Naskah Khutbah Jumat

Teks Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Bertema Teladan Sifat Nabi yang Pemaaf

Berikut Ini Dia Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Tentang Meneladani Sifat Nabi yang Pemaaf

TribunPriangan.com/Machmud Mubarok
Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Tentang Meneladani Sifat Nabi yang Pemaaf 

Artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

 

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah Swt,

Salah satu akhlak Nabi dan suri tauladan yang perlu kita contoh dan ikuti adalah sifat Nabi Muhammad Saw yang pemaaf. Dikisahkan bahwa suatu hari Nabi sedang berkumpul bersama para sahabatnya di masjid. Seketika, seorang Arab Badui dari pedalaman muncul ke masjid. Akan tetapi, bukannya mengikuti majelis Nabi, Arab Badui tersebut tiba-tiba kencing di salah satu pojokan masjid. Melihat hal tersebut, para sahabat pun marah dan ingin melabrak orang Arab Badui tersebut.

Sebelum para sahabat tersebut melabrak orang Arab Badui itu, Rasulullah Saw pun mencegahnya. Beliau membiarkan supaya orang Arab Badui tersebut menyelesaikan buang air kecilnya. Setelah tuntas, kemudian Rasulullah meminta salah satu sahabatnya untuk mengambil air, kemudian menyiram bekas yang dikencingi. Orang Arab Badui itu pun dibiarkan pergi oleh Rasulullah Saw.

Kisah ini menunjukkan bahwa Rasulullah merupakan sosok yang besar hati, tidak mudah menyalahkan orang lain, bahkan memaafkan orang yang sudah jelas-jelas salah karena bagaimana pun orang Arab Badui tersebut barangkali tidak mengetahui bahwa perbuatannya tersebut dilarang. Sifat teladan inilah yang harus kita teladani dari beliau.

Baca juga: Khutbah Jumat 19 Juli 2024/1445 H: Allah Murkah Kepada Orang yang Ucapannya Melenceng dari Perbuatan

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Pada kisah lainnya, di kala Rasulullah menyebarkan dakwahnya, berbagai cacian, penindasan, penyiksaan telah beliau alami. Bahkan tindakan-tindakan tersebut bukan hanya menimpa beliau, akan tetapi orang-orang di sekitar Rasulullah, baik keluarga maupun para sahabatnya.

Salah satu yang menjadi korban penyiksaan adalah keluarga Ammar bin Yasir. Ibunya Ammar, yaitu Sumayah, dibunuh dengan ditusuk menggunakan tombak. Ayah Ammar, yaitu Yasir, dibunuh dalam penyiksaan itu. Sementara Ammar dipaksa untuk keluar dari Islam. Melihat penyiksaan dan kezaliman tersebut, Rasulullah Saw tidak menaruh dendam sama sekali, hanya memerintahkan Ammar untuk bersabar.,“Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sungguh kalian telah dijanjikan masuk surga.”

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dikisahkan juga ada seorang penyair yang masyhur di tanah Arab, yaitu Ka’b ibn Zuhayr. Di saat Nabi Muhammad Saw mendakwahkan risalah Islam. Kala itu banyak sekali yang memusuhinya di antaranya adalah Ka’b ibn Zuhayr. Ia menggunakan seni sebagai perlawanan, yaitu dengan menciptakan syair-syair sebagai kontra terhadap ajaran yang Rasulullah bawa.

Ketika peristiwa penaklukan kota Makkah oleh kaum Muslimin yang terjadi pada tahun 8 Hijriyah, Ka’b merupakan salah satu musuh kaum Muslimin yang melarikan diri. Bujayr yang merupakan saudara Ka’b yang telah dahulu masuk Islam menyarankan Ka’b untuk menemui Rasulullah, sebab siapa pun yang datang pada beliau dan mengakui kesalahannya, maka akan diberi maaf.

Ka’b pun mendatangi Rasulullah dan beberapa sahabat beliau berdiri ingin menyerang Ka’b, akan tetapi Rasulullah Saw mencegahnya dan mendengarkan penyesalan Ka’b. Ka’b pun bertobat dengan tulus dan Rasulullah memaafkannya. Bahkan Ka’b membacakan bait-bait syair yang dinamakan “Banat Su’ad” hingga Nabi pun senang dan menghadiahinya mantel yang terbuat dari bulu.

Baca juga: Khutbah Jumat 19 Juli 2024: Menuju Kehidupan yang Lebih Baik dengan Berhijrah di Jalan Allah

Jamaah salat Jumat yang dirahmati oleh Allah,

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved