Pesan Penting dari Yusuf Bahtiar Untuk Timnas Indonesia U-19, Formasi 3-4-2-1 VS 3-5-2

Timnas Indonesia U-19 harus lebih tenang dalam menyerang saat menghadapi Thailand U-19 pada Piala AFF U-19, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya

Editor: ferri amiril
istimewa
Pesan Penting dari Yusuf Bahtiar Untuk Timnas Indonesia U-19, Formasi 3-4-2-1 VS 3-5-2 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Timnas Indonesia U-19 harus lebih tenang dalam menyerang saat menghadapi Thailand U-19 pada Piala AFF U-19, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (28/7/2024).

Mantan Pemain Persib, Yusuf Bachtiar, memberikan analisa dan pesan penting untuk Tim Garuda, berikut ulasannya:

Melihat gambaran saat Timnas Indonesia bermain lawan Malaysia di babak semifinal yang berakhir 1-0,  Malaysia tak melakukan pressing, lebih ke zona marking. 

Sehingga para pemain timnas memiliki keleluasaan memainkan bolanya, dan menjalankan skemanya.

Yang  dikhawatir saat lawan Thailand di laga final mereka memiliki pressing kuat. ketika lawan Australia di semifinal juga cukup ketat, cuman terjadi gol pemain Australia belunder hingga menang 1-0.

Tapi Thailand juga tidak terlalu istimewa untuk usial level U-19, mudah-mudahan Timnas Indonesia bisa menguasai pertandingan seperti lawan Malaysia, kalau thailandnya menggunakan zona marking.

Kalau saya liat Thailand kemarin lebih menggunakan formasi 3-4-1-2 jadi diharap kalau misalanya pakai formasi 4-3-3 ada sayap mudah-mudahan bisa memanfaatkan sayap.

Jadi yang gelandang kanan dan kirinya lebih banyak berperan di sayap. Yang dikhawatirkan transisi Thailand bagus, transisi dari bertahan ke menyerangnya. Harus hati- hati ada serangan balik, Thailand kerap memanfaatkan sayap.

Mudah-mudahan pemain kita tidak terlalu terburu-buru dalam menyerang, kontrol momen menyerang harus sesuai dengan skema, memanfaatkan peluang penuh kesabaran. Jangan terburu-buru karena khawatir ada counter attack.

Jadi menyerangnya jangan sporadis harus lebih tertata, kemarin lawan Malaysia menyerangnya terburu-buru, sehingga banyak peluang yang mestinya dibikin kerjasama jadi  sendiri.

Sebenarnya saat di daerah finishing (area kotak penalti) jika kerjasama mungkin masuknya gol ke gawang Malaysia bisa lebih banyak, lebih dari satu.

Sebab banyak momen depan gawang tapi tak jadi gol karena mungkin setiap pemain, yang punya atau dapat bola, itu ingin bikin gol dan tak bekerjasama.

Jika ada temannya yang peluangnya lebih bagus daripada posisinya mestinya dikasih ke temannya, jangan dipaksakan.

Sehingga untuk menghadapi Thailand, tinggal bagaimana mengemas bermain dengan tenang, bagaimana berbagi dengan temannya, memberikan kesempatan kepada yang memiliki peluang lebih bagus.

Keduanya jaga counter attacknya, jadi pada saat menyerang tertata kemudian, harus tetap waspada antisipasi jika terjadi counter attack dari Thailand.(*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved