HUT RI ke 79

Naskah Pidato Singkat Terbaik HUT ke-79 RI pada 17 Agustus Tahun 2024, Cocok Buat Pembina Upacara

Berikut ini disajikan Naskah Pidato Singkat Terbaik HUT ke-79 RI pada 17 Agustus Tahun 2024, Cocok Buat Pembina Upacara

|
Tribunnews.com/Freepik.com
Ilustrasi Bendera Merah Putih Indonesia - Berikut ini Naskah Pidato Singkat Terbaik HUT ke-79 RI pada 17 Agustus Tahun 2024, Cocok Buat Pembina Upacara 

Mirisnya, konflik yang terjadi bukan karena persoalan besar, lebih banyak karena hal-hal yang kecil. Maka dari itu, marilah kita melepas segala penyakit hati agar hidup tenteram bersama semasa anak bangsa.

Tak jarang pula, konflik muncul karena adanya perbedaan. Padahal bila direnungi bersama, perbedaan adalah ciri khas dan kekuatan dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya kita menjadikan perbedaan untuk saling menguatkan, agar Indonesia mampu menjadi bangsa yang besar.

Jangan lupa juga untuk selalu mendoakan para pahlawan yang telah berjasa demi keberlangsungan bangsa Indonesia.

Semoga pidato yang cukup singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada salah kata dan perbuatan yang mungkin saya buat saat melakukan pidato. Terima kasih semuanya, merdeka!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: 5 Contoh Naskah Pidato Amanat Pembina Upacara saat Rayakan HUT RI 17 Agustus 2024 yang ke-79

Contoh Naskah Pidato (2)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kita untuk merenungkan tentang kolonialisme dan imperialisme. Imperialisme dapat diartikan sebagai tindakan menguasai orang atau wilayah dengan paksaan.

Pengendalian ini bisa berupa dominasi dalam bidang ekonomi, agama, hukum, pemerintahan, dan bahkan hubungan antar manusia. Sedangkan kolonialisme merupakan bagian dari imperialisme, yaitu ketika suatu negara atau wilayah dikuasai secara penuh oleh negara lain. Jika beberapa negara dikuasai oleh satu pihak, itu disebut imperialisme, tetapi jika hanya satu negara yang dikuasai, itu disebut kolonialisme.

Indonesia, tempat kita tinggal saat ini, pernah mengalami masa kolonialisme yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga setengah abad di bawah kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda.

Bayangkan, selama 350 tahun kita dikuasai dengan paksa tanpa persetujuan dan doa dari rakyat. Meskipun demikian, berkat perjuangan para pahlawan dan pergerakan kemerdekaan, kita akhirnya berhasil meraih kemerdekaan. Meskipun masa kolonialisme meninggalkan bekas luka, hal itu juga membantu menyatukan bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan.

Namun, seiring dengan kemerdekaan, kolonialisme dan imperialisme telah terhapus dari negeri ini. Kita kini hidup dalam kebebasan dan kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah.

Meskipun begitu, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah benar-benar semua pengaruh kolonialisme dan imperialisme telah terhapus sepenuhnya. Mungkin masih ada sisa-sisa mentalitas penjajah yang perlu kita perbaiki.

Misalnya, praktik ospek kejam yang mencederai martabat manusia. Ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk terus berjuang menghapuskan segala bentuk penjajahan dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati sepenuhnya.

Terima kasih atas perhatian dan kesempatan yang diberikan kepada saya. Semoga kita selalu menghargai dan menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita. Terima kasih.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved