Naskah Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Bertemakan Kerapuhan Sosial Akibat Berteknologi Tanpa Iman
Naskha Singkat Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Bertemakan Kerapuhan Sosial Akibat Berteknologi Tanpa Iman
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Inilah tantangan kita bersama. Tantangan bangsa dan umat muslim Indonesia yang jumlahnya mengatasi berbagai umat agama lainnya di Indonesia.
Pada kesempatan ini khatib hanya ingin mengingatkan saja, marilah kita bersama-sama memperbaiki keadaan ini, kita mulai dari diri sendiri.
Jangan terlalu mengharap banyak dan menghayal adanya kesuksesan tanpa ada sebuah permulaan. Meraba diri kita sejauh manakah kepekaan sosial kita? Sudahkan hari ini kita menyapa tetangga samping rumah kita? Sudahkan kita memberikan senyuman kepada front office di belakang mejanya? Suahkah kita menyempatkan melongok ke luar jendela mobil kita untuk sekedar menyapa para tukang ojek yang mangkal di perempatan jalan yang selalu kita lalui? Jangan-jangan kita tidak pernah melakukan itu semua?
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024, Bertema Menjaga Lidah dari Perkataan Ghibah
Karena kita terlalu asyik dengan Televisi, Handphone, Notebook, tablet ataupun teknologi yang lainnya Berbagai benda yang berhasil membawa kita menjelajahi dunia dan mengangkat derjat kita sebagai orang modern yang melek media? Lalau apakah artinya melek media kalau itu membuat kita terkungkung dalam tempurung imagenasi bukan realita. Apakah arti melek teknologi bila kita buta realita?
Hadirin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Sungguh berbagai kemajuan teknologi itu telah banyak kita gunakan. Ia telah menggeser posisi tetangga-tetangga kita. Benar, teknologi itu menjadi lebih dekat dengan kita dibandingkan keluarga dan juga tetangga.
Inilah virus individualitas yang harus dihindari seperti yang telah disinggung oleh al-Qur’an dalam an-Nisa’ 36:
وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri"
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024, Menjadikan Kegiatan Kehidupan Bernilai Pahala
Bila dilihat sepintas lalu, ayat di atas menyandingkan antara pelarangan menyekutukan Allah swt. dengan perintah berbuat baik kepada orang tua, karib, kerabat, teman dan lainnya. Ini dapat diterjemahkan bahwa bahwa menjalin hubungan dan menciptakan jejaring social tidak kalah pentingnya dengan men-tauhid-kan Allah swt.
Jika berhubungan dengan-Nya (hablum minalllah)Allah swt hanya melarang kita agar tidak menyekutukan-Nya, sedangkan berhubungan dengan sesama manusia (hablum minan nas)Allah swt memerintahkan untuk berbuat baik kepada mereka semua.
Ketika kita mengabaikan perintah yang termaktub dalam ayat di atas, maka kebangkrutan social itu akan terjadi. Itu semua akibat ulah manusia yang enggan menjalin silaturrahmi dengan sesamanya. Sehingga terlahirlah individualism yang banyak menggantungkan hidup pada berbagai benda teknologi yang tak berjiwa dan tak bernyawa.
Ketergantungan ini haruslah segera kita sadari, karena bila penggunaan itu tidak dilandaskan atas kesadaran akan mengarah pada kehancuran akhlaq dan juga keimanan. Bahkan akan mengakibatkan kehancuran nilai-nilai social, sehingga menambah rusaknya sendi kehidupan berbangsa, seperti yang terjadi sekarang ini.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024, Menjadikan Kegiatan Kehidupan Bernilai Pahala
Hadirin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Berbagai patologi sosial (pencurian, perampokan, pembunuhan, gelandangan dan berbagai pelanggaran norma sosial) yang muncul akhir-akhir disebabkan karena tiadanya interaksi sosial dan melemahnya kontrol di dalamnya. Ini semua dikarenakan pola pikir keranjingan terhadap teknologi yang kebablasan.
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Contoh Teks Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024 Bertema Hakikat Cobaan atau Ujian di Dunia |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Bertemakan Larangan Keras Orang Tua yang Gemar Telantarkan Anak |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Bertemakan Cara Menyikapi Berbagai Musibah dan Kesulitan Hidup |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat Akhir Bulan Syawal: Menebalkan Istiqomah dalam Beribadah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.