Pilgub Jabar 2024
2 Pengamat Berbeda Pendapat soal Bima Arya yang Bakal Maju di Pilgub Jabar 2024
Dua pengamat memiliki pandangan yang berbeda mengenai kandidat calon Gubernur Jawa Barat, Bima Arya.
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Tiah SM
TRIBUNPRIANGAN.COM , BANDUNG - Dua pengamat memiliki pandangan yang berbeda mengenai kandidat calon Gubernur Jawa Barat, Bima Arya.
Perbedaan pendapat itu tersampaikan pada saat diskusi pilkada bertajuk Mencari Pemimpin Pilihan Rakyat, yang digagas Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jabar dan PW Muhammadiyah Jabar, di Jalan Maskumambang Kota Bandung, Minggu (7/7).
Pandangan pertama disampaikan Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Muslim Mufty.
Baca juga: Ilham Akbar Habibie Kunjungi PKS Jawa Barat Bahas Pilgub Jabar 2024, Sinyal Koalisi?
Muslim Mufty menyarankan Bima untuk menjadi calon wakil Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
"Tingkat kemenangannya tinggi, sehingga ide dan gagasan Bima yang luar biasa akan terpelihara selama lima tahun, sekaligus sabar menanti lima tahun sebelum jadi Gubernur di 2029," katanya.
Sementara pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan memiliki pandangan yang berbeda.
Baca juga: Bertemu AMS, Putra Habibie Beberkan 2 Alasan Maju di Pilgub Jabar 2024
"Berharap Bima maju sebagai bakal calon Gubernur, karena ide dan gagasan hanya bisa direalisasikan ketika menjadi Gubernur," ungkap dia.
Hadir dalam diskusi ini, Bima Arya tak terlalu mengkhawatirkan popularitas dan elektabilitas yang masih rendah, terlebih bila dibandingkan Ridwan Kamil atau Dedi Mulyadi.
"Saat bertarung di Pilwalkot Bogor tahun 2013 lalu, PAN hanya punya 3 kursi, serta lawan adalah incumbent dan tokoh yang sudah mengakar di Kota Bogor, tapi saya bisa terpilih," ujar Bima Arya.
Baca juga: Bima Arya di Ciamis Tegaskan Siap Maju Pilgub Jabar 2024, Berikut Jawabannya Soal Koalisi
Menurut dia politik itu dinamis. Ketika minta izin kepada sang ibu untuk maju di Pilwalkot Bogor, surveinya kala itu tidak labih dari 10 persen.
"Spirit saya adalah, 'Just do the best, and let God do the rest'. Urusan saya adalah ikhtiar, memperkenalkan gagasan, kukurilingan, ngawangkong," ujarnya, saat menjawab pertanyaan dua panelis, pengamat politik Unpad Firman Manan dan Dewan Pakar ICMI Muslim Mufty,
Bukan hanya itu, kata Bima, menjadi bakal calon Gubernur Jabar bukan urusan gagasan atau keinginan suara dari bawah alias grassroot semata.
"Ini urusan para Dewa di Jakarta. DPP Partai juga tak bisa putuskan sendiri karena harus dibicarakan dengan KIM atau partai lainnya. Tugas saya adalah menyampaikan gagasan dan meningkatkan elektabilitas, karena ketika nanti disurvei hasilnya cukup baik," katanya.
Baca juga: Pengamat Nilai Ridwan Kamil Bisa Kontes di Pilgub Jakarta Walau Jabar Juga Terbuka, Ini Alasannya
Bima Arya dalam diskusi menyampaikan gagasannya bahwa Gubernur Jabar harus sering duduk bersama dengan para Bupati dan Wali Kota, untuk merumuskan prioritas pembangunan di daerah.
"Gubernur tak memiliki wilayah, namun memiliki peran strategis yang bisa menyambungkan kepentingan daerah dengan pemerintah pusat," ujarnya.
Mantan Wali Kota Bogor ini menjelaskan, anggaran provinsi untuk Kabupaten/Kota bisa turun berdasarkan kedekatan dengan gubernur.
"Jika duduk bareng akan bisa dipetakan mana daerah yang benar-benar membutuhkan," ujarnya. [*]
2 Hari Lagi, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Ditetapkan Sebagai Gubernur dan Wagub Jabar Terpilih |
![]() |
---|
Ribuan Warga Sumedang Padati Syukuran Kemenangan Sementara Dedi-Erwan di Kediaman Bos Persib |
![]() |
---|
Menang Pilgub Jabar 2024 Versi Hitung Cepat, Rumah Cawagub Erwan di Tanjungsari Sumedang Sepi |
![]() |
---|
Hasil Quick Count Dedi-Erwan Unggul di Pilgub Jabar 2024, Jeje Wiradinata: Sukses Selalu |
![]() |
---|
Meski Sudah Tahu Pemenang Pilgub Jabar versi Hasil Quick Count, Acep Tetap Menunggu Hasil Resmi KPU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.