Gunung Marapi Meletus

BREAKING NEWS - Gunung Marapi Sumbar Meletus, Tinggi Kolom Abu 1,5 Km, Warga Diminta Jauhi Kawah

Gunung Marapi yang berada di Kota Agam, Batusangkar, Sumatra Barat, meletus dengan kolom letusan setinggi  ± 1500 m, warga diminta waspada

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
magma.esdm.go.id
Gunung Marapi yang berada di Kota Agam, Batusangkar, Sumatra Barat, meletus pada Rabu 27 Maret 2024 sekitar pukul 00.24 WIB. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Gunung Marapi yang berada di Kota Agam, Batusangkar, Sumatra Barat, meletus pada Rabu 27 Maret 2024 sekitar pukul 00.24 WIB.

Gunung yang memiliki tinggi 2,891 Mdpl itu mengeluarkan bunyi dentuman keras yang terdengar oleh warga di kawasan Marapi.

Akun Instagram pdg24 jam menyebutkan, dentuman Gunung Marapi itu didengar oleh sejumlah warga di kawasan Gunung Marapi, mulai dari Batu Palano hingga Padangpanjang, Rabu (27/3) sekitar pukul 00:13 WIB.

Dari data yang dilansir oleh pihak Pengamatan Gunungapi Marapi menyebutkan tinggi kolom abu dari puncak Gunung Marapi setunggi 1500 meter.

Informasi di Magma.esdm.go.id yang disusun Teguh Purnomo menyebutkan erupsi G. Marapi menyebabkan kolom letusan setinggi  ± 1500 m di atas puncak (± 4391 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

Baca juga: WASPADA, Aktivitas Gempa di Gunung Tangkuban Parahu Meningkat, Ada Potensi Erupsi Freatik

Baca juga: UPDATE Terkini Erupsi Gunung Merapi, Ada Potensi Bahaya Awan Panas hingga 3 Kali Guguran Lava Pijar

Pengamatan secara visual, Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung, angin lemah ke arah barat dan barat laut.

Sementara keadaan Cuaca mendung, angin lemah ke arah barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 21.8-27.8°C. Kelembaban 58.7-85.9 perseb. Tekanan udara 682.1-683.3 mmHg.

Berikut ini aktivitas susulan Gunung Marapi seusai erupsi:

  • 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2.2 mm, dan lama gempa 19 detik.
  • 2 kali gempa Tornillo dengan amplitudo 1.5 mm, dan lama gempa 8-9 detik.
  • 1 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 1 mm, dan lama gempa 13 detik.
  • 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 1.3 mm, dan lama gempa 11-12 detik.
  • 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 1.7 mm, S-P 2.2 detik dan lama gempa 12 detik.
  • 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 1.7-3.2 mm, S-P 11.1-47 detik dan lama gempa 38-119 detik.
  • 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.

Petugas pengamatan gunung berapi pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi terkait kondisi Gunung Marapi ini.

1. Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.

2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

3. Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh

4. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

5. Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.

6. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).

Profil Gunung Marapi

Gunung ini merupakan gunung berapi paling aktif di Sumatra dan namanya berarti "Gunung Api". Ketinggiannya adalah 2.891 meter (9.465,2 kaki). Beberapa kota besar dan kecil terletak di sekitar gunung ini termasuk Bukittinggi, Padang Panjang, dan Batusangkar.

Menurut legenda, gunung ini merupakan tempat yang pertama kali dihuni oleh masyarakat Minangkabau setelah kapal mereka mendarat di gunung yang saat itu masih sebesar telur dan dikelilingi oleh air.[3] Ada sejumlah besar batu pemakaman tegak di wilayah ini yang berorientasi ke arah gunung, yang menunjukkan signifikansi budayanya.

Catatan letusan

  • Gunung Marapi disinari cahaya senja setelah hujan, 2017
  • Pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.
  • Pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan pers disebutkan 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor. Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat.
  • Memasuki akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam. Pernah diakhir tahun 2011 semburan abu terbawa angin ratusan kilometer jaraknya hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
  • Tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pada pukul 16.15 WIB, melepaskan material pasir, tefra, dan abu vulkanik ke wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Agam. Status gunung ditetapkan Siaga (level 2) dan radius 3 km dari pusat kawah harus dikosongkan. Tidak ada evakuasi pada letusan ini.
  • Tanggal 7 Januari 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi pada pukul 6.11 WIB. Saat Merapi Sumbar erupsi, diketahui ada sejumlah pendaki yang masih berkemah. Padahal sebelumnya, para pendaki telah diimbau agar tidak mencapi puncak.
  • Erupsi 2023
    Artikel utama: Letusan Marapi 2023
    Pada tanggal 3 Desember 2023, gunung berapi tersebut meletus, menyebabkan 24 pendaki tewas. Abu mencapai ketinggian 3.000 meter (9.800 kaki) dan jatuh di wilayah terdekat yang menyebabkan hujan pasir dibeberapa daerah sekitar gunung serta polusi udara. Zona eksklusi seluas 3 kilometer (1,9 mil) diumumkan. (*)

Baca Berita-berita TribunPriangan.com Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved