MPLS 2024

Hari Terakhir MPLS 2024, Simak Rekomendasi Materi Edukasi Reproduksi Remaja Tingkat SMA dan SMP

Hari Terakhir MPLS 2204, Simak Rekomendasi Materi Edukasi Reproduksi Remaja untuk Tingkat SMA dan SMP

Tribunjabar.id/Muhamad Nandri Prilatama
Ilustrasi - Senin 15 Juli 2024 menjadi hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di seluruh sekolah di Bandung, termasuk di SMPN 2 Bandung. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Kegiatan belajar mengajar tahun ajaran baru 2024/2024, kini telah memasuki tahap utama yakni Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, atau yang kerap disebut dengan MPLS.

Kegiatan perdana di sekolah ini, hari ini Rabu (17/7/2024) telah memasuki hari ke 2.

Sekedar informasi, kegiatan MPLS secara umum ditetapkan pemerintah hanya berlangsung selam 3 hari berturut-turut sejak 15 Juli kemarin.

Adapun, masa pengenalan akan diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan sekolah masing-masing.

Baca juga: JAWABAN 87 Teka-Teki Makanan dan Minuman MPLS 2024: dari Beras Goreng hingga Coklat Anak Kucing

Disisi lain, dalam pelaksanaannya, para siswa baru akan dikenalkan dengan hal pembelajaran, sarana prasarana hingga ekosistem sekolah.

Bahkan, dalam MPLS ini dikemas semenarik mungkin agar para siswa baru semakin semangat dalam menjalani pengenalan sekolah ini.

Adapun selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), ada beberapa materi yang penting untuk disampaikan kepada peserta didik baru.

Materi MPLS bahaya mengenai bahaya penyakit organ reproduksi menjadi salah satu yang sangat direkomendasikan.

Baca juga: Delapan Rekomendasi Kreatif Kegiatan Ice Breaking, Selama Kegiatan MPLS 2024 Tingkat Sekolah Dasar

Materi MPLS bahaya penyakit pada organ reproduksi perlu disampaikan, terutama bagi siswa SMP dan SMA yang memasuki usia remaja.

Pasalnya, mendapatkan pengetahuan mengenai kesehatan tentang bahaya penyakit menular dan kesehatan reproduksi di usia remaja sangat penting karena masa remaja adalah waktu yang terbaik untuk membangun kebiasaan baik, mulai dari menjaga kebersihan serta edukasi mengenai fungsi reproduksi.

Selian itu edukasi sejak dini harus dilakukan dari sekarang dengan harapan bisa membantu generasi muda lebih memahami kesehatan reproduksi dan seksual sehingga benar-benar terhindar dari resiko penyakit menular seksual di kemudian hari yang bisa merugikan diri sendiri dan merusak masa depan generasi penerus bangsa.

Pentingnya Materi MPLS Kesehatan Reproduksi dan Seksual

Mengetahuan kesadaran reproduksi yang minim serta pemahanan penularan HIV/Aids yang kurang memadai mendorong remaja berprilaku seks yang tidak aman.

Semenjak tahun 2015-2018, KAP Indonesia melalui Program Peduli berupaya membuka akses layanan kesehatan reproduksi dan konseling bagi kelompok anak dan remaja rentan.

Pengabaian terhadap informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja merupakan bentuk pelangaran hak-hak reproduski remaja yang nyata.

Tidak terpenuhinya hak-hak kesehatan reproduksi remaja, pada akhirnya akan tidak saja mengakibatkan mereka mengalamai kesulitan dalam menangani seksualitas mereka, tetapi juga harus menjadi survivor dari para pelanggar hak-hak reproduksi.

Misalnya, kasus-kasus yang banyak dialami remaja saat ini, perdagangan (trafficking) remaja perempuan, prostitusi remaja, kehamilan tidak dikehendaki (unwanted pregnance), aborsi tidak aman (unsave abortion), pelecehan seksual, perkosaan remaja, dan penganiayaan anak (child abuse)

Baca juga: Besok Hari ke-3 MPLS 2024, Simak Jawaban Teka-teki Snack dan Buah Perlengkapan Kegiatan Sekolah

Untuk kasus kehamilan lanjut dia, yang tidak dikehendaki misalnya.

Dalam beberapa kasus, seringkali diakibatkan karena informasi yang keliru, melakukan hubungan seks satu kali saja tidak akan menyebabkan kehamilan.

Secara berantai, kasus ini biasanya akan diikuti dengan penderitaan yang lain terutama bagi remaja perempuan, yaitu aborsi tidak aman yang akan bisa merenggut nyawa mereka.

Risiko lain, mereka harus menjalani kawin muda, yang seringkali lebih dimaksudkan untuk kepentingan orang tua dan keluarga, yang merasa malu karena anak remajanya melakukan hubungan seks dan mengakibatkan kehamilan.

Pengabaian terhadap hak-hak reproduksi remaja, lebih khusus lagi remaja perempuan, akan sangat membatasi peluang mereka dalam kehidupan bermasyarakat dan pribadi.

Termasuk peluang dalam mendapatkan pendidikan dan pemampuan ekonomi terutama bagi remaja yang sudah harus bekerja, karena tidak memungkinkan lagi melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Baca juga: Link Download Materi MPLS 2024 Kurikulum Merdeka Kesadaran Berbangsa dan Bernegara SD, SMP, SMA/SMK

Inti Materi

1. Jelaskan Sistem, Proses, dan Fungsi Reproduksi

Kenalkan tentang sistem, proses, dan fungsi alat reproduksi. Cobalah untuk memberikan informasi yang sesuai dengan kesiapan dan usia anak. Sebaiknya hindari penggunaan istilah-istilah yang belum dimengerti anak, karena dikhawatirkan maknanya menjadi kabur. Selain itu, anak jadi tidak mengenal secara pasti masalah reproduksi.

2. Kenalkan Risiko Penyakit Potensial

Kenalkan apa saja risiko penyakit yang mengintai. Topik ini sebaiknya sudah mulai dikenalkan dan disampaikan pada anak yang sudah remaja, apalagi yang beranjak dewasa. Jika remaja mengetahui apa saja risiko penyakit yang mungkin terjadi, tentu ia akan lebih berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan reproduksinya.

3. Jelaskan Tentang Kekerasan Seksual dan Cara Menghindarinya

Penting untuk remaja tahu mengenai hak-hak reproduksi yang dimilikinya. Di samping itu, remaja perlu mengetahui tentang kekerasan seksual yang mungkin terjadi, apa saja jenisnya, dan bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi.

Baca juga: Link Download Materi MPLS 2024 Kurikulum Merdeka SD/SMP/SMA/SMK, Ada Pembinaan Mental

4. Peran Orangtua dalam Mengedukasi Kesehatan Reproduksi pada Remaja

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja adalah orang yang berusia 12 hingga 24 tahun. Masa ini merupakan transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Artinya, proses pengenalan dan pengetahuan reproduksi seharusnya sudah dimulai pada masa ini.

Reproduksi dapat diartikan sebagai proses kehidupan manusia dalam menghasilkan kembali keturunan. Hanya saja definisi ini terlalu umum, sehingga reproduksi dianggap hanya sebatas masalah seksual atau hubungan intim. Akibatnya, banyak orang tua yang merasa tidak nyaman atau canggung ketika membahas topik ini pada anak remajanya. Padahal, pada remaja kesehatan reproduksi meliputi sistem, fungsi, dan proses reproduksi.

Jika edukasi yang berkaitan dengan reproduksi kurang didapatkan remaja, situasi ini dapat memicu terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Salah satu masalah yang sering terjadi akibat kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja adalah terjadinya penyakit seksual menular, kehamilan di usia muda, hingga aborsi yang berakibat pada hilangnya nyawa remaja.

Baca juga: 8 Rekomendasi Kreatif Kegiatan Ice Breaking, Selama Kegiatan MPLS 2024 Tingkat Sekolah Dasar

Peran orangtua sangat penting dalam mengedukasi kesehatan reproduksi ataupun seksual pada remaja. Terutama melihat hingga saat ini masih belum banyak orang yang peduli terhadap risiko-risiko yang dapat menyerang remaja “salah pergaulan” ini. Ancaman yang mengintai berupa HIV/AIDS, angka kematian ibu yang meningkat akibat melahirkan di usia muda, hingga kematian remaja perempuan karena nekat melakukan aborsi.(*)

Baca artikels serupa di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved