Naskah Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Bertemakan Dampak Buruk Perbuatan Maksiat
Berikut Ini Dia Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Bertemakan Dampak Buruk Perbuatan Maksiat
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
Hadirin rahimakumullah
Kita sering melihat bahwa ada seseorang yang ahli maksiat, suka mengerjakan dosa, bahkan semua dosa besar pun sudah dilakukannya, tetapi ternyata dia aman-aman saja, segar-bugar, hidupnya bergelimang kesenangan harta dan kemewahan dunia, tidak pernah tertimpa musibah, apa-apa yang menjadi keinginan hawa nafsunya selalu tercapai.
Jika kita menemukan seseorang seperti itu, maka ketahuilah bahwa orang seperti itu adalah hamba yang sangat dibenci Allah swt, dia sengaja dibiarkan, apa yang menjadi maunya dituruti, agar dia semakin jauh terjerumus dalam kubangan dosa dan kedzalimannya, agar semakin congkak dan menyombongkan diri. Tetapi jika sudah tiba waktunya, maka Allah swt mengambilnya dan menumpahkan siksa yang amat pedih dan amat menyakitkan, dan tidak akan melepaskannya sekejap pun. Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
عن أبي موسى الأشعري - رضي الله عنه -: قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إِنَّ اللهَ لَيُمْلي لِلظَّالمِ، حتَّى إذا أَخذه لم يُفْلِتْهُ»، ثم قرأَ {وكَذلكَ أَخْذُ ربِّكَ إذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِي ظالمِةٌ، إِنَّ أَخْذَهُ أَليمٌ شَديدٌ} [هود: 102]. (أخرجه البخاري، ومسلم، والترمذي)
Artinya: “Sesungguhnya Allah swt memberikan tempo kepada seorang dzalim (dibiarkan dalam kedzalimannya, tidak diperingatkan dengan bala atau musibah) tetapi jika (sudah tiba waktunya) maka Allah mengadzabnya, dan tidak akan melepaskannya”. Kemudian Nabi membaca surat Hud: 102; “Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat dzalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras”. (HR. al-Bukhary, Muslim dan al-Tirmidzi)
Sebaliknya kita juga sering menemukan seseorang yang amalnya baik, tidak pernah berbuat maksiat, tetapi orang tersebut selalu mendapatkan musibah. Ketahuilah bahwa musibah yang mengenai orang yang tidak punya dosa bukanlah siksa atau adzab tetapi semata-mata ujian untuk menambah dan meningkatkan derajat dan kemuliaannya di sisi Allah swt. Inilah yang dimaksud hadits riwayat al-Bukhary dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda:
من يرد الله به خيرا يصب منه (رواه البخاري) ومعنى الحديث أن من أراد الله به خيرا ابتلاه بالمصائب ليثيبَه عليها
Artinya: “Barang siapa dikehendaki Allah baik, maka Allah akan memberikan ujian kepadanya” (HR, al-Bukhari), maksud hadits adalah barang siapa dikehendaki Allah baik maka Allah akan mengujinya dengan beberapa musibah, demikian ini agar ia mendapatkan pahala dari musibah tersebut” (Badruddin al-Aini: Umdah al-Qari Syarakh Shahih al-Bukhari)
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 26 Juli 2024, Dalam Bahasa Sunda Bertema Keseimbangan Hidup
Hadirin rahimakumullah
Dampak buruk perbuatan maksiat, bukan hanya akan menimpa pelaku maksiat itu saja. Bahkan akibat buruk itu bisa juga menimpa orang dan masyarakat di sekitarnya. Hal ini sebagaimana hadits riwayat Ahmad dan al-Thabrani:
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا ظَهَرَتْ الْمَعَاصِي فِي أُمَّتِي عَمَّهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِعَذَابٍ مِنْ عِنْدِهِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَا فِيهِمْ يَوْمَئِذٍ أُنَاسٌ صَالِحُونَ قَالَ بَلَى قَالَتْ فَكَيْفَ يَصْنَعُ أُولَئِكَ قَالَ يُصِيبُهُمْ مَا أَصَابَ النَّاسَ ثُمَّ يَصِيرُونَ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ (رواه أحمد والطبراني)
Artinya: Dari Umi Salamah, istri Rasulullah saw, bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw bersabda: “Apabila maksiat telah melanda umatku secara merata, maka Allah meratakan adzab kepada mereka, “Saya bertanya: “Ya Rasulullah tidakkah di antara mereka saat itu masih ada orang-orang yang baik?” Rasul menjawab :”Ya”, saya bertanya: ”Apa yang mereka lakukan?“ Rasulullah menjawab: “Adzab itu menimpa kepada mereka sebagaimana yang menimpa manusia (pada umumnya), tetapi (di akhirat nanti orang yang baik yang tidak ikut maksiat) akan mendapat maghfirah dan ridha dari Allah” (HR. Ahmad dan al-Thabrany).
Hadits di atas dengan jelas menunjukan bahwa akibat buruk perbuatan maksiat yakni berupa adzab dunia tidak hanya menimpa pelaku maksiat itu saja, tetapi juga menimpa orang-orang yang tidak berdosa.
Hadirin rahimakumullah
Dampak buruk perbuatan maksiat tidak hanya menimpa manusia di dunia saja, di akhirat ia akan dimasukkan ke neraka selama ia belum bertaubat kepada Allah swt. Dalam surat al-Jin: 23 Allah berfirman:
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا (الجن: 23)
Artinya: “Barang siapa bermaksiat kepada Allah dan rasul-Nya maka sesungguhnya ia akan mendapat (adzab) neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya” (al-Jin: 23).
Jika maksiat merajalela dan adzab Allah telah turun maka tidak ada seorangpun yang akan bisa menahannya, sebagai seorang Muslim kita berkewajiban untuk menjaga diri kita, mengajak keluarga dan masyarakat sekitar untuk meninggalkan maksiat semaksimal mungkin. Marilah kita menyadari bahwa salah satu sebab turunnya siksaan Allah swt itu akibat dari perbuatan maksiat yang kita lakukan. Semoga Allah swt selalu memberikan kekuatan kita untuk dapat melaksanakan ketaatan dan meninggalkan maksiat dan apa-apa yang dilarang Allah swt. Amin 3 x
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، إنه هو البر الرؤف الرحيم.
Khutbah 2
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News
Naskah Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Salat Jumat
Dampak Buruk Perbuatan Maksiat
Sayyidul Ayyam
Teks Khutbah Jumat
Teks Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Bertema Teladan Sifat Nabi yang Pemaaf |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Bertema 5 Tingkatan Balasan Amal di Dunia |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Bertema Pentingnya Jaga Kesehatan Tubuh Untuk Muslim |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat 26 Juli 2024, Dalam Bahasa Sunda Bertema Keseimbangan Hidup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.