Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 19 April 2024: Perkuat Ibadah Sunnah untuk Syawal yang Maksimal

Berikut Ini Dia Naskah Singkat Khutbah Jumat 19 April 2024: Perkuat Ibadah Sunnah untuk Syawal yang Maksimal

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Naskah Singkat Khutbah Jumat 19 April 2024: Perkuat Ibadah Sunnah untuk Syawal yang Maksimal 

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183)

Setelah menjalani puasa di bulan Ramadhan, kita akan banyak mendapatkan banyak ujian dan akan terlihat apakah bulan Tarbiyah Ramadhan berhasil menjadikan pribadi kita orang yang mampu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Pertanyaannya, apakah kita bisa mempertahankan predikat takwa tersebut di masa-masa yang akan datang?. Bagaimana cara untuk mempertahankannya?

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 19 April 2024: Menjaga Semangat Ibadah Setelah Lebaran

Sidang Jumat yang dirahmati Allah,

Untuk mempertahankan agar predikat takwa bisa kita pertahankan pasca-Ramadhan, kita perlu memperkuat ibadah-ibadah sunnah terutama di bulan Syawal. Bulan ini menjadi momentum dan kesempatan bagi kita untuk melanjutkan dan meningkatkan semangat beribadah yang telah kita peroleh selama bulan Ramadhan.

Kita perlu ketahui, menilik dari maknanya, kata “Syawal” (شَوَّالُ) berasal dari kata “Syala” (شَالَ) yang berarti “irtafaá” (اِرْتَفَعَ) yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna “meningkatkan”. Oleh karena itu, kita terus diingatkan untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan yang penuh kebahagiaan berupa Hari Raya Idul Fitri ini.

Ada beberapa amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Syawal agar kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di antara amalan-amalan tersebut adalah pertama, melantunkan takbir. Begitu memasuki 1 Syawal kita diperintahkan oleh Allah untuk bertakbir mengagungkan kebesaran Allah. Kita bisa saksikan bersama-sama bagaimana takbir, tahmid, tahlil, dan dzikir-dzikir lainnya bergema saat Idul Fitri tiba.

Allah berfirman:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah (takbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.” (QS Al-Baqarah: 185)

Baca juga: Khutbah Jumat Terakhir di Bulan Ramadhan 5 April 2024, Ini Bukan Perpisahan Tapi Langkah Baru

Kedua adalah Shalat Idul Fitri. Shalat ini memiliki makna penting sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kemenangan dan keberkahan yang kita dapatkan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Shalat Idul Fitri juga menjadi momen bagi umat Islam untuk berkumpul bersama, saling bermaaf-maafan, dan menguatkan tali persaudaraan. Hal ini ditunjukkan dengan shalat Jamaah Idul Fitri di berbagai tempat dengan materi-materi khutbah dengan berbagai tema untuk memaknai hari kemenangan.

Rasulullah bersabda:

 عَنْ ابنِ مَسْعُوْد عَنِ النَّبِي ﷺ أَنَّهُ قَالَ اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلَى عِيْدِهِمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِيْ كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ وَعِبَادِيْ اللَّذِيْنَ صَامُوْا شَهْرَهُمْ وَخَرَجُوْا اِلَى عِيْدِهِمْ يَطْلُبُوْنَ أُجُوْرَهُمْ أَشْهِدُوْا أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad, bahwa Nabi bersabda: ketika umat Nabi melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, maka Allah berfirman: wahai Malaikatku, setiap yang telah bekerja akan mendapatkan upahnya. Dan hamba-hambaku yang telah melaksanakan puasa Ramadhan dan keluar rumah untuk melakukan shalat Idul Fitri, serta memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memaafkan mereka."

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 5 April 2024: Mungkinkah Ini Menjadi Ramadhan Terakhir Bagi Kita?

Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,

Ketiga adalah bersilaturahim. Bulan Syawal adalah waktu yang tepat untuk memperkuat tali persaudaraan dengan silaturahim. Melalui silaturahim, kita dapat memperbaiki hubungan dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman yang mungkin sempat renggang selama bulan Ramadhan atau bahkan sebelumnya. Selain itu, silaturahmi juga merupakan bentuk taat kepada Allah SWT, karena menjaga hubungan baik dengan sesama manusia adalah bagian dari ajaran Islam.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved