Event Pocari Sweat Run Indonesia 2024 di Bandung Tuai Kritikan, Pemprov Jabar Bakal Evaluasi

Bey Machmudin mengaku paham, mengapa masyarakat marah dengan event tersebut. Salah satunya karena minim sosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat.

Editor: Dedy Herdiana
TribunJabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, di Kota Bandung, Rabu (14/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Nazmi Abdurahman

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jabar bakal mengevaluasi kegiatan lari di Kota Bandung yang digelar pada akhir pekan lalu.

Pasalnya, event lari bernama Pocari Run atau Pocari Sweat Run Indonesia yang digelar di Bandung pada Sabtu 20 hingga Minggu 21 Juli 2024 itu, menuai banyak kritikan dari masyarakat, terutama di media sosial.

Baca juga: Asics Ajak Atlet Nasional Iqbal Saputra hingga Robi Syianturi Ikuti Pocari Sweat Run Indonesia 2024

Masyarakat mengeluhkan soal Kota Bandung yang semakin macet akibat event Pocari Run atau Pocari Sweat Run Indonesia tersebut. 

"Ya, Pocari Run ini kami akan meminta evaluasi bersama, sebetulnya kalau saya lihat ini event yang mendatangkan wisatawan banyak, potensinya banyak, pergerakan ekonomi juga saya pikir cukup baik," ujar Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, Rabu (24/7/2024). 

Bey Machmudin mengaku paham, mengapa masyarakat marah dengan event tersebut. Salah satunya karena minim sosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat.

"Karena kan tidak ada sama sekali sosialisasi, sosialisasi hanya di kalangan komunitas saja, dan saya pikir mereka (masyarakat) tiba-tiba keluar rumah ditahan (tidak bisa lewat)," katanya. 

Apalagi, kata dia, saat hari kedua kategori half maraton dan maraton yang waktunya sampai tujuh jam.

"Jadi kebayang dari jam setengah 5, tambah 6 jam, itu kan ketutup jalan, saya paham betul," katanya.

Ke depan, kata dia, harus ada sosialisasi dari jauh-jauh hari agar masyarakat yang ada keperluan bisa menyelesaikan sehingga tidak tertahan di jalan karena event lari tersebut.

"Kan kebayang kalau mereka sudah mengadakan kawinan, nikahan di Pusdai misalnya, ketahan sama ini kan. Jadi, memang mungkin nanti komunikasinya kalau mau ada lagi, minimal itu 6 bulan (sebelum) harus diingatkan masyarakat, di setiap jalan, dibillboard-billboard," ucapnya.

Bahkan, bisa saja Wali Kota bersurat ke setiap rumah atau pemukiman yang akan dilalui oleh peserta lari. 

"Itu lebih baik lagi. Jadi, sebetulnya sih baik, cuman kemasan dan komunikasi kepada publik yang kurang baik, dan jadinya masyarakat marah-marah," katanya. (*)

Baca juga: Daftar Rute Jalan di Bandung yang Ditutup untuk Event Pocari Sweat Run Indonesia 2024 Day-2 Hari Ini

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved