Dua Anak Penghafal Alquran Jadi Korban KM 58 Tol Japek, Hendak Liburan ke Ciamis

Dua anak penghafal Al-quran atau tahfidz quran diduga menjadi korban kecelakaan maut di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58, Karawang,

|
Editor: ferri amiril
Tangkapan layar Video
Dua anak penghafal Al-quran atau tahfidz quran diduga menjadi korban kecelakaan maut di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58, Karawang, Jawa Barat 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Dua anak penghafal Al-quran atau tahfidz quran diduga menjadi korban kecelakaan maut di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4/2024) pagi.

Hal itu diungkapkan oleh orangtua korban, yakni Saefudin (45) usai melakukan proses indetifikasi korban atau ante mortem di Pos DVI Polda Jawa Barat, di Instalasi Forensik RSUD Karawang, Senin (8/4/2024).

Dirinya menjelaskan bahwa kedua anaknya yang diduga menjadi korban kecelakaan maut itu merupakan tahfidz quran.

"Anak saya Azzfar Waldan (14) itu sudah tahfidz 13 juz sedangkan adiknya itu Mufida Zulfa (11) sudah tiga juz," kata Saefudin kepada wartawan di RSUD Karawang, Senin (8/4/2024) malam.

Ia menyebutkan bahwa kedua anaknya tersebut memang sejak awal sudah menjalani pendidikan di sekolah tahfidz.

Baca juga: 9 Orang Tewas dalam Laka Lantas Bus Primajasa dengan 2 Minibus yang Terbakar di Tol Japek Km 57

"Kakanya itu memang sejak SD hingga masuk SMP itu sudah belajar tahfidz, bahkan untuk SMP nya itu dia mondok di Bogor. Sedangkan adiknya SD sudah sekolah tahfidz," katanya.

Saefudin menduga anaknya menjadi korban dalam kecelakaan mobil terbakar di Gran Max. Dia datang bersama istri dan kerabatnya dari Kelapa Dua, Kota Depok ke RSUD Karawang.

Dia menceritakan anaknya pergi menggunakan travel dengan mobil Gran Max sekitar Pukul 02.00 WIB untuk pergi berlibur ke rumah neneknya di daerah Ranca, Ciamis, Jawa Barat.

"Biasanya hanya sepuluh jam. Namun kami mendapatkan kabar mereka belum sampai ke Ciamis hingga sore hari," kata dia.

Kemudian, kata Saefudin, dia dan istrinya mendapatkan kabar dari para tetangga adanya kendaraan Gran Max yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang.

Mendengar kabar tersebut Saefudin pun memutuskan untuk mengecek ke RSUD Karawang. Dia pun mengikuti tes pemeriksaan tes DNA dari kepolisian.

"Tadi saya ditanya soal kaos korban, postur gigi, tanda lahir dan rambut. Saya menyerahkan KTP dan KK," kata dia.

Tes DNA pun tidak bisa langsung didapatkan, menurut keterangan polisi harus menunggu beberapa hari ke depan.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved