Gudang Kulit di Tasikmalaya Laris Tiap Idul Adha, Warga Jual Sampai Rp 50.000 Per Kilogram

Gudang Kulit di Tasikmalaya Laris Tiap Idul Adha, Warga Jual Sampai Rp 50.000 per Kilogram

|
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/aldi m perdana
Gudang Kulit di Tasikmalaya Laris Tiap Idul Adha, Warga Jual Sampai Rp 50.000 per Kilogram 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Gudang kulit yang berlokasi di Jalan Tundagan, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat laris dikunjungi sejumlah warga pada Selasa (18/6/2024).

Pasalnya, mereka hendak menjual kulit sapi, kambing, dan domba yang telah dikurbanka pada Idul Adha 1445 H.

Pemilik gudang kulit, Sofiudin (53) mengatakan, fenomena ini merupakan musiman yang kerap ramai setiap Idul Adha.

"Kalau kulit domba, mungkin harganya naiklah sedikit. Nah, kalau kulit sapi berkurang sedikit karena bersaing dengan harga yang lain," ucapnya kepada TribunPriangan.com saat ditemui pada Selasa (18/6/2024).

Sofiudin juga mengatakan, bahwa harga kulit sapi yakni Rp 7.000 per kilogram.

"Kalau kulit kambing Rp 20.000 per kilogram, terus kulit domba itu Rp 50.000 per kilogram," terangnya.

Kulit domba yang diterimanya merupakan bahan dasar untuk membuat jaket kulit.

"Untuk jaket kulit ya cuma kulit domba saja. Kalau kulit kambing mah buat alas kaki di sepatu atau sandal juga," terang Sofiudin.

Semua kulit yang diterimanya juga terkadang dijual kembali kepada pembeli dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Idul Adha tahun kemarin saya banyak terima kulit sapi. Tahun ini justru kulit sapi menurun. Kebalikannya, justru yang banyak sekarang itu domba, tahun kemarin sedikit," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu warga asal Kecamatan Kawalu, Epi (50) diketahui membawa 40 kilogram kulit kambing dan 70 kilogram kulit sapi untuk dijual ke gudang kulit milik Sofiudin.

"Baru hari ini saya jual ke sini. Kukit-kulit ini saya nyari sendiri, setelah kekumpul, saya jual lagi ke sini," ujarnya.

"Ya, setahun sekali saya begitu. Nyari, saya kumpulin, terus jual ke sini," tutup Epi. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved