Tol Cisumdawu

5 Unsur Keselamatan di Terowongan Kembar Tol Cisumdawu, sebagai Tunnel Tol Terpanjang di Indonesia

Terowongan tol harus punya keselamatan yang berfungsi sebagai penolong dan membantu pengendara saat keadaan darurat seperti gempa bumi dan kebakaran

Editor: Dedy Herdiana
Istimewa/Kemen PUPR
Penampakan terowongan kembar ( Twin Tunnel) Tol Cisumdawu. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini dijelaskan tentang adanya 5 unsur keselamatan di terowongan kembar Tol Cisumdawu, sebagai terowongan tol terpanjang di Indonesia.

Diketahui, jalan Tol Cisumdawu ( Cileunyi - Sumedang - Dawuan) memiliki terowongan kembar ( Twin Tunnel) yang merupakan terowongan tol terpanjang dan pertama di Indonesia.

Menyoroti soal terowongan tol terpanjang, tentunya harus tersedia beragam unsur atau komponen keselamatan yang berfungsi sebagai penolong dan membantu pengendara saat keadaan darurat seperti gempa bumi dan kebakaran, atau bencana serta kejadian darurat lainnya.

Baca juga: 2 Desa di Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Tersundul Proyek Tol Cilacap-Jogja, Ini Tahapannya

Nah, Tribunners sudah tahu belum? Ternyata, terowongan kembar tersebut dilengkapi dengan beragam unsur keselamatan yang berfungsi sebagai penolong dan membantu pengendara saat keadaan darurat seperti gempa bumi dan kebakaran.

Dilansir dari laman bpjt.pu.go.id, ternyata terowongan kembar Tol Cisumdawu telah memiliki 5 komponen keselamatan, yakni:

1. Generator Darurat

Dimulai dari komponen Generator Darurat yang merupakan sistem generator cadangan beroperasi saat jaringan listrik gagal mengirimkan listrik. 

Generator darurat dapat beroperasi dengan bensin, solar, gas alam, atau propana.

Selain itu generator ini beroperasi bila daya normal gagal, dengan menonaktifkan daya normal dan mengoperasikan sistem darurat dengan beban darurat listrik yang dipilih.

2. Jalur Evakuasi

Kemudian komponen selanjutnya adalah Jalur Evakuasi yang dapat digunakan saat situasi darurat.

Pada jalur evakuasi ini tersedia rute darurat di dalam terowongan. 

Pengguna akan diarahkan ke muka terowongan melalui sisi kanan dan kiri badan jalan mengikuti petunjuk rute darurat menggunakan lampu penunjuk. 

3. Sistem Pemadam Kebakaran

Selanjutnya Sistem Pemadam Kebakaran yang terdiri dari elemen-elemen pendeteksi kebakaran, seperti alat pemadam serta perlengkapan monitoring kebakaran di terowongan yang sudah termasuk alarm kebakaran dan perlengkapan pemadam kebakaran manual beserta petunjuknya. 

Perlengkapan tersebut telah disediakan di dalam terowongan dan dapat digunakan oleh pengguna, sedangkan untuk peralatan berskala besar berserta alat pelindung diri yang tersedia ditujukan untuk digunakan oleh petugas pemadam kebakaran

4. Alarm Telepon 

Komponen selanjutnya adalah Alarm Telepon yang tersedia di dalam terowongan dan dapat digunakan pada interkom suara dua arah, rekaman, panggilan tunggal, panggilan kelompok, panggilan siaran, siaran satu arah, siaran waktu, siaran reservasi, dan penerusan panggilan.

5. Lampu Darurat 

Selain itu juga terdapat Lampu Darurat yang terbagi menjadi 3, yakni Lampu Darurat I digunakan ketika sumber listrik utama berhenti, penerangan darurat melalui daya Generator Darurat dengan waktu switching tidak lebih dari 3 detik dan durasi waktu nyala lebih dari 30 menit.

Lampu Darurat II akan menyala secara otomatis pada Generator Diesel di dalam terowongan ketika waktu listrik mati melebihi 30 menit (waktu dapat diatur). Generator diesel ini dapat dinyalakan secara manual ketika listrik mati terjadi.

Kemudian terdapat Lampu Induksi Darurat yang dipasang di terowongan untuk memudahkan evakuasi pengguna jalan saat terjadi kebakaran. Tanda lampu induksi darurat mengindikasikan arah dan jarak portal pelarian terdekat. (*/BPJT/Dimas)

Baca juga: 3 Desa di Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Tergigit Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta, Ini Tahapannya

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved