Kurang Istirahat dan Tidur jadi Salah Satu Penyebab Pikiran Kotor? Begini Penjelasannya

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, menjalani kehidupan sehari-hari kadang tak lepas dari yang namanya kebiasaan kita.

Kebiasaan yang selalu rajin dalam melaksanakan ibadah dan berkegiatan lainnya atau pun sebaliknya.

Maka dari itu hati-hati, hanya lakukan hal sepele saja hidup kita akan jadi terganggu, malah akan mendatangkan pikiran kotor.

Berbicara perihal tentang pikiran kotor tentu akan sangat mengganggu hidup kita ya.

Baca juga: Selalu Amalkan Doa Hilangkan Pikiran Kotor Mendorong Diri Jauh Lebih Saleh dan Berakhlak Mulia

Tiap hari kita akan dihantui dengan pikiran-pikiran kotor tersebut yang mana dapat juga mengganggu aktivitas yang kita jalani.

Ketika berpikiran kotor, malah membawa kita ke dalam suatu perbuatan tercela dan dilarang oleh Allah Ta'alaa.

Bisa jadi, seseorang yang sering berpikiran kotor adalah orang yang kurang istirahat.

Baca juga: Hati-Hati Serta Jauhi Sifat Mungkar Jika Tak Ingin Berakhir dengan Miliki Pikiran Kotor

Ruminasi atau kecenderungan memikirkan berulang kali kerap memengaruhi istirahat kita.

Jadi cobalah untuk merenungkan diri untuk berhenti dari stres dan berpikiran kotor yang sering dialami.

Maka dari itu, perlu diperbaiki kualitas tidur agar menghambat pikiran kotor tersebut ada dipikiran kita.

Baca juga: Terciptanya Pikiran Kotor Diakibatkan Oleh Sifat Hasad, Begini Cara Hilangkannya!

Dalam Al-Quran dijelaskan:

 وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan (QS Ar-Rum: 23).

Bisa dikatakan jika kurang tidur, seseorang mengalami penurunan mood, badan kurang segar dan kepala pusing bahkan mempermudah pikiran kotor itu datang.

Karena itu kita dianjurkan untuk tidur cukup waktu, antara 6 hingga 8 jam sehari dengan menyempatkan tidur qailulah (tidur sebentar) di siang hari.