruh bangsa Indonesia mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan yang telah meraih kemerdekaannya.

Suara-suara pekikan merdeka bergema di seluruh pelosok negeri, berkumandang menyorakkan serta meneriakkan dengan tegasnya kemerdekaan. Merdeka! merdeka! merdeka!.

Seperti yang kita ketahui bahwa meraih kemerdekaan bukanlah hal yang mudah, segalanya membutuhkan perjuangan baik jiwa maupun raga.

Beribu tahun negeri kita dijajah, diinjak-injak, dan dirampas kemerdekaannya oleh penjajah yang kejam. Beribu kali peperangan, beribu nyawa serta beribu liter darah terkorbankan atas kebiadaban. Namun akhirnya para pejuang berhasil meraih kemerdekaan.

Mendengar kerja keras dan kegigihan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan sudah semestinya kita sebagai bangsa Indonesia menghargai dengan mengisi hari kemerdekaan dengan berbagai hal positif dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Semangat dan rasa nasionalisme yang tinggi dapat kita wujudkan dalam berbagai hal. Namun yang terpenting bagi kita adalah sebagai seorang pelajar yaitu belajar, belajar, dan belajar.

Belajar bukanlah hal yang sulit apalagi jika kita memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Marilah kita sebagai generasi muda bangsa untuk menjadi generasi yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Cukup sekian yang dapat saya sampaikan. Apabila ada tutur kata yang kurang berkenan saya mohon maaf dan saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Wabillahi taufiq walhidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: Naskah Pidato Singkat Terbaru Spesial HUT ke-79 Kemerdekaan RI Untuk Pembina Upacara

Contoh Naskah Pidato (4)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. karena berkat karunia dan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa berkumpul memperingati Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia.

Hari ini, tepat 79 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka. Merdeka dari segala penjajahan fisik dan mental kolonialisme yang telah beratus tahun bangsa ini rasakan.

Perjuangan meraih kemerdekaan sangat berat dan harus bertaruh jiwa dan raga. Para pahlawan, baik yang berjuang secara lokal kedaerahan maupun di era nasional telah rela berkorban nyawa demi tegaknya bumi pertiwi ini.

Hadirin yang saya hormati, dulu Soekarno pernah berpesan, "Perjuangan kami lebih mudah karena hanya mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri". Terbukti hal tersebut benar adanya. Kini, bibit perpecahan terlihat dari berbagai sudut kehidupan terlebih media sosial yang tidak terkendali.

Akan tetapi, kita sebagai bangsa telah terbukti tidak akan melampaui batas dalam hal perpecahan. Perbedaan tidak akan menghancurkan bangsa ini, justru akan menguatkan.

Kesadaran sejarah yang membuat negara ini tidak akan pernah melampaui batas dan hancur. Semangat jiwa patriot dan akan terus tertanam dalam segenap raga penduduk Indonesia.

Hadirin yang saya hormati, mari kita jalin kembali tali persaudaraan yang putus karena perbedaan pilihan. Bangsa ini tidak bisa kuat jika tidak ada kesatuan yang kukuh. Pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia ini mari kita curahkan hati dan pikiran dengan niat untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

Indonesia menanti karya-karya terbaik hasil manusia-manusia terbaik. Demikianlah pidato singkat pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, semoga NKRI tetap tegak, jaya, maju, dan abadi sampai dunia ini berakhir.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: Contoh Teks Pidato Pembina Upacara HUT RI ke-79: Membangun Nusantara Baru dengan Semangat Persatuan

Contoh Naskah Pidato (5)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bapak/Ibu perangkat desa serta para tamu undangan yang saya hormati dan seluruh warga yang saya kasihi.

Di siang hari ini, mari sama-sama kita memanjatkan puji dan syukur sebab atas izin Allah SWT, kita masih diberi kekuatan, kesehatan dan kesempatan untuk menghadiri acara perayaan kemerdekaan 17 Agustus Republik Indonesia.

Hadirin yang berbahagia dan saya muliakan,

Apa yang saat ini sedang lakukan merupakan salah satu bentuk dan wujud ucapan syukur serta penghormatan kita terhadap para pejuang dan pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia yang telah gugur di masa lalu.

Perjuangan mereka sudah sepatutnya untuk selalu kita kenang. Apalagi pengorbanan waktu, tenaga dan nyawa mereka tidak akan pernah dapat kita ganti dan hilang dari ingatan bangsa ini.

Maka dari itu, mari bersama-sama kita merayakan hari kemerdekaan ini dengan terus mempertahankan semangat juang para pahlawan kita.

Mari, bersama-sama membiasakan diri untuk menjadi pribadi merdeka, berdikari, dan bangga pada identitas bangsa ini. Jangan pula kita menjadi penjajah-penjajah modern yang justru menindas dan menyengsarakan bangsanya sendiri.

Oleh sebab itu, mari dengan sikap teguh dan tekad kuat bersama kita membangun bangsa ini. Mari ulurkan tangan dan bantulah sesama dengan hal-hal sederhana yang kita miliki.

Wabilahitaufik walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: Teks Pidato Singkat Beragam Tema Spesial untuk Pembina Upacara di HUT ke-79 RI

Contoh Naskah Pidato (6)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Shalom,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,

Rahayu

Pada 79 tahun yang lalu, dengan penuh keberanian para pendahulu kita mengumandangkan proklamasi, mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih, menyatakan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa, lalu terlahirlah Indonesia Merdeka

Perjuangan mencapai kemerdekaan telah tercatat dalam sejarah. Kita tidak boleh berhenti bergerak dan melangkah. Khususnya pada tahun ini, kita memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024 dengan semangat "Terus Maju Untuk Indonesia Maju".

Dengan peran besar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan, Teknologi (Kemendikbudristek) dalam menggalang kolaborasi global untuk bergotong royong memulihkan dan membangkitkan sistem pendidikan.

Kita telah memberikan contoh kepada dunia bagaimana proses pembelajaran di Indonesia saat ini semakin berpihak kepada murid dan memerdekakan guni untuk berkreasi dalam mengajar melalui Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar

Kita telah memberikan bukti bahwa upaya untuk memperluas akses terhadap pendidikan yang berkualitas dapat dilakukan melalui terobosan mekanisme Bantuan Operasional Sekolah dan berbagai program dukungan beasiswa.

Kita juga telah meyakinkan dunia bahwa generasi muda Indonesia sudah terlatih dengan dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat, yang bekalnya diperoleh sejak di bangku kuliah melalui berbagai program belajar di luar kampus yang terhimpun dalam Kampus Merdeka.

Begitu juga pada sektor kebudayaan, Kemendikbudristek dalam forum G20 lalu mendorong negara-negara di dunia untuk menghadirkan dukungan pendanaan bagi seniman dan pelaku budaya agar dapat kembali menginspirasi dengan karya-karya terbaiknya, khususnya di masa pasca pandemi Inisiatif ini adalah kelanjutan dari terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia yang kami luncurkan dan telah memberikan banyak manfaat bagi para penggerak budaya kita

Hal-hal yang saya sebutkan tadi haruslah sebagian kecil dari terobosan Merdeka Belajar yang sekarang sudah mencapai 21 episode. Masih banyak lagi episode Merdeka Belajar yang akan kami luncurkan, sampai semua anak di seluruh Indonesia merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, yaitu belajar dengan bahagia, berkarya tanpa hambatan, berlari menuju masa depan dengan penuh keberanian sebagai Pelajar Pancasila. Selamat memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tahun 2024 untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Khususnya bagi para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik seluruh tanah air mari lanjutkan gotong royong kita untuk memulihkan dan membangkitkan Indonesia merdeka, wujudkan Merdeka Belajar

Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Shalom,
Om shanti, shanti, shanti, om
Namo buddhaya

Baca juga: 3 Naskah Pidato Pembina Upacara Hari Pramuka Nasional ke-63 Tahun, Penuh dengan Kata Semangat!

Contoh Naskah Pidato (7)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bapak/Ibu perangkat desa serta para tamu undangan yang saya hormati dan seluruh warga (nama lokasi/daerah/desa) yang saya kasihi.

Di siang hari ini, mari sama-sama kita memanjatkan puji dan syukur sebab atas izin Allah SWT, kita masih diberi kekuatan, kesehatan dan kesempatan untuk menghadiri acara perayaan kemerdekaan 17 Agustus Republik Indonesia.

Hadirin yang berbahagia dan saya muliakan,

Apa yang saat ini sedang lakukan merupakan salah satu bentuk dan wujud ucapan syukur serta penghormatan kita terhadap para pejuang dan pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia yang telah gugur di masa lalu.

Perjuangan mereka sudah sepatutnya untuk selalu kita kenang. Apalagi pengorbanan waktu, tenaga dan nyawa mereka tidak akan pernah dapat kita ganti dan hilang dari ingatan bangsa ini.

Maka dari itu, mari bersama-sama kita merayakan hari kemerdekaan ini dengan terus mempertahankan semangat juang para pahlawan kita.

Mari, bersama-sama membiasakan diri untuk menjadi pribadi merdeka, berdikari, dan bangga pada identitas bangsa ini. Jangan pula kita menjadi penjajah-penjajah modern yang justru menindas dan menyengsarakan bangsanya sendiri.

Mari bersama-sama kita menjadi pribadi yang memiliki komitmen serta prinsip yang tinggi. Jangan sekali-kali kita mengkhianati para pahlawan dengan melakukan pekerjaan yang berlawanan dengan moral, hati nurani dan sejatinya bangsa ini.

Bapak ibu sekalian,

di perayaan ulang tahun kemerdekaan republik Indonesia kali ini, perlulah kita merenungkan dan meresapi lebih jauh. Apa saja yang telah kita lakukan untuk bangsa dan tanah air selama ini?

Terlebih saat terjadi bencana alam dan yang paling terdekat adalah saat bangsa kita dilanda situasi pandemi Covid-19 yang masih menjadi momok bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Oleh sebab itu, mari bersama-sama kita menengok sekitar, sebentar saja, adakah kawan, tetangga, dan kerabat kita yang saat ini sedang membutuhkan bantuan?

Janganlah kita menutup mata dan telinga saat melihat saudara kita yang sedang menghadapi kesusahan. Kita harus mempercayai, bahwa membantu melalui hal-hal sederhana dapat memberi dampak besar bagi kehidupan umat manusia selanjutnya.

Oleh sebab itu, mari dengan sikap teguh dan tekad kuat bersama kita membangun bangsa ini. Mari ulurkan tangan dan bantulah sesama dengan hal-hal sederhana yang kita miliki.

Wabilahitaufik walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: Naskah Pidato Singkat Spesial HUT Kemerdekaan RI ke-79 Tahun, Ini 10 Contohnya

Contoh Naskah Pidato (8)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Hadirin yang saya hormati,

Pertama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. karena berkat karunia dan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa berkumpul memperingati Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia.

Hadirin yang saya hormati,

Hari ini, tepat 79 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka. Merdeka dari segala penjajahan fisik dan mental kolonialisme yang telah beratus tahun bangsa ini alami.

Perjuangan meraih kemerdekaan sangat berat dan harus bertaruh jiwa dan raga. Para pahlawan, baik yang berjuang secara lokal kedaerahan maupun di era nasional telah rela berkorban nyawa demi tegaknya bumi pertiwi ini.

Mulai senjata sederhana, seperti bambu runcing sampai senjata modern, mereka dengan gagah perkasa melawan kejamnya penjajah.

Hadirin yang saya hormati,

Apakah setelah pidato kemerdekaan 79 tahun lalu, kita sudah sepenuhnya merdeka? Secara fisik memang kita sudah merdeka dan diakui sebagai sebuah negara berdaulat. Namun, ada hal lain yang wajib kita pahami bahwa penjajahan sekarang ini lebih mengarah kepada mental.

Globalisasi membuat segala hal cepat berubah dan tak disangka. Hal ini mengancam kedaulatan negara. Kedaulatan negara, saat ini terancam bukan dengan perang senjata, tetapi oleh perang ide, gagasan, dan produk.

Beberapa waktu lalu kita sudah melaksanakan pesta demokrasi pemilu langsung. Namun, pemilu seolah menjadi perang antarkubu pendukung pasangan calon. Berita hoaks, hujatan, dan kebencian merajalela di media sosial sehingga merusakan tatanan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pertemanan yang tadinya damai, kini menjadi hancur hanya karena berbeda pilihan. Kebencian mendalam seolah menjadi senjata andalan dalam rangka merusak negara ini dari dalam.

Hadirin yang saya hormati,

Dulu Soekarno pernah berpesan, "Perjuangan kami lebih mudah karena hanya mengusir penjajah, tapi perjuangan kamu lebih sulit karena akan melawan bangsa sendiri". Terbukti hal tersebut benar adanya. Kini, bibit perpecahan terlihat dari berbagai sudut kehidupan terlebih media sosial yang tidak terkendali.

Akan tetapi, kita sebagai bangsa telah terbukti tidak akan melampaui batas dalam hal perpecahan. Perbedaan tidak akan menghancurkan bangsa ini, justru akan menguatkan.

Kesadaran sejarah yang membuat negara ini tidak akan pernah melampaui batas dan hancur. Semangat jiwa patriot dan akan terus tertanam dalam segenap raga penduduk Indonesia.

Hadirin yang saya hormati,

Mari kita lupakan dan kubur kebencian yang masih tersisa dari diri kita. Saatnya kita kembali merajut asa membangun negeri ini dengan karya-karya terbaik. Dengan karya-karya terbaik tersebut, negara ini akan tetap tegak berdiri dan disegani di dunia.

Mari kita jalin kembali tali persaudaraan yang putus karena perbedaan pilihan. Bangsa ini tidak bisa kuat jika tidak ada kesatuan yang kukuh. Pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia ini mari kita curahkan hati dan pikiran dengan niat untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

Indonesia menanti karya-karya terbaik hasil manusia-manusia terbaik. Demikianlah pidato singkat pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, semoga NKRI tetap tegak, jaya, maju, dan abadi sampai dunia ini berakhir.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Baca juga: Naskah Pidato Singkat Terbaik HUT ke-79 RI pada 17 Agustus Tahun 2024, Cocok Buat Pembina Upacara

Contoh Nasakah Pidato (9)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati bapak XYZ dan teman-teman yang saya cintai dan banggakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja puji syukur kita atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya kita semua bisa berkumpul di upacara 17 Agustus dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa selawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Di kesempatan kali ini saya akan berpidato sedikit satu dua kata dengan tema "Hari Kemerdekaan Republik Indonesia".

Tanggal 17 Agustus merupakan hari sakral bagi bangsa Indonesia, di tanggal itulah Tanah Air kita ini merayakan hari kemerdekaan. Peringatan besar ini selalu kita rayakan rutin setiap tahun sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan untuk mengusir penjajah. Hal yang bisa kita lakukan untuk memaknai kemerdekaan bangsa kita ini seperti mengikuti upacara bendera, mengadakan lomba, dan lain sebagainya.

Semoga negara kita tercinta ini bisa terus maju sehingga apa yang sudah pahlawan korbankan jiwa raga mereka supaya tak menjadi sia-sia. Yang kerja semangat kerja, yang sekolah semangat belajarnya.

Dengan momentum hari lahirnya NKRI di tanggal 17 Agustus ini mari kita pupuk rasa cinta Tanah Air agar lebih kuat lagi. Siap membela kehormatan dan harga diri bangsa ini dan senantiasa memberikan yang terbaik. Seperti kata mantan presiden Amerika Serikat, John F Kennedy, bahwa kita itu jangan bertanya tentang apa sih yang negara kasih untuk kita, tapi kita harus tanya terus hal apa yang sudah kita kontribusikan untuk kemajuan RI ini?

Untuk itu, ayo kita pupuk rasa persatuan dan kesatuan, semangat membangun bangsa ini dengan bersungguh-sungguh dalam bekerja ataupun belajar.

Merdekaaa!!!

Merdekaaa!!!

Merdekaaa!!!

Wassalamau'alaikum Wr. Wb

Baca juga: 25 Twiboon, Ucapan, dan Pidato 17 Agustus 2024, Rayakan Hari Kebangsaan dengan Khidmat dan Merdeka

Contoh Naskah Pidato (10)

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Assalamualaikum wr, wb.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah karena masih memberika kita kesempatan untuk berkumpul pada hari yang berbahagia ini.

Hadirin yang saya hormati.

Tak terasa, Indonesia memasuki umur yang ke-79 pada tahun 2024 dalam merayakan kemerdekaannya.

Semoga di umur yang ke-79 Indonesia makin jaya dan makmur, serta mendapat kemerdekaan yang seutuhnya.

Pada hari kemerdekaan ini, cobalah kita isi dengan suka cita dan penuh perenungan. Momen ini harus bisa menjadi awal untuk hidup lebih merdeka lagi.

Sebab pada dasarnya, merdeka bukan melulu lepas dari penjajahan. Namun, merdeka yang utuh adalah merdeka dari rasa dengki, merdeka dari rasa iri, dan merdeka dari prasangka buruk.

Ini menjadi penting dalam hidup bersosial saat ini. Pasalnya, kita sering mendengar atau melihat, banyaknya konflik sosial yang terjadi di Indonesia.

Mirisnya, konflik yang terjadi bukan karena persoalan besar, lebih banyak karena hal-hal yang kecil. Maka dari itu, marilah kita melepas segala penyakit hati agar hidup tenteram bersama semasa anak bangsa.

Tak jarang pula, konflik muncul karena adanya perbedaan. Padahal bila direnungi bersama, perbedaan adalah ciri khas dan kekuatan dari bangsa Indonesia.

Jadikanlah perbedaan untuk saling menguatkan, agar Indonesia mampu menjadi bangsa yang besar.

Jangan ada lagi adu sikut antara satu sama lain. Berusahalah menyibukkan diri untuk memajukan negara, cobalah untuk merdeka dari hal-hal yang bikin kita berkonflik, marilah merdeka dengan seutuhnya.

Oleh karena itu, selain merayakan kemerdekaan dengan suka cita, ayo kita renungi kembali makna merdeka yang sebenarnya.

Contoh konkret yang bisa kita lakukan, seperti saling menghormati, saling menghargai, dan saling mengerti.

Kemudian jangan lupa untuk selalu mendoakan jasa para pahlawan yang sudah memberikan kemerdekaan bagi kita.

Sekali lagi, marilah merdeka dengan sebenar-benarnya. Jangan mau lagi kita dikekang oleh pikiran-pikiran buruk yang dapat melahirkan konflik di antara kita.

Terakhir, marilah kita berdoa kepada Allah semoga Indonesia selalu dinaungi oleh kebaikan dan keberkahan.

Semoga pidato singkat ini mempunyai dampak dan manfaat.

Terima kasih.

Wassalamualaikum.

Baca juga: 4 Naskah Pidato Singkat Spesial HUT Kemerdekaan RI ke-79, Pas Banget Buat Pembina Upacara

Doa Upacara HUT RI ke-79 RI

Mengutip dari KompasTV, berikut ini salah satu doa yang akan dipakai dalam pelaksanaan upacara kemerdekaan esok nanti, yang juga akan dibacakan langsung Mentri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

                                              .... بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِينَ حَمْدَ النَّاعِمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِيءُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلالِ وَجَهكَ الْكَرِيمِ وَعَظِيمٍ سُلْطَانِكَ اللهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنِ

Ya Allah Tuhan Yang Maha Rahman

Keharibaan-Mu kami melangitkan syukur, doa dan harapan. Pagi ini kami semua hadir mengikuti HUT Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke tujuh puluh sembilan. Semoga Engkau senantiasa karuniakan rahmat dan keberkahan rakyat dan pemimpin dalam kesatuan batin dan saling mendoakan.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Mengilhami,

Alangkah indah nan gemah ripah negeri yang kami diami. Di bulan Agustus ini kemerdekaannya ke-79 kami peringati. Atas rahmat, berkah karunia-Mu, mampukan kami mensyukuri. Pancarkan ma'unah-Mu agar kami lanjut membangun negeri, mengafirmasi semua ilmu pengalaman dan potensi yang dimiliki.

Ya Allah, Tuhan yang semua doa dan harapan bertumpu,

Muliakan para pahlawan dan tokoh bangsa kami kini dan terdahulu. Semoga dalam rida-Mu, rakyat dan pemimpin kami bertemu, berikhtiar sungguh, membangun bangsa, bahu-membahu menyongsong Nusantara Baru Indonesia Maju.

Ya Allah, Tuhan Pelimpah Anugerah,

Hanya kepada-Mu kami bertawakal, pasrah, dan berserah dengan wajah tertunduk dan tangan tertengadah.

Sertailah bangsa kami dalam melangkah dan menentukan arah. Semoga semua cita dan ikhtiar terjelma dan terukir indah. Di tangan-Mu, semua yang sulit terwujud menjadi mudah.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

(*)

Baca artikel serupa di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved